[13/4 00:46] Aing:
Kaidah-Kaidah
Dalam Ilmu Sharaf
[13/4 00:48] Aing:
Ada 2 kaidah
yang dibahas dalam
ilmu sharaf
yaitu
kaidah I’lal
dan
kaidah ibdal.
Sebagian ahli mengatakan kaidah ini merupakan cabang ilmu sharaf
Dalam kaidah I’lal membahas tentang perubahan-perubahan
suatu kata yang mempunyai huruf ‘‘illat,
sementara
kaidah ibdal
adalah perubahan
suatu kata dengan mengganti satu huruf dengan huruf yang lain karena ada kebutuhan tertentu.
[13/4 00:55] Aing: Kaidah-kaidah ini diterjemahkan dari
Qawa’id al I’lal
karangan Mundzir Nadzir sebagai berikut :
1.
Apabilah ada Wawu atau Ya berharkah,
jatuh sesudah harkah Fathah
dalam satu kalimah,
maka
Wawu atau Ya tersebut harus diganti dengan
Alif
seperti contoh
صان
asalnya
صون,
dan
ابع
asalnya
بيع
2.
Apabila wawu atau ya berharokat
berada pada
ain fi’il Bina’ Ajwaf
dan
huruf sebelumnya terdiri dari huruf Sahih yang mati/sukun,
maka
harakat wawu atau ya tersebut harus dipindah pada huruf sebelumnya.
Contoh
:يَقُوْمُ
asalnya
يَقْوُمُ
dan
يَبِيْعُ
asalnya
يَبْيِعُ
3.
Apabila ada wawu atau ya jatuh sesudah alif zaidah, maka
harus diganti
hamzah,
dengan syarat wawu atau ya tersebut berada pada
ain Fi’il
kalimah bentuk Isim Fa’il, atau
berada pada akhir kalimah bentuk masdar.
Contoh:
صائن
asalnya
صاون
dan
سائر
asalnya
ساير
dan
لقاء
asalnya
لقاي
[13/4 01:01] Aing: 4.
Apabila wawu dan ya berkumpul dalam
satu kalimah
dan salah satunya didahului dengan sukun,
maka
wawu diganti ya.
Kemudian
ya yang pertama di-idgham-kan
pada ya yang kedua.
Contoh
lafadz ميت
asalnya adalah ميوت
dan مرمي
asalnya مرموي
5.
Apabila Wawu atau Ya menempati ujung akhir kalimah,
dan
berharakah dhammah,
maka
disukunkan.
Contoh
:يَغْزُوْا
asalnya يَغْزُوُ
dan يَرْمِىْ
asalnya يَرْمِىُ
6.
Apabila
wawu menempati ujung akhir kalimah 4 huruf
atau lebih,
dan
sebelum wawu
tidak ada huruf yang didhammahkan,
maka
wawu tersebut diganti
ya.
Contoh
:يزكى
asalnya يزكو
dan يعاطى
asalnya يعاطو
7.
Apabila wawu
ada diantara harkah fathah dan
kasrah nyata,
dan
sebelumnya ada huruf mudhara’ah,
maka
wawu tersebut dibuang.
Contoh:
يعد
asalnya يوعد
dan يئد
asalnya يوئد
8.
Bilamana ada Wawu
jatuh setelah harkah Kasrah dalam Kalimah Isim
atau Kalimah Fi’il,
maka
Wawu tersebut harus diganti Ya.
Contoh:
يزكى
asalnya يزكو
dan غاز
asalnya غازو
[13/4 01:06] Aing: 8.
Bilamana ada Wawu
jatuh setelah harkah Kasrah dalam Kalimah Isim
atau Kalimah Fi’il,
maka
Wawu tersebut harus diganti Ya.
Contoh:
يزكى
asalnya يزكو
dan غاز
asalnya غازو
9.
Bilamana ada Wawu atau Ya sukun,
bertemu dengan
huruf sukun lain nya,
maka
Wawu atau Ya tersebut dibuang,
ini setelah memindahkan harakah keduanya
(Wawu atau Ya)
kepada huruf sebelumnya (lihat kaidah I’lal ke 2).
Contoh
:صن
asalnya اصون
dan سر
asalnya اسري
10.
Bilamana ada dua huruf sejenis
atau
hampir sama makhrajnya berkumpul dalam
satu kalimah,
maka
huruf yang pertama
harus di-idghamkan
pada huruf yang kedua,–
ini setelah menjadikan
huruf yang hampir sama makhrajnya
serupa dengan huruf yg kedua
(lihat kaidah I’lal ke 18 insyaallah)–,
karena beratnya pengulangan / memilah milih
contoh :
مَدَّ
asalnya
مدد
, مَدِّ
asalnya
اُمْدُد
, اتطصل
asalnya
اوتطصل
[13/4 01:16] Aing: 11. Bilamana terdapat dua huruf Hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah Hamzah yang pertama. Contoh امن asalnya اامن dan اومل asalnya اؤمل
12.
Wawu atau ya yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif,
kecuali
jika sukunnya tidak asli
–dengan sebab
pergantian harkat keduanya pada huruf sebelumnya– (lihat kaidah I’lal ke 2).
Contoh: اجاب asalnya اجوب dan اابن asalnya ابين
13.
Bilamana ada wawu
berada di akhir kalimah
jatuh sesudah
harkah dhamah
di dalam asal kalimah Isim yang Mutamakkin
(bisa menerima tanwin), maka
wawu tersebut diganti ya,
kemudian setelah itu
harkah dhammah
diganti kasrah.
Contoh:تعاطيا asalnya تعاطوا dan تعديا asalnya تعدوا
14.
Bilamana terdapat
Ya sukun
dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan
maka
ya tersebut harus diganti wawu.
contoh: يوسر asalnya ييسر dan موسر asalnyaميسر
15.
Sesungguhnya Isim Maf’ul bilamana ia terbuat dari
Fi’il Mu’tal ain (Bina’ Ajwaf) maka
wajib membuang
wawu maf’ulnya
menurut Imam Syibawaihi (menurut Imam lain yg dibuang adalah ain Fi’ilnya).
contoh: مصون asalnya مصوون dan مسري asalnya مسيور
16.
Bilamana
Fa Fi’il kalimah wazan افتعل berupa
huruf shad, atau
Dhad, atau
Tha, atau
Za (huruf Itbaq),
maka
huruf Ta yang jatuh sesudah huruf Itbaq tersebut
harus diganti Tha,
demi mudahnya mengucapkannya.
Digantinya Ta dengan Tha karena dekatnya makhraj keduanya.
contoh: اصطلح asalnya اصتلح dan اضطرب asalnya اضرتب
17.
Bilamana
Fa Fi’il wazan افتعل
berupa huruf
Dal, atau
Dhal, atau
Zay,
maka
huruf Ta (Ta zaidah wazan ) yang jatuh sesudah huruf-huruf tersebut
harus diganti Dal,
demi mudahnya mengucapkannya.
Digantinya Ta dengan Dal karena dekatnya makhraj keduanya.
contoh: ادرأ asalnya ادترأ dan اذكر asalnya اذتكر dan ازدحم asalnya ازحتم
18.
Bilamana
Fa Fi’il wazan افتعل
berupa huruf
wawu, atau
Ya, atau
Tha,
maka
huruf Fa Fi’ilnya tersebut harus diganti Ta
karena sukarnya mengucapkan
huruf “Layn” (لين) sukun dengan huruf yang diantara keduanya termasuk berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf “layin” (ي-و) bersifat Jahr
sedangkan huruf Ta
bersifat Hams.
Contoh: اتصل asalnya اوتصل dan اتسر asalnya اوتسر dan اتغر asalnya اثتغر
(penting)
dan apabila Fa Fi’il-nya tersebut berupa huruf Tha, boleh mengganti Ta’nya wazan افتعل dengan Tha, karena keduanya sama- sama bersifat Hams.
contoh: اثغر asalnya اثتغر .
19.
Bilamana
Fa Fi’il wazan تفعل
dan تفاعل berupa huruf
ز ذ د ث ت ظ ط ض ص ش س, maka boleh
Ta dari kedua wazan tersebut diganti dengan huruf yang mendekati dalam Makhrajnya,
kemudian huruf yang pertama
di-idghamkan pada
huruf yang kedua,
demikian ini setelah
huruf yang pertama dari kedua huruf yang berdekatan makhrajnya tersebut,
dijadikan serupa dengan huruf yang kedua.
berikut memasang
Hamzah Washal
agar memungkinkan permulaan dengan
huruf mati.
contoh: اترس asalnya ترتس dan ااثقل asalnya تثاقل
dan اذكر asalnya تذكر
danازجر asalnya تزجر
dan امسع asalnya تسمع
dan اشقق asalnya تشقق
dan اصدق asalnya يصدق
dan اضرع asalnya تضرع
dan اظهر asalnya تظهر
dan اطاهر asalnya تطاهر