Selasa, 05 April 2022

Tashrif Lughawi Fi'il Madhi: Tabel dan contoh tashrif lengkap fi'il madhiTashrif Lughawi Fi'il Madhi: Tabel dan contoh tashrif lengkap fi'il madhi

[28/3 13:49] Aing: Belajar bahasa arab untuk pemula
Main Menu
X


Tashrif Lughawi Fi'il Madhi: Tabel dan contoh tashrif lengkap fi'il madhi
Tashrif Lughawi Fi'il Madhi: Tabel dan contoh tashrif lengkap fi'il madhi
By Wafeeq at 8:58 PM

 
Sewaktu belajar kitab Durusul lughah, saya telah mencatat tentang tashrif fi'il madhi. Pada pelajaran tersebut, pola fi'il yang menjadi contoh untuk ditashrif adalah fi'il yang berpola فَعَلَ  (fa'ala).

Contoh fi'il yang berpola fa'ala ( فَعَلَ  ) yang dijelaskan pada pelajaran tersebut adalah ذَهَبَ (dzahaba).

Pada posting kali ini, saya mendokumentasikan tashrif fi'il madhi lengkap untuk fi'il yang berpola فَعِلَ (fa'ila) dan fi'il yang berpola فَعُلَ (fa'ula).

Contoh fi'il lain yang berpola فَعَلَ  (fa'ala):


 
كَفَرَ (kafara) yang artinya menolak, ingkar, kufur.

نَظَرَ (nazhara) yang artinya melihat.

دَخَلَ (dakhala) yang artinya masuk.


Contoh fi'il yang berpola فَعِلَ  (fa'ila) :

سَمِعَ (sami'a) artinya adalah mendengar.


شَرِبَ (syariba) artinya adalah minum.

حَزِنَ (hazina) artinya adalah bersedih.


Contoh fi'il yang berpola فَعُلَ (fa'ula) :

كَرُمَ (karuma) artinya pemurah.

بَعُدَ (ba'uda) artinya menjadi jauh.

حَسُنَ (hasuna) artinya baik.


Tashrif Lughawi Fi'il Madhi untuk fi'il berpola فَعَلَ (fa'ala)
a. مذكر غائب (mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.

هُوَ = فَعَلَ 


هُمَا = فَعَلاَ

هُمْ = فَعَلُوْا 

b. مؤنث غائب (muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk perempuan.

هِيَ = فَعَلَتْ 

هُمَا = فَعَلَتَا 

هُنَّ = فَعَلْنَ

c. مذكر  مخاطب (mudzakkar mukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.

اَنْتَ = فَعَلْتَ 

أَنْتُمَا = فَعَلْتُمَا 

أَنْتُمْ = فَعَلْتُمْ 

d. مؤنث مخاطب (muannats mukhaatab) = kata ganti orang kedua perempuan.

أَنْتِ = فَعَلْتِ 

أَنْتُمَا  = فَعَلْتُمَا

أَنْتُنَّ = فَعَلْتُنَّ
[28/3 13:49] Aing: e. متكلّم = orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).

أَنَا = فَعَلْتُ 

نَحْنُ = فَعَلْنَا
[28/3 13:51] Aing: Tashrif Lughawi fi'il madhi untuk fi'il yang 
berpola فَعِلَ (fa'ila)


Untuk fi'il yang berpola fa'ila, saya akan ambil 
contoh fi'il سَمِعَ (sami'a).

a. مذكر غائب 
(mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.

هُوَ = سَمِعَ  

هُمَا = سَمِعَا 

هُمْ = سَمِعُوْا  

b. مؤنث غائب 
(muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk perempuan.

هِيَ = سَمِعَتْ  

هُمَا = سَمِعَتَا 

هُنَّ = سَمِعْنَ

c. مذكر  مخاطب 
(mudzakkar mukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.

اَنْتَ = سَمِعْتَ 

أَنْتُمَا = سَمِعْتُمَا 

أَنْتُمْ = سَمِعْتُمْ 

d. مؤنث مخاطب 
(muannats mukhaatab) = kata ganti orang kedua perempuan.

أَنْتِ = سَمِعْتِ 

أَنْتُمَا  = سَمِعْتُمَا

أَنْتُنَّ = سَمِعْتُنَّ 

e. متكلّم = orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).

أَنَا = سَمِعْتُ 

نَحْنُ = سَمِعْنَا
[28/3 14:29] Aing: Contoh kata kerja yang mempunyai pola فَعُلَ (fa'ula) adalah بَعُدَ (ba'uda)

Tashrif lughawi dari 
fi'il بَعُدَ  (ba'uda) 
adalah:

a. مذكر غائب 
(mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.

هُوَ = بَعُدَ   

هُمَا = بَعُدَا 

هُمْ = بَعُدُوْا
[28/3 14:30] Aing: b. مؤنث غائب 
(muannats ghaaib) atau 
kata ganti orang ketiga untuk perempuan.

هِيَ = بَعُدَتْ  

هُمَا = بَعُدَتَا 

هُنَّ = بَعُدْنَ
[28/3 14:30] Aing: c. مذكر  مخاطب 
(mudzakkar mukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.

اَنْتَ = بَعُدْتَ 

أَنْتُمَا = بَعُدْتُمَا 

أَنْتُمْ = بَعُدْتُمْ
[28/3 14:31] Aing: d. مؤنث مخاطب 
(muannats mukhaatab) = kata ganti orang kedua perempuan.

أَنْتِ = بَعُدْتِ 

أَنْتُمَا  = سَمِعْتُمَا

أَنْتُنَّ = بَعُدْتُنِّ
[28/3 14:31] Aing: e. متكلّم = 
orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).

أَنَا = بَعُدْتُ 

نَحْنُ = بَعُدْنَا
[28/3 14:32] Aing: Itulah 14 tashrif lughawi 
fi'il madhi, 
yang jumlahnya 
sejumlah dengan jumlah isim dhamir (14). 
Contoh fi'il madhi yang ditashrif dan contoh tabel tashrif fi'il madhi lengkap.
[28/3 14:35] Aing: Kesimpulan tentang 
fi'il madhi

1. Fi'il madhi 
    adalah fi'il yang 
    menunjukkan suatu 
    perbuatan yang terjadi 
    pada masa lampau.

2. Fi'il madhi 
    jika diilistrasikan 
    ke bahasa Inggris 
    adalah past tense.

3. Fi'il madhi terbagi 
    menjadi 2, 
yaitu:
    
a. Fi'il madhi ma'lum = 
    bentuk aktif 
    (kata kerja aktif), 
    ma'lum artinya 
    yang diketahui pelakunya.
    
b. Fi'il madhi majhul = 
    bentuk pasif, 
    yaitu tidak diketahui 
    pelakunya.

4. Fi'il madhi 
    dapat ditashrifkan 
    (tashrif lughawi) menjadi 
    14 pola, 
    yaitu sesuai dengan 
    jumlah isim dhamir yaitu 
    14.
[28/3 14:40] Aing: Definisi Kalam - 
al mumti fii syarhil ajurrumiyyah
[28/3 14:41] Aing: Definisi Kalaam: 
Lafazh yang tersusun, 
yang bermanfaat, 
yang berbahasa Arab.


bab 1 matan jurumiyah yaitu definisi kalam
[28/3 14:42] Aing: Arti kata perkata dan penjelasan singkat

1. اللَّفْظُ  = lafazh


2. المُرَكَّبُ
 adalah maf'ul dari رَكَّبَ - يُرَكِّبُ

رَكَّبَ - يُرَكِّبُ
 artinya menyusun; mengkombinasi

Jadi مُرَكَّبٌ  
artinya adalah yang disusun; tersusun; gabungan
[28/3 14:44] Aing: 3. مُفِيْدٌ
  adalah fa'il dari أفَادَ - يُفِيْدُ

أفَادَ - يُفِيْدُ 
 artinya bermanfaat; berfaidah

Jadi مُفِيْدٌ  
artinya adalah 
yang memberi manfaat; yang memberi faidah


4. وَضْعِ العَرَبِيّ 
= berbahasa Arab (menggunakan bahasa Arab).
[28/3 19:09] Aing: kalaam harus terkumpul 
4 hal : 
lafazh, 
murakkab, 
mufiid, wadh'il 'arabiyy
[28/3 19:11] Aing: Arti kata per kata

1. صَوتٌ = suara; bunyi


2. مُشْتَمِلٌ 
 adalah faa'il dari اِشْتَمَلَ
 - يَشْتَمِلُ عَلَى

اِشْتَمَلَ - يَشْتَمِلُ عَلَى
  artinya mengandung; berisi


3. مُؤَلَّفٌ
 adalah maf'ul dari ألَّفَ - يُؤَلِّفُ

ألَّفَ - يُؤَلِّفُ
 artinya membentuk; menyusun

Jadi مُؤَلَّفٌ 
artinya yang disusun; yang dibentuk



contoh kalam



Setelah itu, penulis al-mumti' menunjukkan pada kita beberapa contoh kalaam.


Contoh pertama yaitu : العِلْمُ نَافِعٌ (ilmu itu bermanfaat).
[28/3 19:13] Aing: Mengapa العِلْمُ نَافِعٌ 
disebut kalaam?
jawaban mengapa sebuah kalimat disebut kalam



Mengapa disebut kalaam? Jawabannya 
ada di catatan kaki, 
yaitu:

العِلْمُ نَافِعٌ disebut kalaam oleh para ulama nahwu, karena   :
[28/3 19:14] Aing: a. lafazh : 
tersusun dari beberapa huruf hijaiyyah, seperti 
alif, lam, 'ain, 
dan lainnya.

b. murakkab : 
tersusun dari dua kata, yaitu العِلْمُ (ilmu) dan نَافِعٌ (bermanfaat).

c. mufiid : 
berfaidah yaitu kalaam ini memberitahu kita informasi bahwa ilmu itu bermanfaat.

d. biwadh'il 'arabiyy : 
kalaam tersebut menggunakan bahasa Arab.
[28/3 19:14] Aing: Faidah dan catatan 
dari 
bab kalaam
[28/3 19:17] Aing: 1. Ilmu nahwu 
berisi kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan 
akhir kata baik secara i'rab maupun bina'.

2. Orang yang ahli dalam bidang ilmu nahwu disebut nahwiy.

Nahwiyyun (نَحْوِيٌّ) 
adalah 
bentuk mufrad (tunggal), bentuk jamaknya 
adalah نُحَاةٌ (nuhaatun).
[28/3 19:18] Aing: Catatan tambahan :

Dari mu'jam ma'any, pengertian kalaam adalah:


الكَلاَمُ فِي النَّحْوِ : جُمْلَةٌ مُرَكَّبَةٌ مُفِيدَةٌ

Artinya : 
kalam adalah jumlah yang tersusun dan bermanfaat.

Arti jumlah (جُمْلَةٌ) 
adalah kalimat.


Demikian pelajaran bab kalam dalam kitab syarah (penjelasan) matan jurumiyyah yaitu al-mumti' fii syarhil aajurruumiyyah
[28/3 23:43] Aing: NAHWU SHOROF

Sabtu, 13 September 2014

Mengenai I'rob

I’ROB

I’rob Adalah 
Perubahan Di Akhir Kalimat dikarenakan perbedaan amil yang masuk padanya.
Baik secara lafal (Kelihatan) atau takdiron(Dikira-kirakan).

I’rob ada 4 :
1.Rofa’
2.Nasob
3.Jer
4.Jazm

KALAM

Kalam 
di bagi menjadi 2 
yaitu:

1.Mu’rob 

adalah kalimat yang bisa mengalami perubahan 
(Bisa di i’robi) .

Isim Mufrod
Isim Tasniyah
Jama’ Taksir
Jama’ Mudzakar
Jama’ Mu’annats
Asma’ Khomsah

2.Mabni 

adalah kalimat yang tidak berubah akhirnya.

Isim Dhomir
Isim Isaroh
Isim Maudol
Isim Syarot
Isim Istifham
Isim Fa’il
         
Dari kalimah Fi’il 
yang mu’rob 
adalah Fi’il Mudhori’.
Itupun dengan syarat 
tidak bertemu dengan 
Nun Taukid 
dan 
Nun Jama’ Niswah .

Kalau kalimah huruf  semuannya Mabni/tidak bisa di i’robi .

1.Asma’ 

Khomsah adalah 
kelompok lima isim 
saratnya dia mudhof atau digabungkan dengan kalimah lain.

2.Jama’ Taksir 
adalah lafal yang mempunyai arti banyak 
yang berubah dari bentuk mufrodnya.

3.Jama’ Mu’annats Salim adalah lafal yang mempunyai arti banyak (untuk perempuan) sebab tambahan alif dan ta’.

4.Jama’ Mudzakar Salim adalah lafal yang mempunyi arti banyak (untuk laki - laki) dengan tambahan 
wawu dan mim.

5.Isim Mufrod 
adalah Lafal yang mempunyai arti satu .

6.Isim Tasniyah 
adalah lafal yang menunjukan arti dua 
dengan tambahan 
alif dan nun.  
      
Dari bagian – bagian i’rob kalimah isim 
dapat menerima 
rofa’,
nasob dan 
jer .

kalimah isim 
tidak bisa menerima 
i’rob jazm ,

kalimah fi’il 
tidak dapat menerima 
i’rob jer .

TANDA – TANDA I’ROB

I’ROB ROFA’
I’rob Rofa’ mempunyai 
4 tanda :

1.Dummah 
(Sebagai tanda asli 
yang lain di namakan 
nama pengganti)
                  

Dummah menjadi 
tanda i’rob rofa’ 
bertempat pada 4 tempat :

·    Isim Mufrod
·    Jama’ Taksir
·    Jama’ Mu’annats
·    Fi’il Mudhori’ 
    (akhirnya tidak bertemu 
     dengan apapun)





2.Alif
                  
Alif menjadi tanda i’rob rofa’ bertenpat pada
·Isim Tasniyah



3.Wawu
                   
Wawu menjadi tanda 
i’rob rofa’ 
bertempat pada 2 tempat :
· Jama’ Mudzakar
· Asma’ Khomsah

4.Nun
   
Nun menjadi tanda i’rob rofa’ bertempat pada :
Fi’il Mudhori’ 
yang bertemu dengan dhomir tasniyah ,
dhomir jama’,dan 
mu’annats mukhotobah (Afal khomsah).

I’ROB NASAB
I’rob Nasab 
mempunyai 5 tanda :

1.Fathah
  (sebagai tanda asli 
   adapun yang lainnya 
   sebagai tanda ganti)
             
Fathah menjadi tanda 
i’rob nasab 
bertempat pada 3 tempat:     
·                           Isim Mufrod
·                           Jama’ Taksir
·                           Fi’il Mudhori’
  
2.Alif
             
Alif menjadi tanda 
i’rob nasob 
bertempat pada :
·   Asma’ Khomsah

3.Kasrah
                   
Kasrah menjadi tanda 
i’rob nasob bertempat pada :                   
·   Jama’ Mu’annats                                                                                                        

4.Ya’
                   
Ya’ menjadi tanda 
i’rob nasob bertempat pada :
·   Isim Tasniyah
·   Jama’ Mudzakar Salim                                                                                                           

5.Hadfunun 
  (terbuangnya nun)
             
Hadfunun menjadi tanda i’rob nasob 
bertempat pada :
·   Afa’l Khomsah 
    (ketika rofa’ dengan tanda 
     adanya nun)

I’ROB JER

I’rob Jer 
mempunyai 3 tanda :
1.Kasrah (Sebagai Tanda 
                  Aslinya )

Kasroh menjadi tanda 
I’ro Jer 
pada 3 tempat :
·   Isim Mufrod Munshorif
·   Jama’ Taksir Munshorif
·   Jama’ Mu’annats

2.Ya’

Ya’ Menjadi I’rob Jer  menempati pada 3 tempat :
·   Asma’ Khomsah
·   Isim Tasniyah
·   Jama’ Mudzakar


3.Fathah

Fathah menjadi tanda 
I’rob Jer Bertempat pada :
·   Isim Ghoigu Munshorif  (Isim Yang Tidak Menerima Tanwin)


I’ROB JAZM

I’rob jazm mempunyai 
2 tanda :

1.Sukun (Sebagai Tanda 
                 Asli)
            
Sukun menjadi tanda 
I’rob Jazm 
bertempat pada :
·   Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir 
 .. (fi’il Mudhori’ Yang Huruf 
     Akhirnya Tidak Berupa 
     huruf illat )

2.Hadfu Nun
                  
Ada 2 Macam yaitu :
· Membuang Huruf Nun
         Hadfu Nun / 

membuang huruf nun menjadi tanda 
I’rob Jazm 
Bertempat Pada Afa’l Khomsah.

·Huruf Illat
Huruf Illat menjadi tanda I’rob Jazm 
bertempat pada 
Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir.(Fi’il yang huruf Akhirnya 
 Berupa huruf illat 
 {Alif, Wawu , Ya’}).

KALIMAT YANG BISA DI I’ROBI

DITANDAI DENGAN HAROKAT :         

JAZM
JER
NASAB
RAFA’

-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
ISIM MUFROD
-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
JAMA’ TAKSIR
-
KASROH
KASROH
DUMMAH
JAMA’ MU’ANNATS
SUKUN
-
FATHAH
DUMMAH
FI’IL MUDHORI’

DITANDAI DENGAN HURUF :

JAZM
JER
NASAB
RAFA’

-
YA’
YA’
WAWU
JAMA’ MUDZAKAR
-
YA’
YA’
ALIF
ISIM TASNIYAH
-
YA’
ALIF
WAWU
ASMA’ KHOMSAH
HADFU NUN
-
HADFU NUN
NUN
AFA’L KHOMSAH


Kalimat Yang Bisa di’robi Ada 2 Macam :

1. Ditandai Dengan Harokat
·   Kalimat Yang ditandai 
    Dengan Harokat Ada 
    4 macam :
o   Isim Mufrod
o   Jama’ Taksir
o   Jama’ Mu’annats
o   Fi’il Mudhori’
      
Ke 4 ini semuanya 
ketika rofa’ 
di tandai dengan dummah ,

ketika nasob di tandai dengan kasroh 

Dan ketika jazm di tandai dengan sukun 

kecuali dengan 
jama’ mu’annats 
ketika nasob 
tidak di tandai dengan fathah 
tetapi 
kashoh 
dan isim 
dan ghoiru munshorif 
ketika jer 
tidak ditandai dengan kasroh tapi fathah .

2.Ditandai Dengan Huruf :

Adapun kalimah yang di i’robo dengan huruf 
ada 4 macam :
o   Jama’ Mudzakar
o   Isim Tasniyah
o   Asma’ Khomsah
o   Afa’l Khomsah

Bab Al I’rab

I’rab itu adalah 
berubahnya akhir-akhir kalimat karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir. 

Bagian i’rab itu ada 4, 
yaitu 
rafa’, 
nashab, 
khofadh atau jar, 
dan jazm.

Setiap isim itu bisa 
rafa’, 
nashab, 
khafad dan 
tidak bisa jazm

Setiap fi’il itu bisa 
rafa’, 
nashab, 
jazm, 
dan tidak bisa khofadh.


Bab Mengenal 
tanda-tanda I’rab
1. Bagi rafa’ itu ada 4 tanda, yaitu 
dhammah, 
waw, 
alif dan 
Nun

Adapun Dhammah, 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada 4 tempat :
1.    Pada Isim Mufrad,
2.    Jama’ taktsir
3.    Jama’ muannas salim, dan
4.    fiil mudhari’ yang tidak 
       bersambung di akhirnya 
       dengan sesuatu

Adapun waw, 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada  2 tempat :
1.Pada jama’ mudzakkar 
   salim, dan
2 Isim-isim yang 5 yaitu
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ

Adapun alif, 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada 
isim-isim tatsniyyah 
yang tertentu

Adapun Nun 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ 
pada fi’il mudhari yang bersambung 
dengan 
dhamir tatsniyah, 
dhamir jama’, dan 
dhamir muannats mukhatabah.

2. Bagi Nashab 
    itu ada 5 tanda, yaitu Fathah, 
alif, 
kasrah, 
ya, dan 
hadzfunnuun (membuang nun).

Adapun fathah 
maka ia menjadi tanda bagi nashab pada 3 tempat :
1.    Pada Isim Mufrad
2.    Jama’ taksir, dan
3.    fi’il Mudhari 
       apabila masuk atasnya 
       amil yang menashobkan 
       dan tidak bersambung 
       di akhirnya dengan 
       sesuatupun

adapun alif, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada isim-isim yang 5 contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ
 (aku melihat bapakmu dan saudaramu)
dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.

Adapun kasrah, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada jama’ muannats salim

Adapun ya, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada tatsniyah dan jama’

Adapun Hadzfunnuun, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada fi’il-fi’il yang 5 
yang ketika 
rafa’nya dengan tetap nun.

3. Bagi Khafadh atau jar itu ada 3 tanda, 
yaitu 
kasrah, 
ya, dan 
fathah.

Adapun kasrah, 
maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada 3 tempat:
1.    Isim Mufrad yang 
       menerima tanwin
2.    jama’ taksir 
      yang menerima 
      tanwin, dan
3.    jama’ muannats salim

adapun ya, 
maka ia menjadi tanda bagi khafadh 
pada 3 tempat:
1.    Pada isim-isim 
       yang 5
2.    Isim Tatsniyah, dan
3.    jama’

adapun fathah, 
maka ia menjadi tanda bagi khafadh 
pada isim-isim yang tidak menerima tanwin.

4. Bagi jazm itu ada 2 tanda, yaitu 
sukun dan 
al hadzfu (membuang).

Adapun sukun, 
maka ia menjadi tanda bagi jazm 
pada fi’il 
yang shahih akhirnya

Adapun al hadzfu, 
maka ia menjadi tanda bagi jazm 
pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya 
dan pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.


Fashl (pasal)

Yang di i'rab 
itu ada 2 bagian : 

ada yang di i’rab 
dengan harkat (baris) 
dan 
ada yang di i’rab 
dengan huruf.

Maka yang di i’rab 
dengan baris itu 
ada 4 macam :
1.    Isim Mufrad
2.    Jama’ taktsir
3.    Jama’ muannats salim, dan
4.    Fi’il Mudhari’ 
       yang tidak bersambung 
..     dengan akhirnya 
       sesuatupun

Dan semuanya itu 
(yang di i’rab dengan baris) di rafa’kan 
dengan dhammah, dinashabkan dengan fathah, dan 
dijazmkan dengan sukun. 

Dan keluar dari itu 3 hal; 

jama’ muannats salim dinashabkan dengan kasrah, isim yang tidak menerima tanwin 
dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah 
dan fi’il mudhari’ 
yang mu’tal akhirnya dijazmkan dengan membuang akhirnya

Yang dii’rab dengan huruf itu ada 4 macam :
1.    Isim Tatsniyah
2.    Jama’ mudzakkar salim
3.    isim-isim yang lima, dan
4.    fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعلان وتفعلان ويفعلون وتفعلون وتفعلين

adapun isim tatsniyah, 
maka ia dirafa’kan 
dengan alif, 
dinashabkan dengan ya dan dijarkan dengan ya.

Adapun jama’ mudzakkar salim, 
maka ia dirafa’kan 
dengan waw, 
dinashabkan dengan ya 
dan dijarkan dengan ya.

Adapun Isim-isim yang 5, maka di rafa’kan 
dengan waw, 
dinashabkan dengan alif, dan 
dijarkan dengan ya.

Adapun fi’il-fi’il yang 5, 
maka 
dirafa’kan dengan huruf nun, dan 
dinashabkan dandijazamkan dengan membuang 
huruf nun.