[12/4 11:44] Aing:
BAB MUBTADA DAN KHOBAR
Yang dinamakan Mubtada’ yaitu;
isim yang di baca rofa’
yang sepi dari amil-amil yang sebangsa lafadz.
Dan Khobar
yaitu;
kalimah isim
yang dibaca rofa’
yang disandarkan
pada mubtada’,
contohnya seperti ucapanmu
زَيْدٌ قَائِمٌ (zaid berdiri)
, الزَيْدَانِ قَائِمَانِ
(dua zaid berdiri),
الزَيْدُوْنَ قَائِمُوْنَ
(banyak Zaid berdiri).
Mubtada
dibagi menjadi 2, yaitu; 1.Mubtada isim dhohir 2.Mubtada’ isim dlomir,
Mubtada isim dhohir
yaitu;
mubtada yang berupa lafadz yang menunjukan pada musammanya tanpa diqoyyidi takallum,
khitob, dan ghoibah)
contohnya
sudah disebutkan diatas.
Sedang
Mubtada’ isim dlomir
itu ada 12 (dua belas),
yaitu:
أَنَا
(menunjukan arti mutakalim wahdahz/orang yang berbicara “saya”),
نَحْنُ
(mutakalim ma’al ghoir/muadzim nafsah “kita/saya”),
أَنْتَ
(mufrod mudzakar muhotob/seorang laki-laki yang diajak bicara “kamu”), أَنْتِ
(mufrod muanas muhotobah/seorang perempuan yang diajak bicara “kamu”),
أَنْتُمَا
(musanna muhotob/dua orang yang diajak bicara baik laki-laki/ perempuan “kalian berdua”),
أَنْتُمْ
(jama’ mudzakar muhotob/laki-laki banyak yang diajak bicara “kamu semua”),
أَنْتُنَّ
(jama’ muanas muhotobah/perempuan banyak yang diajak bicara “kamu semua”)
, هُوَ
(mufrod mudzakar ghoib/dia seorang laki-laki “dia”),
هِيَ
(mufrod muanas ghoibah/dia seorang perempuan “dia”),
هُمَا
(musanna muhotob/dia berdua laki-laki/perempuan “dia berdua”),
هُمْ
(jama’ mudzakar ghoib/dia banyak laki-laki “dia banyak”), dan
هُنَّ
(jama’ muanas ghoib/dia banayak perempuan “dia banyak”).
Contohnya seperti ucapanmu
أَنَا قَائِمٌ
(saya “laki-laki” berdiri),
نَحْنُ
قَائِمُوْنَ
(kita “banyak laki-laki” berdiri), dan contoh-contoh yang menyerupai keduanya.
Khobar dibagi 2, yaitu;
khobar mufrod dan
khobar ghoiru mufrod.
Sedang
khobar mufrod
sudah didahulukan penuturannya
(yaitu;
khobar yang tidak berupa jumlah atau
yang serupa jumlah, walaupun
berupa isim tasniyah
atau jama’,
contoh
زَيْدٌ قَائِمٌ
“zaid berdiri”).
Sedang
khobar ghoiru mufrod (khobar jumlah atau sesamanya)
dibagi menjadi 4, yaitu;
pertama
yang berupa jar majrur,
kedua dhorof,
ketiga fiil dan failnya,
dan yang keempat
Mubtada dan khobarnya,
contohnya
bagian yang pertama
seperti ucapanmu
زَيْدٌ فِي الدَّارِ
(zaid didalam rumah),
kedua
زَيْدٌ عِنْدَكَ
(zaid disisimu),
ketiga
زَيْدٌ قَامَ اَبُوْهُ
(zaid ayahnya berdiri),
dan bagian yang keempat contohnya
زَيْدٌ جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ
(zaid jariahnya bepergian).
[12/4 11:50] Aing: (الاسم) ويشمل الصريح كزيدٌ قائمٌ والمؤول كما في قوله تعالى "وَأَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ" (سورة البقرة اية 184) تقديره صَوْمُكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ.
(Al-ismu) mencakup isim yang sorih (jelas)
seperti lafad
زَيْدٌ قَائِمٌ
(zaid berdiri),
dan juga mencakup
isim muawwal (dita’wil) seperti contoh firman Allah "وَأَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ"
(dan berpuasa lebih baik bagimu semua)
taqdiranya ialah
صَوْمُكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ.
(العاري عن العوامل اللفظية) غير الزائدة, فَدَخَلَ بِحَسْبِكَ دِرْهَمٌ.
(Al-‘ary …)
artinya amil-amil lafdzi
yang bukan zaidah/tambahan
maka masuklah
contoh lafadz
بِحَسْبِكَ دِرْهَمٌ
(kecukupanmu satu dirham
“Ba’nya itu
Ba’ zaidah/tambahan).
(الجار والمجرور والظرف) وشرطهما أن يكونا تامَيْنِ, والمرد بالتام ما يفهم معناه بدون متعلقه نحو قولك زَيْدٌ في الدَارِ أو عِنْدَكَ بخلاف الناقص كما في قولك زَيْدٌ بِكَ.
(Al-jaru …)
saratnya khobar
Jar Majrur dan
khobar dhorof,
yaitu
kedua-duanya harus berupa kalam yang Tam (sempurna),
yang dimaksud dengan Tam’ yaitu;
maknanya bisa difaham tanpa menyebutkan muta’alaqnya
(lafadz yang dihubung),
contohnya ucapanmu
زَيْدٌ في الدَارِ
(zaid didalam rumah)
atau
زَيْدٌ عِنْدَكَ
(zaid disisimu),
berbeda dengan
kalam Naqis/kurang (kalimah yang maknanya tidak bisa difaham tanpa menyebutkan muta’alaqnya, tidak bisa dijadikan khobar)
seperti didalam ucapanmu زَيْدٌ بِكَ
(zaid padamu “contoh muta’alaqnya seperti
زَيْدٌ وَاثِقٌ بِكَ
zaid percaya padamu”).