FI`IL (الفعل)
IV. PEMBAGIAN FI`IL BERDASARKAN MAF’UL (OBJEK)
- Fi’il Lazim (الفعل اللازم)
Fi’il lazim adalah kata kerja yang tidak menashabkan[1] objeknya/objeknya tidak dihukumi manshub karena didahului huruf jarr.
Contoh: بَكَى (menangis)
سَقَطَ (jatuh)
غَضِبَ عَلَى (marah)
قَالَ ﻟ (berbicara)
- Fi’il Muta’addi (الفعل المتعدي)
Fi’il muta’addi adalah kata kerja yang menashabkan objek. Ia terbagi menjadi 4 macam:
- Fi’il yang menashabkan satu objek.
Contoh: سَمِعَ الْقَوْلَ
شَرَحَ الدَّرْسَ
- Fi’il yang menashabkan dua objek, yang mana keduanya adalah mubtada` dan khabar.
Contoh: ظَنَّ الأَمْرَ صَحِيْحًا
- Fi’il yang menashabkan dua objek, namun keduanya bukan mubtada` dan khabar.
Contoh: أَعْطَى صَدِيْقَهُ كِتَابًا
- Fi’il yang menashabkan tiga objek.
Contoh: أَعْلَمَ أَخَاهُ أَمْرًا جَدِيْدًا
- Fi’il lazim bisa dijadikan sebagai fi’il muta’addi, yaitu dengan menambahkan huruf hamzah di awal fi’il.
Contoh : قَرَأَ (membaca) + أ = أَقْرَأَ (membacakan)
كَرُمَ (mulia) + أ = أَكْرَمَ (memuliakan)
V. PEMBAGIAN FI’IL BERDASARKAN FA’IL (SUBJEK)
- Fi’il Ma’lum1 (الفعل المعلوم)
Fi’il ma’lum adalah kata kerja yang subjeknya nampak (disebutkan).
Contoh : أكَل الوَلَدُ الطَّعَامَ (anak itu memakan makanan)
شَرِبَ مُحَمَّدٌ المَاءَ (Muhammad minum air)
- Fi’il Majhul2 (الفعل المجهول)
Fi’il majhul adalah kata kerja yang subjeknya tidak disebutkan.
Contoh : أُكِلَ الطَّعَامُ (makanan itu dimakan)
شُرِبَ المَاءُ (air itu diminum)
- Cara merubah fi’il ma’lum menjadi majhul :
- Fi’il madhi
Harakat huruf awal pada fi’il diubah menjadi dhammah dan harakat huruf sebelum akhir diubah menjadi kasrah.
Contoh : فَهِمَ – فُهِمَ
اِسْتَعْمَلَ — اُسْتُعْمِلَ
- Fi’il mudhari’
Harakat huruf awal pada fi’il diubah menjadi dhammah dan harakat huruf sebelum akhir diubah menjadi fathah.
Contoh : يَفْهَمُ — يُفْهَمُ
يَسْتَعْمِلُ – يُسْتَعْمَلُ
- Fi’il madhi yang huruf sebelum akhirnya adalah alif
Huruf alif diubah menjadi ya` dan harakat huruf sebelumnya dikasrahkan.
Contoh : بَاعَ – بِيْعَ
قَالَ — قِيْلَ
- Fi’il mudhari’ yang huruf sebelum akhirnya adalah wawu atau ya`
Harakat huruf awal didhammahkan, huruf wawu atau ya` diubah menjadi alif dan harakat huruf sebelumnya difathahkankan.
Contoh : يَبِيْعُ – يُبَاعُ
يَقُوْلُ — يُقَالُ
- Fi’il amr tidak bisa diubah menjadi majhul.
- ISLAAH AL-LUGHAH
Makna | Yang sering digunakan | Ishlah Lughah |
Jangan berbicara ngawur | لاَ تَقُلْ غَيْرَ صَحِيْحٍ | لاَ تَتَحَوَّرْ فِي الكَلاَمِ |
- MARAAJI’
- Al-Lughah Al-Arabiyyah (Al-Fashlu Ad-Diraasy Al-Awwal), karya Qism Ta’limi Zaad Al-Ilmiyyah.
Penulis : Ainun Nur Hasanah
Pembimbing : Ust. Ahyat Habibi, Bcl.
Rabu, 20 Maret 2019
[1] Nashab: sebuah hukum dimana harakat akhir objeknya disebut manshub.