[11/4 05:03] Aing:
Tanda-tanda i’rab rafa’
Adapun ciri atau tanda dari i’rab rafa’
adalah, sebagai berikut;
[11/4 05:06] Aing: Harakat Dhammah
Harakat dhammah
menjadi ciri i’rab rafa’ terdapat di 4 tempat,
yaitu;
isim mufrad,
yaitu kata bend
yang menunjukkan makna tunggal.
Contoh;
قَرَأَ مُحَمَّدٌ القرأنَ
jamak taksir
yaitu lafadz yang menunjukkan arti banyak dan tidak terikat pada objek perempuan
maupun
laki-laki.
Biasanya,
bentuk ini merupakan sistem sima’i dari penutur aslinya (orang-orang Arab).
Jamak taksir juga dapat dimaknai suatu lafadz yang menunjukkan arti banyak yang bentuk lafadznya berubah
dari bentuk tunggalnya. Misalnya; طلب menjadi طلاب ,
contoh;
جاء الطلاب في المدرسةِ
jamak mu’annast salim,
yatu lafadz yang menunjukkan makna jamak (banyak) yang dikhususkan pada objek perempuan.
Dan biasanya di akhiri dengan huruf alif dan ta’.
Contoh;
جائتْ المسلماتُ في المسجدِ
dan fi’il mudhari’
yang tidak bertemu dengan dhamir sya’an atau huruf ‘ilat yakni
alif tatsniyah,
wawu jamak, dan
yak mu’annast mukhtatabah).
Contoh;[2]
يذهبُ فلانٌ الى السوقِ
[11/4 05:09] Aing: Huruf Wawu
Huruf wawu menjadi tanda atau ciri i’rab rafa’
pada hakikatnya adalah sebagai pengganti
dari tanda dhammah.
Tanda wawu sebagai ciri dari i’rab rafa’
bertempat di 2 tempat,
yaitu;
Jamak mudzakar salim, yaitu suatu kata yang menunjukkan makna jamak yang dikhusukan pada objek laki-laki,
dan biasanya di akhiri dengan huruf wawu dan nun (و ن)
pada tingkah rafa’ dan
di akhiri ya’ dan nun (ين) pada tingkah nasab dan jer.
Contoh;
اولئك هم المفلحون
Asma’ul khamsah,
yaitu isim-isim lima yakni (اب، اخ، حم، فو، ذو).
Contoh;[3]
جَاءَ اَبُوْكَ، اَخُوْكَ، حَمُوْكَ، فُوْكَ، ذُوْ مَالٍ
[11/4 05:11] Aing: Huruf Alif
Huruf alif menjadi ciri atau tanda i’rab rafa’
pada hakikatnya sebagai pengganti dari tanda harakat dhammah.
Huruf alif sebagai tanda
i’rab rafa’
bertempat di 1 tempat,
yaitu
isim tatsniyah.
Isim tatsniyah
adalah suatu kata benda yang menunjukkan
makna 2.
Isim tatssniyah biasanya
di akhiri dengan
huruf alif dan nun (أ ن)
ketika rafa’,
dan di akhiri ya’ dan nun (ين) ketikaa tingkah
nasab dan jer.
Contoh;[4]
احمدٌ وحسنٌ طالبان جديدان
[11/4 05:12] Aing: Huruf Nun
Nun menjadi tanda bagi
i’rab rafa’
itu bertempat pada
fi’il mudhari’
yang bertemu dengan;
Dhamir tastniyah,
contoh;
يفعلان، تفعلان
Dhamir jamak,
contoh;
يفعلون، تفعلون
Dhamir muannas mukhatabah,
contoh;[5]
تفعلين
[11/4 10:46] Aing: Tanda I’rab Khafadh (Jar)
وللخفض ثلاث علامات الكسرة والياء والفتحة
“I’rab khafadh
mempunyai 3 alamat, yaitu; kasrah, ya’, dan fathah.”'
[11/4 10:48] Aing: Keterangan;
Kasrah,
yaitu yang menjadi alamat pokok i’rab khafadh.
Contoh;
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ
= Aku telah bertemu dengan Zaid
بسمِ اللهِ الرّحمنِ الرّحيْمِ
= Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya’,
sebagai pengganti kasrah.
Contoh;
مررتُ بِزَيْدَيْنِ
= Aku telah berjumpa dengan dua Zaid.
مررتُ يِالزَّيْدِيْنَ
= Aku telah berjumpa dengan Zaid banyak.
مررتُ بِاَبِيْكَ
= Aku telah berumpa dengan ayahmu.
Fathah,
sebagai pengganti kasrah.
Contoh;
مررتُ بِاَحْمَدَ
= Aku telah berjumpa dengan Ahmad
مررتُ في مَسَاجِدَ
= Aku telah shalat dibeberapa masjid.
Kata Nadhim;
علامة الحفض التي بها انضبط * كسر وياء ثمّ فتحة فقط
“Alamat khafadh (jer)
yang telah ditentukan ialah kasrah, ya’, dan fathah.
[11/4 10:51] Aing: Tanda-tanda I’rab Khafadh (jer)
Harakat Kasrah
Harakat kasrah
merupakan tanda pengenal yang paling pokok bagi
i’rab jar.
Sebuah kata dibaca
jar (kasrah) karena adanya huruf jar.
Sedangkan huruf jar
itu ada 10 macam, yakni
Kasrah
menjadi ciri dari i’rab jar bertempat pada 3 tempat, yaitu
isim mufrad musharif
(yang menerima tanwin),
jamak taksir munsharif (yang menerima tanwin), dan
jamak muannast salim.
Contohnya sebagai berikut;
Isim mufrad munsharif, contoh; كَتَبْتُ بِقَلَمٍ
Jamak taksir munsharif, contoh; أَقْرَأُ بِكُتُبٍ مُتَنَوِّعَةٍ
Jamak muannast salim, contoh;[2]هِيَ تَذْهَبُ اِلَى الْمَسْجِدِ بِمُسْلِمَاتٍ اُخْرَى
[11/4 10:53] Aing: 2. Huruf Ya’
Sebagaimana telah disinggung pada bagian-bagian terdahulu,
ciri yang kedua dan seterusnya dari masing-masing i’rab
adalah
sebagai pengganti atau badal dari ciri utama atau pertama.
Huruf ya’
sebagai badal
dari tanda kasrah
dalam i’raab jar
berada di 3 tempat,
yaitu
asma’ul khamsah,
isim tastniyah, dan
jamak mudzakar salim.
Untuk lebih jelasnya,
mari kita perhatikan contoh di bawah ini;
Asma’ul khamsah , contohnya;
اَذْهَبُ اِلَى السُّوْقِ بِاَخِيْكَ
Isim tatsniyah,
contohnya;
أَذْهَبُ اِلَى الْمَكْتَبَةِ بِصَدِيْقَيْنِيْ
Jamak mudzakar salim, contohnya
;[3]أَدْرُسُ فِيْ الْمَدْرَسَةِ بَالْمُجْتَهِدِيْنَ
[11/4 10:54] Aing: 3. Harakat Fathah
Ciri ini khusus
bertempat di
isim ghairu munsharif.
Adapun yang disebut
isim ghairu munsharif adalah
kata benda yang tidak bisa menerima tanwin.
Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut;[4]
ذَهَبْتُ اِلَى مَسَاجِدَ