Senin, 11 April 2022

Tanda-tanda i’rab rafa’

[11/4 05:03] Aing: 

Tanda-tanda i’rab rafa’

Adapun ciri atau tanda dari i’rab rafa’ 
adalah, sebagai berikut;
[11/4 05:06] Aing: Harakat Dhammah

Harakat dhammah 
menjadi ciri i’rab rafa’ terdapat di 4 tempat, 
yaitu;

isim mufrad, 
yaitu kata bend 
yang menunjukkan makna tunggal. 

Contoh;
قَرَأَ مُحَمَّدٌ القرأنَ

jamak taksir 
yaitu lafadz yang menunjukkan arti banyak dan tidak terikat pada objek perempuan 
maupun 
laki-laki. 
Biasanya, 
bentuk ini merupakan sistem sima’i dari penutur aslinya (orang-orang Arab). 

Jamak taksir juga dapat dimaknai suatu lafadz yang menunjukkan arti banyak yang bentuk lafadznya berubah 
dari bentuk tunggalnya. Misalnya; طلب menjadi طلاب , 

contoh;
جاء الطلاب في المدرسةِ

jamak mu’annast salim, 
yatu lafadz yang menunjukkan makna jamak (banyak) yang dikhususkan pada objek perempuan. 

Dan biasanya di akhiri dengan huruf alif dan ta’. 

Contoh;
جائتْ المسلماتُ في المسجدِ

dan fi’il mudhari’ 
yang tidak bertemu dengan dhamir sya’an atau huruf ‘ilat yakni 
alif tatsniyah, 
wawu jamak, dan 
yak mu’annast mukhtatabah). 

Contoh;[2]
يذهبُ فلانٌ الى السوقِ
[11/4 05:09] Aing: Huruf Wawu

Huruf wawu menjadi tanda atau ciri i’rab rafa’ 
pada hakikatnya adalah sebagai pengganti 
dari tanda dhammah.

Tanda wawu sebagai ciri dari i’rab rafa’ 
bertempat di 2 tempat, 
yaitu;

Jamak mudzakar salim, yaitu suatu kata yang menunjukkan makna jamak yang dikhusukan pada objek laki-laki, 
dan biasanya di akhiri dengan huruf wawu dan nun  (و ن) 
pada tingkah rafa’ dan 
di akhiri ya’ dan nun (ين) pada tingkah nasab dan jer. 

Contoh;
اولئك هم المفلحون

Asma’ul khamsah, 
yaitu isim-isim lima yakni (اب، اخ، حم، فو، ذو). 

Contoh;[3]
جَاءَ اَبُوْكَ، اَخُوْكَ، حَمُوْكَ، فُوْكَ، ذُوْ مَالٍ
[11/4 05:11] Aing: Huruf Alif

Huruf alif menjadi ciri atau tanda i’rab rafa’ 
pada hakikatnya sebagai pengganti dari tanda harakat dhammah. 

Huruf alif sebagai tanda 
i’rab rafa’ 
bertempat di 1 tempat, 
yaitu 
isim tatsniyah.

Isim tatsniyah 
adalah suatu kata benda yang menunjukkan 
makna 2. 

Isim tatssniyah biasanya 
di akhiri dengan 
huruf alif dan nun (أ ن) 
ketika rafa’, 
dan di akhiri ya’ dan nun (ين) ketikaa tingkah 
nasab dan jer. 

Contoh;[4]

احمدٌ وحسنٌ طالبان جديدان
[11/4 05:12] Aing: Huruf Nun

Nun menjadi tanda bagi 
i’rab rafa’ 
itu bertempat pada 
fi’il mudhari’ 
yang bertemu dengan;

Dhamir tastniyah, 

contoh;
يفعلان، تفعلان

Dhamir jamak, 

contoh;
يفعلون، تفعلون

Dhamir muannas mukhatabah, 

contoh;[5]
تفعلين
[11/4 10:46] Aing: Tanda I’rab Khafadh (Jar)
وللخفض ثلاث علامات الكسرة والياء والفتحة

“I’rab khafadh 
mempunyai 3 alamat, yaitu; kasrah, ya’, dan fathah.”'
[11/4 10:48] Aing: Keterangan;

Kasrah, 
yaitu yang menjadi alamat pokok i’rab khafadh. 

Contoh;
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ                      
= Aku telah bertemu dengan Zaid

بسمِ اللهِ الرّحمنِ الرّحيْمِ       
= Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ya’, 
sebagai pengganti kasrah. 

Contoh;
مررتُ بِزَيْدَيْنِ                   
= Aku telah berjumpa dengan dua Zaid.

مررتُ يِالزَّيْدِيْنَ                 
= Aku telah berjumpa dengan Zaid banyak.

مررتُ بِاَبِيْكَ                     
= Aku telah berumpa dengan ayahmu.

Fathah, 
sebagai pengganti kasrah. 

Contoh;
مررتُ بِاَحْمَدَ                    
= Aku telah berjumpa dengan Ahmad

مررتُ في مَسَاجِدَ              
= Aku telah shalat dibeberapa masjid.

Kata Nadhim;

علامة الحفض التي بها انضبط * كسر وياء ثمّ فتحة فقط

“Alamat khafadh (jer) 
yang telah ditentukan ialah kasrah, ya’, dan fathah.
[11/4 10:51] Aing: Tanda-tanda I’rab Khafadh (jer)
Harakat Kasrah

Harakat kasrah 
merupakan tanda pengenal yang paling pokok bagi 
i’rab jar. 

Sebuah kata dibaca 
jar (kasrah) karena adanya huruf jar. 

Sedangkan huruf jar 
itu ada 10 macam, yakni

Kasrah 
menjadi ciri dari i’rab jar bertempat pada 3 tempat, yaitu 

isim mufrad musharif 
(yang menerima tanwin), 

jamak taksir munsharif (yang menerima tanwin), dan 

jamak muannast salim. 


Contohnya sebagai berikut;

Isim mufrad munsharif, contoh;   كَتَبْتُ بِقَلَمٍ

Jamak taksir munsharif, contoh;   أَقْرَأُ بِكُتُبٍ مُتَنَوِّعَةٍ

Jamak muannast salim, contoh;[2]هِيَ تَذْهَبُ اِلَى الْمَسْجِدِ بِمُسْلِمَاتٍ اُخْرَى
[11/4 10:53] Aing: 2. Huruf Ya’

Sebagaimana telah disinggung pada bagian-bagian terdahulu, 

ciri yang kedua dan seterusnya dari masing-masing i’rab 
adalah 
sebagai pengganti atau badal dari ciri utama atau pertama. 

Huruf ya’ 
sebagai badal 
dari tanda kasrah 
dalam i’raab jar 
berada di 3 tempat, 
yaitu 

asma’ul khamsah, 

isim tastniyah, dan 

jamak mudzakar salim. 

Untuk lebih jelasnya, 
mari kita perhatikan contoh di bawah ini;

Asma’ul khamsah , contohnya;  
 اَذْهَبُ اِلَى السُّوْقِ بِاَخِيْكَ


Isim tatsniyah, 
contohnya;  
 أَذْهَبُ اِلَى الْمَكْتَبَةِ بِصَدِيْقَيْنِيْ

Jamak mudzakar salim, contohnya
;[3]أَدْرُسُ فِيْ الْمَدْرَسَةِ بَالْمُجْتَهِدِيْنَ
[11/4 10:54] Aing: 3. Harakat Fathah

Ciri ini khusus 
bertempat di 
isim ghairu munsharif. 

Adapun yang disebut 
isim ghairu munsharif adalah 
kata benda yang tidak bisa menerima tanwin. 
Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut;[4]

ذَهَبْتُ اِلَى مَسَاجِدَ