Rabu, 13 April 2022

Pengertian Nahwu dalam Bahasa Arab

[13/4 00:31] 

Aing: 

Pengertian Nahwu 
dalam Bahasa Arab


Ilmu nahwu 
adalah salah satu cabang ilmu dalam Bahasa Arab yang digunakan untuk mengetahui hukum akhir dari suatu kata.

Sehingga pengertian nahwu merupakan kumpulan beberapa kaidah  
dalam Bahasa Arab 
yang berfungsi untuk mengetahui bentuk kata beserta keadaan-keadaannya 
ketika masih muford (berjumlah satu kata) atau ketika sudah Murokkab (tersusun).

Didalam nahwu juga termasuk didalamnya adalah pembahasan ilmu SHOROF. 

Karena Ilmu Shorof sendiri juga merupakan bagian dari Ilmu Nahwu, 
dimana fokus pembelajarannya ditekankan kepada pembahasan mengenai bentuk 
pada suatu kata 
beserta keadaannya saat mufrodnya.

Perhatikan kaidah Bahasa Arab dibawah:


Pada umumnya, pembahasan mengenai Nahwu sendiri mencakup berbagai pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika masih mufrod (belum tersusun).

Misalnya bentuk dari 
Isim Fa’il 
(Isim yang dimustaq 
dari fi’il) 
yang mengikuti 
dari wazan فاعل, 

Isim Tafdhil 
yang mengikuti wazan أفعل berbagai keadaanya, 

misalnya cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dan lain sebagainya. 

Selain itu nahwu juga membahas mengenai keadaan kata ketika telah tersusun (murokkab), misalnya 
rofa’nya kalimah isim 
saat ia menjadi fa’il, 
atau 
memu’annatskan 
kalimah fi’il 
apabila sebelumnya menunjukkan bentuk Mu’annats dan lain sebagainya.

Didalam Bahasa Arab 
satu kata dalam disebut juga dengan Kalimah (الكَلِمَة). 

Kalimat dalam Bahasa Arab adalah 
suatu lafadz yang mempunyai arti atau menunjukkan arti tertentu. 

Sedangkan didalam 
bahasa arab susunan kata dikenal dengan Murokkab (المُرَكَّب). 

Murokkab 
adalah susunan dua kalimat maupun lebih karena didalamnya terdapat faidah yang dimaksudkan.

Jika kalimat atau susunan pada sebuah kata telah sempurna, atau di dalam kaidah nahwunya sudah memberi sebuah pengertian menggunakan suatu hukum tertentu ”Faidah baiknya diam” maka kalimat sempurna tersebut disebut juga dengan Kalam (الكَلاَم) atau Jumlah (الجُمْلَة).

Pada Umumnya Didalam Bahasa Arab 

Kalimat-Kalimatnya dapat disimpulkan menjadi 
3 macam, 
yaitu:

Kalimah Fiil (الفِعْلُ) = 
Kata kerja


Kalimah Isim (الإِسْمُ) = 
Kata Benda


Kalimah Harf (الحَرْفُ) = 
Kata Tugas.
[13/4 00:35] Aing: Pengertian Sharaf 
dalam Bahasa Arab

Sharaf 
adalah salah satu cabang ilmu dalam bahasa arab yang mempelajari 

mengenai perubahan bentuk pada suatu kata 
dalam bahasa arab. 

Sedangkan 
didalam praktiknya perubahan-perubahan 
pada kata 
dalam bahasa arab dikenal dengan tashrif.

Secara bahasa tashrif 
berarti pengubahan. 

Sedangkan menurut istilah tashrif adalah 
pengubahan bentuk asal sesuatu kepada contoh yang berbeda-beda dengan tujuan untuk dapat menghasilkan sebuah makna yang dimaksud.

Tujuan makna dari hasil perubahan tersebut tidak akan berhasil kecuali dengan menggunakan berbagai bentuk yang berbeda-beda tersebut.

Sehingga ilmu sharaf ini identik dengan yang namanya perubahan atau berubah, dari satu bentuk kata ke bentuk kata yang lainnya. 

Ilmu sharaf disebut sebagai ilmu perubahan kata 
karena fokus pembahasannya sendiri adalah tentang tashrif (perubahan) 
yang terjadi pada suatu kata dalam bahasa arab.

Berdasarkan pendapat para Ulama Basrah 
bentuk asal dari kalimat adalah Masdar, 

dan pendapat inilah yang paling banyak mendapatkan dukungan. 

Sedangkan menurut Ulama Kuffah 
bentuk asal dari kalimat adalah fi’il madhi.

Bentuk asalnya 
adalah Masdar 
yang kemudian diubah kedalam contoh-contoh yang lainnya, misalnya: 

Fi’il Madhi, 
Fi’il Mudhari’, 
Fi’il Amar, 
Fi’il Nahi, 
Isim Maf’ul, 
Isim Fa’il, 
Isim Zaman, 
Isim Makan, 
Isim Murrah, 
Isim Hai’ah, 
Isim Alat, 
Isim Nau’, 
Isim Tafdhil, 
Shighat Mubalaghah dan lain sebagainya.

Adanya perubahan pada contoh-contoh kata diatas bertujuan untuk menghasilkan sebuah makna yang diinginkan.

Suatu kata dapat berubah kedalam bentuk lainnya beserta makna yang berbeda sesuai dengan tujuan, 
apabila proses pengubahannya tidak mengubah contoh-contoh asli dari kata tersebut.
[13/4 00:38] Aing: Setelah membahas mengenai pengertian sharaf dalam Bahasa Arab selanjutnya perhatikan contoh dibawah:

Contoh:

Asal kalimat adalah 
Fi’il Madhi menjadi:
 ضَرَب 
dibaca: 
Dharaba, 
bermakna: Telah memukul.


Dirubah ke sampel 
Fi’il Mudhari’ 
menjadi:
 يَضْرِبُ 
dibaca: Yadhribu 
bermakna: Akan memukul.


Dirubah menjadi contoh lain misalnya 
Masdar:
 ضَرْبٌ 
dibaca: Dharbun, 
bermakna: Pukulan.

Dirubah ke sampel 
Fi’il Amar menjadi: 
 اِضْرِبْ
dibaca: Idhrib 
bermakna: Pukullah! 

Dan sebagainya.
Nah, contoh dari 
perubahan kata 
beserta makna dalan beberapa penggalan kata diatas didalam bahasa arab biasa dikenal dengan 
tashrif.

Dimana 
bentuk asal pada suatu kata diubah menjadi bentuk 
yang lainnya 
dengan makna yang bebeda namun mempunyai asal kata yang sama.
[13/4 00:40] Aing: Perbedaan 
Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf


Ilmu Nahwu dan Sharaf mempunyai beberapa perbedaan, 
yaitu:

Ilmu Nahwu 
terfokus mempelajari seputar struktur 
(susunan kalimat serta harokat) 
dalam Bahasa Arab 
yang baik dan benar.

Ilmu Shorof 
mempelajari berbagai perubahan bentuk kata 
ke bentuk kata yang lainnya.


Ilmu Shorof 
sudah terdapat kata-katanya (pembagian bentuk kata), sedangkan 
ilmu nahwu 
hanya memberikan kaidah untuk menyusun kalimat dalam Bahasa Arab 
yang baik dan benar (memberikan harokat dll).


Ilmu Shorof 
menentukan perubahan-perubahan bentuk kata dari satu bentuk ke bentuk lainnya. 

Sedangkan ilmu nahwu mengatur perbedaan harokat, 
karena adanya perbedaan harokat dapat menyebabkan perbedaan makna 
pada suatu kalimat dalam Bahasa Arab