[11/4 02:52] Aing:
ISIM MU’RAB
DAN
ISIM MABNI
والاسم ضربان معرب وهو الاصل وهو ما تغيّر أخره بسبب العوامل الدّاخلة عليه امّا لفطا كزيد وعمرو وامّا تقديرا نحو موسى والفتى
Isim itu ada 2 bagian,
yang pertama ialah
isim mu’rab
(isim yang berubah)
dan ia adalah asli,
yaitu sering mengalami perubahan pada bagian akhirnya
karena berbedanya amil yang memasukinya,
adakalanya mengalami perubahan secara lafadz, seperti
lafadz زَيْدٌ dan عَمْرٌو ,
dan adakalanya mengalami perubahan secara perkiraan, seperti
lafadz مُوْسَى dan اَلْفَتَ.[1]
[11/4 02:56] Aing: ومبنيّ وهو الفرع وهو ما لا يتخيّر أخره بسبب العوامل الدّاخلة عليه كالمضمرات وأسماء الشّرط وأسماء الاستفهام وأسماء الاشارة وأسماء الافعال وأسماء الموصولات
Sedangan yang kedua adalah
isim mabni (isim yang tetap) dan merupakan cabang dari mu’rab,
yaitu tidak mengalami perubahan pada bagian akhir kata
walaupun amil
yang memasukinya berbeda-beda.
seperti isim
–isim dhamir
(baik yang
muttashil maupun yang munfashil),
isim-isim syarat,
isim-isim istifham,
isim-isim isyarah,
isim-isim fi’il, dan
isim-isim maushul.[2]
Di antara contoh dari isim-isim di atas yaitu sebagai berikut:
Isim dhamir muttashil, seperti lafadz: لَنَا، لَكَ، لَهُ
Isim dhamir munfashil, seperti lafadz: أَنَا، أَنْتَ، هُوَ
Isim syarat,
seperti lafadz: مَنْ، مَا، مَتَى
Isim istifham.
Seperti lafadz: هًلْ، كًمْ، كًيْفَ، أَيْنَ
Isim isyarah.
Seperti lafadz: هَذَا، هَذِهِ، هَؤُلَاءِ
Isim fi’il.
Seperti lafadz:
حَيَّهَلْ، صَهْ، هَيْهَاتِ، شَتَّانَ
Isim maudhul,
seperti lafadz:
اَلَّذِيْ، اَلَّتِيْ، اَلَّذِيْنَ، اَللَّاتِيْ