[11/4 10:56] Aing:
I’rab Jazem
Jazem
merupakan alamat yang terakhir yakni yang keempat dari urutan rafa’, nashab, jar (khafadz), dan jazem.
Dan urutan ini sudah paten karena dari berbagai kitab nahwu dan ulama’ nahwu tidak ada perbedaan terhadap urutan i’rab.
[11/4 10:58] Aing: Dalam buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy, karya Moch. Anwar dijelaskan, sebagai berikut;
وللجزم علامتان السكون والحذف
“I’rab jazem
mempunyai 2 alamat yaitu; sukun dan membuang.”
Maksudnya;
i’rab jazem itu mempunyai
2 tanda,
yaitu;
sukun
yang menjadi tanda pokok dan
membuang (menghilangkan) nun
tanda rafa’ dan huruf ‘illat.
Contoh;
Sukun
yang menjadi tanda pokok, seperti;
لَمْ يَنْصُرْ، لَمْ يَضْرِبْ، لَمْ يَكُنْ
Membuang nun tanda rafa’, seperti;
لَمْ يَفْعَلَا، لَمْ تَفْعَلَا، لَمْ يَفعْلُوا، لَمْ تَفْعَلُوا، لَمْ تَفْعَلِى
Membuang huruf ‘illat, seperti; (Baca dari kanan)
> يَخْشَى Menjadi لَمْ يَخْشَ , يَرْمِى menjadi لَمْ يَرْمِ
Kata Nadhim
والجزم في الافال بالسكون * او حذف حرف علة او نون
“I’rab jazem
pada fi’il-fi’il itu
dengan memakai sukun, atau membuang huruf ‘illat, atau membuang nun
(tanda rafa’) pada
af’alul khamsah.”[1]