[23/4 16:39] Aing:
IROB ISTIGHFAR
Irob Dzikir Bakda Sholat
1. Istighfār
1- «أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ».
“Saya memohon ampunan kepada Allah (3x).
Ya Allah Engkau As-Salam, dan dari-Mu Salam,
Engkau Mahaberkah wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
(HR. Muslim no. 591)
I’ROB[1]
(أَسْتَغْفِرُ اللهَ):
أَ di tempat marfu menjadi Fā’il.
Lafzhul Jalālah manshub menjadi Maf’ūl Bih.
(أَنْتَ السَّلاَمُ):
أَنْتَ
di tempat marfu menjadi Mubtadā.
السَّلاَمُ
marfu menjadi Khobar.
(مِنْكَ السَّلاَمُ):
منك
di tempat marfu menjadi Khobar yang diawalkan
dan السلام sebagai Mubtadā yang diakhirkan.
كَ
di tempat majrur kemasukan huruf Jar Min.
(تَبَارَكْتَ):
ت
di tempat marfu menjadi Fā’il.
(يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ):
ذا
manshub dengan fathah karena menjadi Munāda Mudhōf.
الجلال
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
الإكرام
majrur karena diathofkan (disambungkan hukumnya) kepada الجلال.
[23/4 16:47] Aing: I'ROB DZIKIR LAA MAANIA
Irob Dzikir Bakda Sholat
2. Lā Māni’
2- «لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ».
“Tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah Yang Maha Esa,
tidak ada sekutu bagiNya. MilikNya kerajaan dan milikNya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau beri, dan
tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah.
Tidak berguna kekayaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)Mu.”
(HR. Al-Bukhori no. 844 dan Muslim no. 593)
I’ROB
(لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ):
إله
manshub dengan fathah tanpa tanwin
karena menjadi Isim Lā (linafyil jinsi),
sementara Khobarnya tersembunyi perkiraannya حقٌّ atau بِحَقٍّ.
Lafzhul Jalālah marfu karena menjadi Badal
untuk حق atau بحق.
(وَحْدَهُ):
وحدَ
manshub menjadi Hāl
untuk Lafzul Jalālah, sekaligus menjadi
Mudhōf.
هُ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
(لاَ شَرِيْكَ لَهُ):
شريكَ
manshub tanpa tanwin menjadi Isim Lā
(linafyil jinsi), dan
Khobarnya tersembunyi dan diperkirakan حَقٌّ marfu dengan dhommatain atau بِحَقٍّ di tempat marfu.
هُ
di tempat majrur kemasukan huruf Jar.
(لَهُ الْمُلْكُ):
له
di tempat marfu menjadi Khobar yang diawalkan,
dan (الملك) marfu menjadi Mubtadā diakhirkan.
هُ
di tempat majrur kemasukan huruf Jar La.
(لَهُ الْحَمْدُ):
mirip i’rob
له الملك.
(هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ):
هو
di tempat marfu menjadi Mubtadā.
كل
majrur kemasukan huruf Jar ‘Alā,
sekaligus sebagai Mudhōf. شيء majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
قدير
marfu menjadi Khobar.
(لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ):
مانعَ
manshub tanpa tanwin karena menjadi Isim Lā (linafyil jinsi),
dan perkiraan Khobarnya adalah موجودٌ
marfu dengan dhommatain. ما di tempat majrur kemasukan huruf Jar Li.
تَ
di tempat marfu menjadi Fā’il.
(لاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ):
i’robnya mirip
لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ.
(يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ):
ذا
manshub menjadi
Maf’ūl Bih,
sekaligus menjadi
Mudhōf.
الجد
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
ك
di tempat majrur kemasukan huruf Jar Min.
الجد
marfu menjadi Fā’il.
[23/4 16:54] Aing: I'ROB DZIKIR LAHUN NI'MAH
Irob Dzikir Bakda Sholat
3. Lahun Ni’mah
3- «لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ. لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ».
“Tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah Yang Maha Esa,
tidak ada sekutu milikNya. MilikNya kerajaan dan milikNya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah.
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepadaNya.
MilikNya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik.
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya,
meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.”
(HR. Muslim no. 594)
I’ROB
(لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ ... قَدِيْرٌ):
sudah berlalu i’robnya.
(لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ):
حولَ
manshub tanpa tanwin menjadi Isim La
(linafyil jinsi), dan
perkiraan Khobarnya
yang tersembunyi
adalah مَوْجُودٌ marfu.
قوةَ
i’robnya sama dengan حولَ. Lafzhul Jalālah majrur kemasukan huruf Jar Bi.
(لاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ):
نَ
di tempat marfu menjadi Fā’il.
هُ
di tempat manshub menjadi Maf’ūl Bih.
Apa fungi إيا ?
Ia tidak memiliki hukum, sementara fungsinya untuk menjadi tempelan هُ.
(لَهُ النِّعْمَةُ):
له
di tempat marfu menjadi Khobar yang diawalkan,
dan النعمة berhukum marfu sebagai Mubada yang diakhirkan.
هُ
di tempat majrur kemasukan huruf Jar La.
(لَهُ الْفَضْلُ):
i’robnya mirip
لَهُ النِّعْمَةُ.
(لَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ):
i’robnya mirip
لَهُ النِّعْمَةُ. الحسن
marfu karena menjadi Na’at untuk الثناء.
(لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ):
لا إله إلا الله
di sini kabar bemakna perintah yaitu
لاَ تَعْبُدُوا إِلاَّ اللَّهَ
“jangan kalian menyembah kecuali Allah”.
مخلصين
manshub dengan yā’ karena menjadi Hāl untuk تعبدوا. هُ
di tempat majrur kemasukan huruf Jar La.
الدينَ
manshub karena menjadi Maf’ūl Bih,
untuk isim fā’il مخلصين.
Perlu diketahui bahwa
isim fā’il boleh memiliki Maf’ūl Bih,
dan perkiraan kalimatnya adalah أَخْلِصُوا لَهُ الدِّينَ.
(لَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ):
الكافرون
marfu dengan wawu menjadi Fa’il.
Tanda marfu untuk
jamak mudzakkar salim adalah wawu.
[23/4 17:15] Aing: I'ROB DZIKIR
TASBIH TAHMID DAN TAKBIR
Irob Dzikir Bakda Sholat
4. Tasbīh, Tahmīd, Takbīr
4- «سُبْحَانَ اللهِ» «اَلْحَمْدُ لِلَّهِ» «اَللهُ أَكْبَرُ».
“Maha suci Allah (33x). Segala puji milik Allah (33x). Allah Maha Besar (33x).”
I’ROB
(سُبْحَانَ اللهِ):
perkiraan kalimat lengkapnya adalah
أُسَبِّحُ اللَّهَ سُبْحَانَ اللَّهِ. أُ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
Lafzhul Jalālah manshub menjadi Maf’ūl Bih.
سبحانَ
manshub menjadi
Maf’ul Muthlaq[1],
sekaligus sebagai Mudhōf.
Lafzhul Jalālah majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
(اَلْحَمْدُ لِلَّهِ):
الحمد
marfu menjadi Mubtadā
dan لله di tempat marfu menjadi Khobarnya.
Lafzhul Jalālah majrur kemasukan huruf Jar Li.
(اَللهُ أَكْبَرُ):
Lafzhul Jalālah marfu menjadi Mubtadā dan
أكبر
mabni dengan dhommah menjadi Khobar.
Ia mabni karena ia termasuk isim tafdhīl,
yaitu
isim yang ikut rumus أَفْعَلُ yang bermakna “lebih” atau “paling”.
Ia bermakna “lebih”
jika perkiraannya
أَكْبَرُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ,
dan bermakna “paling”
jika perkiraannya أَكْبَرُ الأَشْيَاءِ.
(أَكْبَرُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ):
أكبر
mabni dengan dhommah
di tempat marfu menjadi Khobar,
كل
majrur kemasukan
huruf Jar Min
sekaligus sebagai Mudhōf, dan
شيء
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
(أَكْبَرُ الأَشْيَاءِ):
أكبر
marfu menjadi Khobar sekaligus sebagai Mudhōf, dan
الأشياء
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
===
Kemudian disempurnakan menjadi 100:
«لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ».
“Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa,
tidak ada sekutu milikNya.
MilikNya kerajaan dan milikNya segala pujian dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(HR. Muslim no. 597)
I’ROB
(لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ ... قَدِيْرٌ):
sudah berlalu i’robnya.
[1] مَفْعُول مُطْلَقٌ
adalah isim manshub
yang jatuh setelah fi’il
yang memiliki akar kata yang sama dengannya, contohnya
أُسَبِّحُ dengan سُبْحَانَ.
[23/4 17:36] Aing: I'ROB AYAT KURSI
Irob Dzikir Bakda Sholat
5. Ayat Kursi
5- «اَللَّهُ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ».
“Allah,
tidak ada yang berhak disembah kecuali
Dia Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya),
tidak mengantuk
dan tidak tidur. KepunyaanNya apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at
di sisi Allah tanpa izinNya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya.
Dan Kursi Allah meliputi langit dan bumi,
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 255, Shohih: HR. An-Nasai no. 9848 dalam Al-Kubro)
I’ROB
(اَللَّهُ):
Lafzhul Jalālah
marfu menjadi Mubtadā. Mana Khobarnya? Khobarnya berjumlah 11, yaitu:
1- لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ
2- الْحَيُّ
3- الْقَيُّومُ،
4- لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ،
5- لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ،
6- مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ،
7- يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ،
8- وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ،
9- وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ،
10-وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا،
11-وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Kalimat yang berjumlah 11 ini, semuanya menjadi Khobar,
karena mengabarkan (menjelaskan) siapa Allah. Semuanya di tempat
marfu menjadi Khobar.
Khobar Ke-1
(لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ):
i’robnya sama dengan
لا إله إلا الله
di atas.
هُوَ
di tempat marfu menjadi Badal untuk حق yang tersembunyi (Khobar La).
Khobar Ke-2
(الْحَيُّ):
di tempat marfu sebagai Khobar.
Khobar Ke-3
(الْقَيُّومُ):
di tempat marfu sebagai Khobar.
Khobar Ke-4
(لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ):
هُ
di tempat manshub
menjadi Maf’ūl Bih.
سنةٌ
marfu menjadi Fā’il.
نومٌ
marfu karena diathofkan (disambungkan hukumnya) kepada سنة.
Khobar Ke-5
(لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ): له
di tempat marfu
menjadi Khobar
yang diawalkan.
هُ
di tempat majrur kemasukan huruf Jar La.
ما
di tempat marfu
menjadi Mubtadā
yang diakhirkan.
السماوات
majrur kemasukan huruf Jar Fī.
ما
di tempat marfu
karena diathofkan kepada ما yang pertama.
الأرض
majrur karena kemasukan huruf Jar Fī.
Khobar Ke-6
(مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ): مَنْ
di sini artinya tidak,
karena bertemu إلّا,
dan setiap من
yang bertemu إلا
pasti bermakna penafian (tidak).
من
di sini adalah isim istifham yang bermakna tidak,
di tempat marfu menjadi Mubtadā.
ذا
isim isyāroh di tempat marfu menjadi Khobarnya.
الذي
di tempat marfu menjadi Badal untuk ذا. يَ pada يشفع di tempat marfu menjadi Fā’il.
عند
manshub menjadi
Zhorof Makān,
sekaligus sebagai Mudhōf.
هُ
di tempat majrur
menjadi Mudhōf Ilaih.
إذن
majrur kemasukan
huruf Jar Bi,
sekaligus menjadi Mudhōf.
هِ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
Khobar Ke-7
(يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ):
يَ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
ما
di tempat manshub
menjadi Maf’ūl Bih.
بين
manshub menjadi
Zhorof Makān,
sekaligus menjadi Mudhōf.
أيدي
majrur menjadi Mudhōf Ilaih, dan tanda majrurnya dengan ya muqoddaroh
karena berupa
isim manqūsh,
sekaligus sebagai Mudhōf.
هم
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
ما
di tempat manshub
karena diathofkan
kepada ما pertama.
خلفَ
manshub menjadi
Zhorof Makān,
sekaligus menjadi Mudhōf.
هم
di tempat majrur
menjadi Mudhōf Ilaih.
Khobar Ke-8
(وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ):
ي+ون
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
شيء
majrur kemasukan
huruf Jar Bi.
علمِ
majrur kemasukan huruf Jar Min, sekaligus sebagai Mudhōf.
هِ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
ما
di tempat majrur kemasukan huruf Jar Bi.
شَاءَ
adalah fi’il,
mana Fa’ilnya?
Tersembunyi yaitu هُوَ
di tempat marfu.
Khobar Ke-9
(وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ): كرسيُّ
marfu menjadi Fā’il, sekaligus menjadi Mudhōf.
هُ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
السماوات
manshub menjadi
Maf’ūl Bih,
dan tanda manshubnya dengan kasroh
karena termasuk
jamak muannats salim.
الأرض
manshub karena
diathofkan kepada السماوات.
Khobar Ke-10
(وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا):
هُ
di tempat manshub
menjadi Maf’ūl Bih.
حفظ
marfu menjadi Fā’il sekaligus menjadi Mudhōf.
هما
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
Khobar Ke-11
(وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ):
هو
di tempat marfu
menjadi Mubtadā.
العلي
marfu menjadi Khobar I
dan
العظيم
marfu menjadi Khobar II.
[23/4 17:48] Aing: TERJEMAH MATAN KITAB
I'ROB SURAT
AL-IKHLAS
AL-FALAQ DAN
AN-NAS
Irob Dzikir Bakda Sholat
6. Mu’awwidzāt
6- «قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اَللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ».
“Katakanlah:
Dialah Allah,
Yang Maha Esa.
Allah tempat bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada satupun yang setara denganNya.”
I’ROB
(هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ):
هو
di tempat marfu
menjadi Mubtadā.
Lafzhul Jalālah marfu menjadi Khobar I
dan
أحد
marfu menjadi Khobar II.
(اَللَّهُ الصَّمَدُ):
Lafzhul Jalālah marfu menjadi Mubtadā, dan
الصمد
marfu menjadi Khobarnya.
Faidah Khobar berupa ma’rifat adalah hanya, sehingga terjemahnya “Tempat bergantung (meminta segala kebutuhan) hanya kepada Allah”.
(لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ):
يَ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
يُ
di tempat marfu
menjadi Nā’ibul Fā’il.
(لَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ):
هُ
di tempat majrur
kemasukan huruf Jar La.
كفوا
manshub menjadi
Khobar
يكن.
أحد
marfu menjadi Isim
يكن
.[1]
/
«قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ».
“Katakanlah:
Aku berlindung
kepada Robb
Yang Menguasai
waktu Shubuh,
dari kejahatan apa-apa (mahluk) yang diciptakanNya,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki.”
I’ROB
(أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ):
أ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
ربِّ
majrur kemasukan Jar Bi, sekaligus menjadi Mudhōf.
الفلق
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
(مِن شَرِّ مَا خَلَقَ):
شرِّ
majrur kemasukan Jar Min, sekaligus menjadi Mudhōf.
ما
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
(مِن شَرِّ غَاسِقٍ):
شرِّ
majrur kemasukan Jar Min, sekaligus menjadi Mudhōf.
غاسق
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
(مِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ):
شرِّ
majrur kemasukan Jar Min, sekaligus Mudhōf.
النفاثات
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
العقد
majrur kemasukan Jar Fī.
(مِن شَرِّ حَاسِدٍ):
i’robnya mirip
مِن شَرِّ غَاسِقٍ.
/
«قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلٰهِ النَّاسِ * مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ».
“Katakanlah:
Aku berlindung kepada Robb (Yang memelihara dan menguasai) manusia,
Raja manusia,
Sembahan manusia:
dari kejahatan (bisikan) setan yang tersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia.”
(Shohih: HR. Abu Dawud no. 1523)
I’ROB
(أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ):
أَ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
ربِّ
majrur kemasukan Jar Bi, sekaligus sebagai Mudhōf.
الناس
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
(مَلِكِ النَّاسِ):
ملكِ
majrur menjadi Badal ربِّ sekaligus menjadi Mudhōf.
الناس
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
(إِلٰهِ النَّاسِ):
i’robnya mirip
مَلِكِ النَّاسِ.
(مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ):
شرِّ
majrur kemasukan Jar Min, sekaligus sebagai Mudhōf.
الوسواس
majrur menjadi
Mudhōf Ilaih.
الخناس
majrur menjadi Na’at.
(الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ): الذي
di tempat majrur
menjadi Badal untuk
الوسواس.
يُ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
صدورِ
majrur kemasukan Jar Fī, sekaligus sebagai Mudhōf.
الناس
majrur sebagai Mudhōf Ilaih.
(مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ):
الجنة
majrur kemasukan Jar Min.
الناس
majrur diathofkan kepada
الجنة.
[1] يكن dan كَانَ
adalah sama.
Sebagaimana كان memiliki dua komponen
(Isimnya dan Khobarnya), begitu juga يكن.
[23/4 18:36] Aing: TERJEMAH MATAN KITAB
I'ROB DZIKIR ROBBI QINII
Irob Dzikir Bakda Sholat
7. Robbi Qinī
7- «رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ».
“Ya Robb,
jagalah aku dari siksaMu pada hari Engkau membangkitkan para hambaMu.”
(HR. Muslim no. 709)
I’ROB
(رَبِّ):
asalnya يَا رَبِّي
lalu dibuang يا
dan ي untuk meringankan bacaan.
رَبِّ
manshub dengan fathah yang dikhayalkan karena menjadi Munāda Mudhōf.
(قِنِي عَذَابَكَ):
قِ
artinya jagalah, atau dalam bentuk kalimat positif Engkau menjaga, sehingga Fa’ilnya adalah Engkau (أَنْتَ) yang tersembunyi di tempat marfu.
يْ
di tempat manshub
menjadi Maf’ūl Bih I
dan
عذابَ
manshub menjadi
Maf’ūl Bih II
sekaligus sebagai Mudhōf.
كَ
di tempat majrur
menjadi Mudhōf Ilaih.
Sementara
نِ
pada
قِنِي
adalah nun tambahan
yang disisipkan untuk memisahkan antara
fi’il amr
dengan
ya mutakallim.
(يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ):
يومَ
manshub menjadi
Zhorof Zaman,
sekaligus sebagai Mudhōf.
Mana Mudhōf Ilaihnya? Yaitu kalimat
تَبْعَثُ عِبَادَكَ
di tempat majrur
sebagai Mudhōf Ilaih.
تَ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
عبادَ
manshub menjadi
Maf’ūl Bih,
sekaligus sebagai Mudhōf.
كَ
di tempat majrur
sebagai Mudhōf Ilaih.
[23/4 18:43] Aing: TERJEMAH MATAN KITAB
I'ROB DZIKIR AINNI ALAA DZIKRIK
Irob Dzikir Bakda Sholat
8. A’innī Alā Dzikrik
8- «اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ».
“Ya Allah,
tolonglah aku untuk mengingatMu,
bersyukur kepadaMu, dan terbaik dalam beribadah kepadaMu.”
(Shohih: HR. Abu Dawud no. 1522)
I’ROB
(اَللَّهُمَّ):
asalnya يا اللهُ
dan Lafzhul Jalālah mabni dhommah atau marfu
tanpa tanwin
karena menjadi
Munāda Mufrod.
Lalu يا dipindah ke belakang menjadi الله يا
dalam rangka memurnikan panggilan
hanya kepada Allah.
Lalu يا ini diganti مَّ
sehingga menjadi اللهم.
(أَعِنِّي):
أَ
di tempat marfu
menjadi Fail.
يْ
di tempat manshub menjadi Maf’ūl Bih.
(عَلَى ذِكْرِكَ):
ذكرِ
majrur kemasukan Jar ‘Alā, sekaligus sebagai Mudhōf.
كَ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
(شُكْرِكَ):
شكرِ
majrur karena diathofkan kepada ذكر,
sekaligus sebagai Mudhōf.
كَ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
(حُسْنِ عِبَادَتِكَ):
حسنِ
majrur karena diathofkan kepada ذكرِ,
sekaligus menjadi Mudhōf.
عبادةِ
majrur menjadi Mudhōf Ilaih, sekaligus sebagai Mudhōf.
كَ
di tempat majrur menjadi Mudhōf Ilaih.
[23/4 18:50] Aing: TERJEMAH MATAN KITAB
I'ROB DZIKIR MAA QODDAMTU
Irob Dzikir Bakda Sholat
9. Mā Qoddamtu
9- «اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ».
“Ya Allah,
ampunilah aku
apa yang telah kukerjakan dan kuakhirkan,
apa yang kutampakkan dan apa yang kusembunyikan, apa yang kulampaui batasnya dan
apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada diriku.
Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan.
Tidak ada yang berhak disembah selainMu.”
(HR. Muslim no. 771)
I’ROB
(اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ):
اغْفِرْ
artinya ampunilah atau dalam kalimat positif Engkau mengampuni, sehingga nampak
Fa’ilnya adalah Engkau (أَنْتَ) yang tersembunyi,
di tempat marfu.
يْ
di tempat majrur kemasukan Jar Li.
ما
di tempat manshub
menjadi Maf’ūl Bih.
تُ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
(مَا أَخَّرْتُ):
مَا
di tempat manshub
karena diathofkan
kepada مَا pertama.
تُ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
(مَا أَسْرَرْتُ):
i’robnya sama
مَا أَخَّرْتُ.
(مَا أَعْلَنْتُ):
i’robnya sama
مَا أَخَّرْتُ.
(مَا أَسْرَفْتُ):
i’robnya sama
مَا أَخَّرْتُ.
(مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي):
ما
di tempat manshub
karena diathofkan
kepada ما pertama.
أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي
di tempat manshub
menjadi Na’at untuk ما
. أنت
di tempat marfu
menjadi Mubtadā.
أعلم
di tempat marfu
menjadi Khobar.
هِ
di tempat majrur
kemasukan Jar Bi.
يْ
di tempat majrur
kemasukan Jar Min.
(أَنْتَ الْمُقَدِّمُ):
أنت
di tempat marfu
menjadi Mubtadā.
المقدم
marfu menjadi Khobar.
(أَنْتَ الْمُؤَخِّرُ):
i’robnya sama
أَنْتَ الْمُقَدِّمُ.
(لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ):
i’robnya sama
لا إله إلا الله.
أنت
di tempat marfu
menjadi Badal
untuk حقٌّ yang tersembunyi, mirip i’rob Lafzhul Jalālah.
[23/4 18:53] Aing: TERJEMAH MATAN KITAB
I'ROB DZIKIR MINAL KUFIR WAL FAQR WA ADZAABIL QOBR
Irob Dzikir Bakda Sholat
10. Kufri wal Faqr
10- «اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ».
“Ya Allah,
aku berlindung kepadamu dari kekufuran,
kefakiran, dan
siksa kubur.”
(Shohih: HR. Ahmad no. 20409)
I’ROB
(إِنِّي):
asalnya إِنَّ+يْ dan يْ
di tempat manshub
menjadi Isim Inna.
Mana Khobarnya?
Kalimat
(أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ)
di tempat marfu sebagai Khobar Inna.
(أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ):
أَ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
كَ
di tempat majrur
kemasukan Jar Bi.
الكفرِ
majrur kemasukan Jar Min.
(وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ):
الفقرِ
majrur karena
diathofkan kepada الكفرِ.
عذابِ
majrur karena
diathofkan kepada الكفرِ sekaligus sebagai
Mudhōf.
القبرِ
majrur Mudhōf Ilaih.
[23/4 18:57] Aing: TERJEMAH MATAN KITAB
I'ROB DZIKIR AS-ALUKA ILMAN NAAFIAN WA RIZQON THOYYIBAN
Irob Dzikir Bakda Sholat
11. ‘Ilman Nāfi’an
11- «اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً».
“Ya Allah,
sesungguhnya aku
meminta kepadaMu
ilmu yang bermanfaat,
rizki yang baik, dan
amal yang diterima.”
(Shohih: HR. Ibnu Majah no. 925)
I’ROB
(إِنِّيْ):
asalnya إِنَّ+يْ dan يْ
di tempat manshub
menjadi Isim Inna.
Mana Khobar Inna?
Yaitu kalimat
(أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً)
di tempat marfu.
(أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا):
أَ
di tempat marfu
menjadi Fā’il.
كَ
di tempat manshub
menjadi Maf’ūl Bih I,
dan علما manshub
menjadi Maf’ūl Bih II.
نافعا
manshub menjadi Na’at.
(رِزْقًا طَيِّبًا):
رزقا
manshub diathofkan
kepada نافعا
. طيبا
manshub menjadi Na’at.
(عَمَلاً مُتَقَبَّلاً):
i’robnya mirip
رِزْقًا طَيِّبًا.