Selasa, 05 April 2022

Isim Mu’rob Dan Isim Mabni

[25/3 22:04] Aing: Isim Mu’rob Dan Isim Mabni
[25/3 22:05] Aing: Pengertian Isim Mu’rab
Daftar Isi Artikel
Pengertian Isim Mu’rab
Pengertian Isim Mabni
Macam-Macam Isim Mabni
[25/3 22:09] Aing: Isim itu  ada dua bagian, pertama adalah  
isim mu’rab 
(isim yang huruf akhirnya berubah) 
dan ia ialah  asli, 
yakni  isim yang mengalami  perubahan pada bagian akhirnya 
sebab  
berbedanya amil 
yang memasukinya, adakalanya  perubahan secara lafadz, 
laksana  lafadz زَيْدٌ dan عَمْرٌو , dan adakalanya  perubahan secara alami perkiraan, laksana  lafadz
                         مُوْسَى dan اَلْفَتَى
[25/3 22:17] Aing: Adapun Macam-Macam Isim Mu’rab 
adalah sebagai berikut:

1. المُفْرَد =
 al-mufrad = 
isim yang menunjukkan  
arti satu 
(dalam bahasa Inggris disebut  juga dengan singular).

Contoh:

كِتَابٌ = kitaabun = dengan kata lain  satu buku.

قَمَرٌ = qomarun = dengan kata lain  satu bulan.

2. المُثَنَّى =
 al-mutsanna = 
isim yang menunjukkan  arti dua.

Contoh:

كِتَابَانِ = kitaabaani = dengan kata lain  dua buku.
مَدْرَسَتَانِ = madrosataani = dengan kata lain  dua sekolah.

3. جمع المذكر السالم
 = jama’ mudzakkar saalim = isim yang menunjukkan  arti banyak/lebih dari dua (plural) yang dikhususkan untuk  jenis laki-laki.

Contoh:

مُؤْمِنُوْنَ = mu’minuuna = dengan kata lain  orang-orang yang beriman

4. جمع المؤنث السالم 
= jama’ muannats saalim = isim yang menunjukkan  arti banyak/lebih dari dua (plural) yang dikhususkan untuk jenis perempuan.

Contoh:

مَدْرَسَاتٌ = madrosaatun = sekolah-sekolah (banyak sekolah)

5. جمع التكسير =
 jama’ taksir = isim yang menunjukkan  arti banyak/lebih dari dua (plural) dan mempunyai perubahan format  dari mufradnya 
atau berubah dari mufradnya.

Contoh:

a tunggal) dari rumah ialah  كِتَابٌ / kitaabun.
Jama’ nya ialah  كُتُبٌ / kutubun
.6. اللأسماء الخمسة = al-asmaaul khamsah = nama-nama yang lima= 

isim yang berjumlah lima yang sama format  dan perubahannya.
Nama-nama yang lima itu  adalah: أَبٌ , أَخٌ , حَمٌ , فَمٌ , ذُوْ7. 
المقصور =   
al-maqshur = 
isim yang berakhiran 
alif lazimah dan 
sebelumnya berjajar  fathah.
Contoh:الفَتَى = al-fataa = dengan kata lain  pemuda/remaja
8. المنقوص =
 al-manquush = 
isim yang berakhiran 
ya lazimah dan 
sebelumnya berjajar  kasrah.
Contoh:

الهَادِى = al-haadii = dengan kata lain  petunjuk.

9. الأسم الذى لا ينصرف
 = isim yang tidak bertanwin.

Contohnya:

nama wanita laksana  : فاطمة / faatimatu / fatimah

nama laki-laki yang berpola akhiran aan laksana  ‘utsmaanu / عُثْمَانُ
[25/3 22:18] Aing: Pengertian Isim Mabni
[25/3 22:20] Aing: Sedangan yang kedua ialah  isim mabni (isim yang tetap), yakni  tidak merasakan  perubahan pada unsur  akhir kata walaupun amil yang memasukinya berbeda-beda. laksana  isim –isim dhamir (baik yang muttashil maupun yang munfashil), isim-isim kriteria , isim-isim istifham, isim-isim isyarah, isim-isim fi’il, dan isim-isim maushul.

Macam-macam Isim Mabni adalah sebagai berikut:

1. Isim dhamir 
    dengan kata lain  
    kata ganti orang, contohnya: 

a. Kata ganti orang kesatu:
أَنَا (anaa) : saya.
نَحْنُ (nahnu) : kami.

b. Kata ganti orang kedua:
أَنْتَ (anta) : kamu (untuk laki-laki).
أَنْتِ (anti) : kamu (untuk perempuan).
أَنْتُمْ (antum) : kalian (untuk laki-laki).
أَنْتُنَّ (antunna) : kalian (untuk perempuan).
أَنْتُمَا (antumaa) : kalian berdua (untuk laki-laki dan perempuan).

c. Kata ganti orang ketiga.
هُوَ (huwa) : dia (untuk laki-laki).
هِيَ (hiya) : dia (untuk perempuan).
هُمْ (hum) : mereka (untuk laki-laki).
هُنَّ (hunna) : mereka (untuk perempuan).
هُمَا (humaa) : mereka berdua (untuk laki-laki dan perempuan).

Note:

Orang kesatu  dinamakan  mutakallim ( متكلم ).

Orang kedua dinamakan  mukhaathab ( مخاطب )

Orang ketiga dinamakan  ghaaib ( غائب ).

2. Isim isyarah 
    artinya ialah  
    kata tunjuk, 

yaitu:
هَذّا (haadza) : ini (untuk laki-laki)
هَذِهِ (hadzihi) : ini (untuk perempuan)
هَؤُلاَءِ (ha-u-laa-i) : ini seluruh  (untuk laki-laki dan perempuan)

ذَلِكَ (dzalika) : itu (untuk laki-laki)
تِلْكَ (tilka) : itu (untuk perempuan).
أُولئِكَ (u-laa-i-ka) : itu seluruh  (untuk laki-laki dan perempuan).

3. Isim maushul 
    ialah  kata penghubung, 

yaitu:
الَّذِى (alladzi) : yang (untuk laki-laki)
الذِيْنَ (alladziina) : mereka yang (untuk laki-laki)

الَّتِى (allatii) : yang (untuk perempuan).
اللاَّتِى atau اللآَّئِى ( allaatii atau allaa-ii) : mereka yang (untuk perempuan).

4. Isim istifham 
    ialah  isim yang dipakai  
    sebagai kata tanya, 

misalnya:مَنْ (man) : siapa
كَيْفَ (kaifa) : bagaimana
أَيْنَ (aina) : mana
كَمْ (kam) : berapa
مَتَى (mataa) : kapan
هَلْ (hal) : apakah
مَا (maa) : apakah

5. Isim Syarat  
    ialah  isim 
    yang membutuhkan  
    jawab, 

yaitu:
مَنْ , مَتَى , مَا , مَهْمَا
Contoh:
مَنْ جَدَّ وَجَدَ  : Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, ia akan berhasil
[25/3 22:23] Aing: Macam-Macam Isim Mabni
1. الضَمِيْرُ
Contoh: أَنْتَ – نَحْنُ – هُوَ
2. اِسْمُ الإِشَارَةِ
Contoh: هَذِهِ – هَؤُلاَءِ – ذَلِكَ
3. اَلاِسْمُ الَمْوْصُوْلُ
Contoh: اَلَّذِي – اَلَّتِي – اَلَّذِيْنَ
4. اِسْمُ الاِسْتِفْهَامِ
Contoh: مَنْ – أيْنَ – كَيْفَ
5. اِسْمُ الشَّرْطِ
Contoh: مَنْ – مَتَى –  مَا

Catatan:
1. Dhommah 
    merupakan ciri pokok 
    isim marfu’, 

   fathah merupakan 
   ciri pokok isim manshub, dan 

    kasroh merupakan 
    ciri pokok isim majrur.

Baca Juga : Isim Isyarah


2. Ada beberapa kelompok 
     isim yang perubahan 
.    keadaan akhirnya 
     tidak ditandai dengan 
     perubahan harokat, 
     akan tetapi dengan 
     perubahan huruf.
Contoh:
مُسْلِمُوْنَ (Marfu’)
مُسْلِمِيْنَ (Manshub)
مُسْلِمِيْنَ (Majrur
[25/3 22:25] Aing: Isim Dhomir
[25/3 22:26] Aing: Pengertian Dhomir
Daftar Isi Artikel
Pengertian Dhomir
Pembagian Dhomir
Ketentuan Dhomir
MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA DARI ISIM
[25/3 22:29] Aing: Dhomir 
dalam bahasa Indonesia dinamakan  kata ganti. 

Sedangkan definisi  dhomir merupakan   
Isim Ma’rifah yang Mabni yang bermanfaat  untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu atau seseorang maupun sekelompok.

Mabni diatas maksudnya yakni  
Isim yang tidak berubah harokat kesudahannya  
baik dalam suasana  
rofa, 
nashob maupun 
khofadz/jarr. 

sehingga bila   
di i’rob melulu  
menempati kedudukannya saja, 
harokat akhir tidak berubah
[25/3 22:31] Aing: Dhomir  
sering dikenal juga dengan kata yang menunjukkan makna 
ia, 
kamu, 
saya, 
ataupun seseorang, 
baik berdua atau banyak, laki-laki atau perempuan.

Mudhmar dan dhomir 
ialah  
dua isim yang sama, 
yaitu 
tentang  lafadz 
yang dipergunakan guna  mutakallim (pembicara), laksana  lafadz أَنَا = saya, atau 
orang yang disuruh  bicara ( orang kedua) 
laksana  أَنْتَ = kamu, 
atau guna  orang ketiga laksana  lafazh هُوَ = dia.
[25/3 22:34] Aing: Pembagian Dhomir

Dhomir terbagi 
menjadi 3 bagian :
1  منفصل Munfashil (terpisah)

2 متصل Muttashil (menyatu/bersambung)
3 مستر Mustatir (melebur)

1. Dhomir Munfashil 
(الضمير المنفصل). Pengertian dhomir munfashil merupakan   dhomir yang penulisanya dipisah dari isimnya sebab  dhomir munfashil ialah  dhomir yang berdiri sendiri. Contoh :
هو طالِبٌ = Dia (laki-laki) seorang pelajar.
أنْتَ نشيطٌ = Kamu (laki-laki) rajin.
هي مُدَرِّسَةٌ = Dia (pr) seorang guru (wanita).

Dhomir munfashil mempunyai  2 macam:

a). Dhomir munfashil yang 
     di-rofa’-kan
Contoh: أَنا طالب , انت طالب , هم طلاب.
b). Dhomir munfashil yang 
     dinashobkan
Contoh : إياك ، إياي ، إياكم .

2. Dhomir Muttashil 
(الضمير المتصل) merupakan   dhomir yang penulisannya estafet  dengan kata yang beda  (menyatu). Dhomir ini berkedudukan sebagai objek. Contohnya : هذا كتابي (haadzaa kitaabii)= ini buku  ku.

Dhomir Muttashil mempunyai  3 macam bentuk:

a). Dhomir Muttashil 
     yang dibaca rofa’
b). Dhomir Muttashil 
     yang dibaca nashob
c). Dhomir Muttashil 
     yang dibaca jarr
[25/3 22:36] Aing: 3. Dhomir Mustatir 
(الضمير المستتر) merupakan   dhomir yang tersembunyi dalam sebuah  kata kerja / fi’il. Dhomir ini tidak tertulis atau tidak kelihatan tapi dapat  diketahui dengan melihat format  kata kerjanya. Contoh:

(ذهب) : Dia (lk) sudah  pergi. Kata kerja ini mempunyai  pelaku/fail yg tidak tertulis/tersembunyi yakni  (هو).
(ذهبتُ) : Saya sudah  pergi. Kata kerja ini mempunyai  pelaku tersembunyi yang taqdirnya ialah  anaa (أنا).

ذَهَبَ إلَى الْمَدْرَسَةِ (Dia laki-laki sudah  pergi ke sekolah )
ذَهَبْتُ إلَى الْمَدْرَسَةِ (Saya sudah  pergi ke sekolah )
أَذْهَبُ إلَى الْمَدْرَسَةِ (Aku sedang pergi ke sekolah )
[25/3 22:40] Aing: Dhomir 
dikelompokkan menjadi 
3 macam:

1. Mutakallim ( مُتَكَلِّم ) 
    atau penceramah  
    orang kesatu .

a) Mufrad/Tunggal: أَنَا 
    guna  Mudzakkar 
    maupun Muannats.

b) Mutsanna/Jamak: نَحْنُ 
     guna  Mudzakkar 
     maupun Muannats.

2. Mukhotob ( مُخَاطَب ) 
    atau orang yang diajak 
    bicara (orang kedua). 

Terdiri dari:
a) Mufrad: أَنْتَ (Anta) 
    guna  Mudzakkar 
    dan أَنْتِ (Anti) 
    guna  Muannats.

b) Mutsanna: أَنْتُمَا 
     guna  Mudzakkar 
     maupun Muannats.

c) Jamak: أَنْتُمْ (antum) 
     guna  Mudzakkar 
     dan أَنْتُنَّ (antunna) 
     guna  Muannats.

3. Ghoib ( غَائِب ), 
    tidak berada di lokasi  
    atau orang ketiga. 

Terdiri dari:

a) Mufrad: هُوَ (huwa) 
    guna  Mudzakkar 
    dan هِيَ (hiya) 
    guna  Muannats.

b) Mutsanna: هُمَا 
     guna  Mudzakkar 
     maupun Muannats.

c) Jamak: هُمْ (Hum) 
     guna  Mudzakkar 
     dan هُنَّ (Hunna) 
     guna  Muannats
[25/3 22:43] Aing: Dhomir 
terdapat  yang menempati status  
rofa’, 
nashob dan 
jarr.

Apabila dibaca Rofa’ 
maka kedudukannya sebagai 
mubtada’, 
khobar, 
fa’il atau 
naibul fa’il, 
isim kaana.

Apabila dibaca Nashob maka kedudukannya sebagai 
maf’ul bihi 
dan 
isim inna.

Apabila Dhomir dibaca jarr, maka 
kedudukannya sebagai mudhof ilayhi 
dan 
majrur, 
sebab  didahului huruf  jar.

Dhomir dapat  tampak 
(ضَمِيْرٌ ظَاهِرٌ) contohnya  كَتَبْتُada pun  
yang tidak terlihat  
(ضَمِيْرٌ مُسْتَتِرٌ) misalnya  كَتَبَ.

Syarat dhomir 
jangan  dibaca jazm, 
sebab  
tidak terdapat  dhomir 
yang menempati status  Jazm 
sebab  
dhomir ialah  isim dan isim tersebut  tidak terdapat  yang majzum.
[25/3 22:54] Aing: MEMBUAT 
KALIMAT SEDERHANA DARI ISIM

Mumpung sedang membahasa ISIM DHOMIR, sekalian kita bahas 
cara penggunaannya 
dalam sebuah 
kalimat sederhana

Pada materi di atas tertulis bahwa 
ada Isim Dhomir 
yang untuk bentuk TUNGGAL, 
ada yang untuk bentuk GANDA, 
dan ada yang untuk bentuk JAMAK

Nah, dalam Bahasa Arab, pada Materi sebelumnya telah di bahas yaitu pada Materi Pertemuan 3 tentang Pembagian Kalimat dan Ciri-Cirinya dimana dijelaskan ada 2 (dua) macam kalimat yaitu 

KALIMAT ISMIYYAH (JUMLAH ISMIYYAH) 
dan 
KALIMAT FI’LIYYAH (JUMLAH FI’LIYYAH)

Karena kalimat yang akan kita buat akan diawali oleh ISIM DHOMIR 
alias diawali ISIM, 
maka 
kita akan membuat KALIMAT ISMIYYAH

KALIMAT ISMIYYAH 
itu terdiri dari 2 (dua) unsur yaitu 
MUBTADA dan KHABAR

Kata yang pertama alias yang awal disebut dengan MUBTADA, 

dan kata yang kedua alias kata yang mengikuti nya disebut dengan 
KHABAR

Tetapi terkadang 
pada kondisi tertentu, 
justru kebalik, 
KHABAR diletakkan di awal, dan 
MUBTADA di akhir 

(tapi ini terjadi hanya beberapa kondisi alias kasus saja

KAIDAH MEMBENTUK KALIMAT ISMIYYAH 
adalah:

MUBTADA dan KHABAR HARUS SAMA JENIS (misalkan 
mubtada dari jenis mudzakkar, 
maka 
khabar juga harus dari jenis mudzakkar)


MUBTADA dan KHABAR HARUS SAMA BILANGAN (misalkan 
mubtada berbentuk Jamak, maka 
khabar juga harus berbentuk jamak)

MUBTADA dan KHABAR HARUS SAMA-SAMA MARFU’ 
(coba baca, review, dan ingat kembali materi pertemuan 7 tentang Kedudukan atau Posisi Harokat Akhir 
suatu kata seperti 
Marfu’, 
Majrur, 
Manshub, 
Majzum)

Coba kita terapkan kaidah di atas

Misalkan: 
Kalian (laki-laki) adalah 
para muslim

Yaitu اَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Menjadi salah jika kita mengatakan اَنْتُمْ مُسْلِمٌ

Kalimat di atas salah arena اَنْتُمْ itu artinya Kalian 
(untuk jamak/banyak orang), sedangkan مُسْلِمٌ artinya 
satu orang muslim 
(tidak memenuhi kaidah HARUS SAMA BILANGAN)

Baca Juga : Isim Majrur

Kalimat di atas 
menjadi benar 
jika diubah menjadi اَنْتَ مُسْلِمٌ (engkau/kamu seorang muslim

Kalau kita analisis 
alias kita bedah pada kalimat اَنْتُمَا مُسْلِمَانِ di atas, maka semua kaidah yang telah dijelaskan sebelumnya di atas sudah terpenuhi semua:

# Mubtada dan Khabar sudah sama Jenis 
yaitu sama-sama 
dari jenis mudzakkar, dimana اَنْتُمْ 
adalah Isim Dhomir 
untuk Mudzakkar, 
dan مُسْلِمُوْنَ juga dari jenis mudzakkar

# Mubtada dan Khabar sudah sama Bilangan 
yaitu sama-sama bentuk jamak, 
dimana اَنْتُمْ adalah 
Isim Dhomir 
untuk bentuk JAMAK, 
dan مُسْلِمُوْنَ juga 
merupakan bentuk JAMAK

# Mubtada dan Khabar 
    sudah sama MARFU’

Namun perlu diketahui bahwa 
mubtada di sini 
yaitu ISIM DHOMIR 
ini termasuk 
ISIM YANG MABNI 
alias harokat akhir nya 
tidak berubah alias TETAP. 

Jadi Posisi 
Marfu’, 
Majrur, 
Manshub nya pun sama saja alias tidak ada bedanya

Sedangkan 
Khabar nya bukan termasuk ISIM MABNI, 
maka 
bentuk khabarnya sudah MARFU’ yaitu 
berakhiran UUNA 
untuk 
jamak mudzakkar salim 

(coba pelajari, review, dan cek ulang pelajaran Pertemuan 7 tentang Kedudukan atau Posisi Harokat Akhir suatu Kata)

Coba kita beri contoh lagi tetapi untuk yang 
Isim Muannats 
yaitu KALIAN (perempuan) adalah para muslimah

Baca Juga : Isim Ma’rifah

Yaitu اَنْتُنَّ مُسْلِمَات

Coba dianalisa sebagai latihan, 

apakah memenuhi kaidah-kaidah yang telah disebutkan di atas? 
Jika sudah memenuhi kaidah, 
maka kalimat nya berarti BENAR

Semua ISIM DHOMIR di atas kalau diperhatikan berada atau terletak di awal suatu kalimat. 

Jenis ISIM DHOMIR 
yang terletak di awal kalimat alias mengawali suatu kalimat disebut dengan 
ISIM DHOMIR MUNFASHIL alias 
KATA GANTI SUBYEK

Kalau ISIM DHOMIR 
yang tertelak dibelakang alias 
diakhir suatu kalimat, disebut dengan 
ISIM DHOMIR MUTTASHIL alias 
KATA GANTI OBJEK 

(perhatikan 
Isim Dhomir Muttashil 
pada tabel di bawah ini karena berbeda dengan 
Isim Dhomir Munfashil) 
dan 
ISIM DHOMIR MUTTASHIL tidak perlu mengikuti KAIDAH-KAIDAH DI ATAS (tidak harus sama jenis dan tidak harus sama bilangan)

Baca Juga : Isim Nakirah

Ada juga 
ISIM DHOMIR MUSTATIR yaitu 
kata ganti yg melekat pada FI’IL / KATA KERJA 
yang insyaAllah kita akan pelajari pada 
Bab Fi’il atau Kata Kerja
[26/3 20:41] Aing: Isim Isyarah
[26/3 20:42] Aing: Pengertian Isim Isyarah
Daftar Isi Artikel
Pengertian Isim Isyarah
Isim Isyarah untuk Mu-annats
Contoh isim isyarah untuk mufrad mu-annats
Kaidah Isim Isyarah
Contoh Isim Isyarah di Al-Qur’an
[26/3 20:43] Aing: Isim Isyarah 
adalah kata tunjuk, 
atau 
kata penghubung khusus  menunjukan sesuatu. 

Jika dalam bahasa indonesia tidak jarang  
kita sebut “ini” dan “itu“. 

Namun bertolak belakang  dengan bahasa arab, 
kata tunjuk disini mesti disusaikan peruntukannya khusus  apa 
dan jumlahnya berapa, karena andai  salah dalam menunjukan atau tertukar kata penunjukan 
dijamin  akan menciptakan  lawan bicara bakal  gagal faham.
[26/3 20:45] Aing: Isim Isyarah khusus  mudzakar : 
(INI)

Tunggal : هذا
Contoh kalimat : Ini guru (pria)-> هذا مدرس
Ganda : هذانِ
Contoh kalimat : Ini 2 guru (pria)-> هذان مدرسان
Jamak : هؤُلَاءِ
Contoh kalimat : ini 3 guru (pria)- > هؤُلَاءِ مدرسون

Isim Isyarah khusus  mudzakar : 
(ITU)

Tunggal : ذلكَ
Contoh kalimat : tersebut  guru (pria)-> ذلكَ مدرس
Ganda : ذانك
Contoh kalimat : tersebut  2 guru (pria)-> ذانك مدرسان
Jamak : أُولئكَ
Contoh kalimat : tersebut  3 guru (pria) – > أُولئكَ مدرسون

Isim Isyarah khusus  muanats: 
(INI)

Tunggal : هذه
Contoh kalimat : ini guru (wanita) -> هذه مدرسة
Ganda : هاتانِ
Contoh kalimat : ini 2 guru (wanita) -> هاتانِ مدرستان
Jamak : هؤُلَاءِ
Contoh kalimat : ini 3 guru (wanita) -> هؤُلَاءِ مدرسات

Isim Isyarah khusus  muanats: 
(ITU)

Tunggal : تِلْكَ
Contoh kalimat : tersebut  guru (wanita) -> تِلْكَ مدرسة
Ganda : تانِكَ
Contoh kalimat : tersebut  2 guru (wanita) -> تانِكَ مدرستان
Jamak : أُولَئِكَ
Contoh kalimat : tersebut  3 guru (wanita) -> أُولَئِكَ مدرسات
[26/3 20:48] Aing: Isim Isyarah untuk Mu-annats

Baca Juga ; Isim Majrur

Penjelasan yang sama untuk isim isyarah mu-annats.

* Jadi kalau isimnya 
   mudzakkar, 
   isim isyarahnya juga 
   mudzakkar.

* Kalau isimnya mufrad, 
   isim isyarahnya juga yang 
   mufrad.

* Kalau isimnya mu-annats, 
   isim isyarahnya juga 
   mu-annats.

* Untuk kata tunjuk dekat => هَذِهِ = hadzihi. 

* Untuk kata tunjuk jauh => تِلْكَ  = tilka

Contoh isim isyarah untuk mufrad mu-annats
– هَذِهِ حَقِيْبَةٌ  = hadzihi haqiibatun = ini adalah tas.
– تِلْكَ سَيَّارَةٌ  = tilka sayyaaratun = itu adalah sebuah mobil
[26/3 21:02] Aing: Kaidah Isim Isyarah

Isim isyarah 
merupakan 
isim ma’rifah.

Isim ma’rifah adalah 
kata definitif atau menujukkan makna khusus.

Semua isim isyarah hukumnya mabni 
kecuali (هَذَانِ) dan (هَتَانِ).

Kata (هَذَانِ) dan (هَتَانِ) hukumnya seperti 
isim mutsana. 

Selain kedua kata tersebut hukumnya mabni. 
Contoh:

هَذِهِ مَدْرَسَةٌ

إِنَّ هَذِهِالْمَدْرَسَةَ وَسِيْعَةٌ

أَتَعَلَّمُ فِي هَذِهِالْمَدْرَسَةِ

Contoh pengunnaan 
(هَذَانِ) dan (هَتَانِ):

هَذَانِ كِتَابَانِ

إِنَّ هَذَيْنِ كِتَابَانِ

مَرَرْتُ بِهَذَيْنِ الطَّالِبَيْنِ

إِنَّ هَتَينِ مَدْرَسَتَانِ

أَتَعَلَّمُ فِي هَتَينِ الْمَدْرَسَتَيْنِ

Isim ma’rifah setelah 
isim isyarah 
bisa berkedudukan sebagai badal atau khabar.

Perlu kejelian dan ketelitian dalam memahami konteks kalimat yang ada 
isim isyarahnya. 

Coba perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini:

هَذِهِ مَدْرَسَةُ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ

هَذِهِ مَدْرَسَةُ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ وَسِيْعَةٌ

Kata yang bercetak biru pada contoh yang pertama merupakan khabar, 

sedangkan pada contoh yang kedua merupakan badal. 

Tentunya apabila berposisi sebagai badal, 
maka irabnya mengikuti 
isim isyarahnya. 
Contoh kata setelah 
isim isyarah yang menjadi badal:

ذَلِكَ الْبَيْتُ جَدِيْدٌ

إِنَّ هَذِهِالْمَدْرَسَةَ وَسِيْعَةٌ

أَتَعَلَّمُ فِي هَتَينِ الْمَدْرَسَتَيْنِ

Kata (هَذِهِ) dan (تِلْكَ) 
bisa digunakan untuk 
jama’ ghair ‘aqil.
هَذِهِ كُتُبٌ جَدِيْدَةٌ

تِلْكَ الْبُيُوْتُ جَدِيْدَةٌ

Huruf kaf khithab 
yang disebutkan mukhathabnya, 
maka kafnya disesuaikan dengan ‘adad mukhthabnya.
ذَلِكَ كِتَابٌ يَا أَحْمَدُ

ذَلِكَمَا كِتَابٌ يَا أَحْمَدُ وَعِرْفَانُ
[26/3 21:03] Aing: ذَلِكُمْ كِتَابٌ يَا أَصْدِقَائِيْ

ذَلِكُنَّ كِتَابٌ يَا طَالِبَاتِيْ
[26/3 21:06] Aing: Pada isim isyarah (ذَا) 
bisa didahului kaf tasybih menjadi (كَذَا)
عَلِمْتُ أَحْمَدَ فَاضِلًا وَعِلِمْتُ أَخَاهُ كَذَا

Boleh juga dimasuki 
Ha’ tanbih sebelumnya menjadi (هَكَذَا) atau ditambahkan lam dan kaf khithab menjadi (كَذَلِكَ).

أَهَكَذَا بَيْتُكَ؟
[26/3 21:07] Aing: عَلِمْتُ أَحْمَدَ فَاضِلًا وَعِلِمْتُ أَخَاهُ كَذَلِكَ
[26/3 21:07] Aing: Catatan:

Mari kita perhatikan kedua contoh berikut:

هَذَا بَيْتٌ جَدِيْدٌ

هَذَا الْبَيْتُ جَدِيْدٌ
[26/3 21:08] Aing: Catatan:

Mari kita perhatikan kedua contoh berikut:

هَذَا بَيْتٌ جَدِيْدٌ

هَذَا الْبَيْتُ جَدِيْدٌ

Sekilas kedua contoh 
di atas sama, 
namun bila kita perhatikan lebih teliti bahwa 
kedua kalimat di atas memiliki perbedaan 
yang cukup signifikan terutama pada kata (بَيْتٌ). 

Bila kita terjemah ke dalam bahasa Indonesia, 
berikut hasilnya:
[26/3 21:10] Aing: Ini adalah rumah baru.

Rumah ini baru.

Atau kalau dalam 
bahasa Inggris:

This is new home.

This home is new.

Pada contoh pertama, 
kata (بَيْتٌ) berkedudukan sebagai khabar 
dan (جَدِيْدٌ) sebagai na’at. 

Sedangkan kata (الْبَيْتُ) 
pada kalimat kedua berkedudukan sebagai badal dan kata (جَدِيْدٌ) 
sebagai khabarnya.
[26/3 21:10] Aing: Contoh 
Isim Isyarah di Al-Qur’an
[26/3 21:10] Aing: Berikut ada beberapa contoh isim isyarah yang terdapat di Al-Qur’an dilengkapi dengan keterangan ayat dan suratnya:

Ali Imran: 140
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

Al-Mujadalah: 12
ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمْ وَأَطْهَرُ

Al-Baqarah: 5
أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Al-Mujadalah: 3
ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ

Al-Qashash: 27
قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنْكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ

Al-Mudatstsir: 24
فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ

Al-Insan: 27
إِنَّ هَؤُلَاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا

Al-Insan: 29
إِنَّ هَذِهِ تَذْكِرَةٌ

Al-Baqarah: 113
كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ