[11/4 00:11] Aing:
PEMBAGIAN KATA DALAM BAHASA ARAB
Nahwu adalah
kaidah yang digunakan untuk mengetahui jabatan setiap kata dalam suatu kalimat,
mengetahui harakat akhir dan
mengetahui tata cara meng-i’rab-nya.[1]
Kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi 3 :
1. Isim
Isim adalah
setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau
makna-makna yang tidak berkaitan dengan waktu.
Contoh:
رَجُلٌ, أَسَدٌ, زَهْرَةٌ, حَائِطٌ, القَاهِرَةُ, شَهْرٌ, نَظِيفٌ, اِسْتِقْلَالٌ
(Seorang lelaki, singa, bunga, dinding, Kairo, bulan, bersih dan kemerdekaan)
[11/4 00:13] Aing: Yang membedakan isim dengan jenis kata yang lainnya adalah:[2]
– Bisa ditanwin,
Contoh:
رَجُلٌ –كِتَابٌ –شَجَرَةٌ
Pria – Kitab – Pohon
– Bisa dimasuki oleh ال,
Contoh:
الرَّجُلُ – الكِتَابُ – الشَّجَرَةُ
Pria itu – Kitab itu – Pohon itu
– Bisa dimasuki oleh
huruf nida’ (panggilan),
Contoh:
يَا رَجُلُ – يَا مُحَمَّدُ
Wahai pria! – Wahai Muhammad!
– Bisa dimajrurkankan oleh
huruf huruf jar atau
idhofah,
Contoh:
عَلَى الشَّجَرَةِ – غُصْنُ الشَّجَرَةِ
Di atas pohon – Dahan pohon
– Bisa di-isnad ilaih[3]
Contoh:
الكِتَابُ مُفِيدٌ
Kitab itu bermanfaat.
Dengan menerima
salah satu atau lebih
dari ciri-ciri di atas cukuplah suatu kata di golongkan sebagai isim.
[11/4 00:15] Aing: 2. Fi’il
Fi’il adalah
setiap kata yang menunjukkan kejadian sesuatu pada waktu tertentu.
Contoh:
كَتَبَ – يَجْرِي – اِسمَعْ
Dia telah menulis –
Dia sedang berlari – Dengarkanlah!
Yang membedakan fi`il dengan jenis kata yang lainnya adalah:[4]
– Bisa bersambung dengan
ta’ fa’il,[5]
contoh:
كتبتُ – شكرتَ
Aku telah menulis –
Kamu laki-laki telah menulis.
– Bisa bersambung dengan
ta’ ta’nits,[6]
contoh:
كَتَبَتْ – تَكْتُبُ
Dia perempuan telah menulis –
Dia perempuan sedang/akan menulis.
– Bisa bersambung dengan
ya’ mukhatabah,[7]
contoh:
تَكْتُبِينَ – اُشْكُرِي
Kamu perempuan sedang/akan menulis – Bersyukurlah kamu perempuan!
– Bisa bersambung dengan
nun taukid,[8]
contoh:
لَيَكْتُبَنَّ -اُشْكُرَنَّ
Dia laki-laki benar-benar akan menulis –
Benar-benar berterimakasihlah kamu laki-laki!
[11/4 00:17] Aing: 3. Harf (Huruf)
Huruf adalah
setiap kata yang tidak bermakna
kecuali jika bersama
dengan kata yang lain.[9]
Contoh:
فِي, أَنْ, هَلْ, لَمْ
(1)
Ilmu bahasa arab
ada 12 macam,
yang paling signifikan adalah ilmu nahwu.
Manfaat mempelajari
ilmu nahwu
adalah untuk menghindarkan diri
dari kesalahan dalam pengucapan lafadz-lafadz berbahasa arab.
Tujuannya untuk membantu dalam memahami
firman Allah
dan sabda rasul-Nya
yang bisa mengantarkan kepada kebahagiaan
dunia dan akhirat. (
(2)
Sebenarnya tanda-tanda isim ada banyak,
bahkan ada yang menghitungnya sampai
30 tanda. (
[11/4 00:20] Aing: (3)
Isnad ilaih adalah menyandarkan sesuatu
yang melengkapi
makna kalimat kepada isim,
apakah yang disandarkan berupa
fi’il,
isim atau
kalimat,
atau dengan definisi lain, isnaid ilaih adalah
sesuatu yang diberitakan, karena suatu kalimat pasti mengandung minimal
2 unsur:
Musnad (berita) dan musnad ilaih (yang diberitakan).
Contoh:
قَامَ زَيدٌ
Zaid telah berdiri.
Zaid sebagai musnad ilaih (yang diberitakan) dan
telah berdiri sebagai musnad (berita).
زَيدٌ قَائِمٌ
Zaid berdiri.
Zaid sebagai musnad ilaih (yang diberitakan) dan berdiri sebagai musnad (berita).
أَنَا قُمْتُ
Aku telah berdiri.
Fi’il (( قَامَ ) musnad (berita) bagi ta’, kalimat قُمْتُ musnad (berita) bagi أَنَا.
Maka semua musnad ilaih adalah isim.
[11/4 00:22] Aing: (4)
juga mempunyai banyak tanda,
diantaranya adalah yang disebutkan oleh penulis disini.
(5)
Ta’ di sini bisa
difathah
dengan makna
kamu laki-laki,
didhammah
dengan makna
aku,
didhammah kemudian setelahnya mim dan alif (تما) maknanya
kalian dua laki-laki/perempuan,
didhammah
setelahnya mim (تم) maknanya
kalian laki-laki atau
didhammah
setelahnya nun bertasydid maknanya
kalian perempuan.
[11/4 00:24] Aing: (6)
Pada fi’il mudhari’
berbentuk ta’ difathah atau didhammah
berada di awal fi’il,
sedangkan di fi’il madhi berbentuk ta’ sukun di akhir fi’il.
Makna nun ini adalah
dia perempuan.
(7)
Maknanya kamu perempuan, terletak pada
fi’il mudhari’ dan amr.
(8)
Insya Allah akan datang penjelasan tentang
nun taukid.
(9)
Huruf tidak mempunyai tanda