[28/3 13:49] Aing: Belajar bahasa arab untuk pemula
Main Menu
X
Tashrif Lughawi Fi'il Madhi: Tabel dan contoh tashrif lengkap fi'il madhi
Tashrif Lughawi Fi'il Madhi: Tabel dan contoh tashrif lengkap fi'il madhi
By Wafeeq at 8:58 PM
Sewaktu belajar kitab Durusul lughah, saya telah mencatat tentang tashrif fi'il madhi. Pada pelajaran tersebut, pola fi'il yang menjadi contoh untuk ditashrif adalah fi'il yang berpola فَعَلَ (fa'ala).
Contoh fi'il yang berpola fa'ala ( فَعَلَ ) yang dijelaskan pada pelajaran tersebut adalah ذَهَبَ (dzahaba).
Pada posting kali ini, saya mendokumentasikan tashrif fi'il madhi lengkap untuk fi'il yang berpola فَعِلَ (fa'ila) dan fi'il yang berpola فَعُلَ (fa'ula).
Contoh fi'il lain yang berpola فَعَلَ (fa'ala):
كَفَرَ (kafara) yang artinya menolak, ingkar, kufur.
نَظَرَ (nazhara) yang artinya melihat.
دَخَلَ (dakhala) yang artinya masuk.
Contoh fi'il yang berpola فَعِلَ (fa'ila) :
سَمِعَ (sami'a) artinya adalah mendengar.
شَرِبَ (syariba) artinya adalah minum.
حَزِنَ (hazina) artinya adalah bersedih.
Contoh fi'il yang berpola فَعُلَ (fa'ula) :
كَرُمَ (karuma) artinya pemurah.
بَعُدَ (ba'uda) artinya menjadi jauh.
حَسُنَ (hasuna) artinya baik.
Tashrif Lughawi Fi'il Madhi untuk fi'il berpola فَعَلَ (fa'ala)
a. مذكر غائب (mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.
هُوَ = فَعَلَ
هُمَا = فَعَلاَ
هُمْ = فَعَلُوْا
b. مؤنث غائب (muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk perempuan.
هِيَ = فَعَلَتْ
هُمَا = فَعَلَتَا
هُنَّ = فَعَلْنَ
c. مذكر مخاطب (mudzakkar mukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.
اَنْتَ = فَعَلْتَ
أَنْتُمَا = فَعَلْتُمَا
أَنْتُمْ = فَعَلْتُمْ
d. مؤنث مخاطب (muannats mukhaatab) = kata ganti orang kedua perempuan.
أَنْتِ = فَعَلْتِ
أَنْتُمَا = فَعَلْتُمَا
أَنْتُنَّ = فَعَلْتُنَّ
[28/3 13:49] Aing: e. متكلّم = orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).
أَنَا = فَعَلْتُ
نَحْنُ = فَعَلْنَا
[28/3 13:51] Aing: Tashrif Lughawi fi'il madhi untuk fi'il yang
berpola فَعِلَ (fa'ila)
Untuk fi'il yang berpola fa'ila, saya akan ambil
contoh fi'il سَمِعَ (sami'a).
a. مذكر غائب
(mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.
هُوَ = سَمِعَ
هُمَا = سَمِعَا
هُمْ = سَمِعُوْا
b. مؤنث غائب
(muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk perempuan.
هِيَ = سَمِعَتْ
هُمَا = سَمِعَتَا
هُنَّ = سَمِعْنَ
c. مذكر مخاطب
(mudzakkar mukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.
اَنْتَ = سَمِعْتَ
أَنْتُمَا = سَمِعْتُمَا
أَنْتُمْ = سَمِعْتُمْ
d. مؤنث مخاطب
(muannats mukhaatab) = kata ganti orang kedua perempuan.
أَنْتِ = سَمِعْتِ
أَنْتُمَا = سَمِعْتُمَا
أَنْتُنَّ = سَمِعْتُنَّ
e. متكلّم = orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).
أَنَا = سَمِعْتُ
نَحْنُ = سَمِعْنَا
[28/3 14:29] Aing: Contoh kata kerja yang mempunyai pola فَعُلَ (fa'ula) adalah بَعُدَ (ba'uda)
Tashrif lughawi dari
fi'il بَعُدَ (ba'uda)
adalah:
a. مذكر غائب
(mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.
هُوَ = بَعُدَ
هُمَا = بَعُدَا
هُمْ = بَعُدُوْا
[28/3 14:30] Aing: b. مؤنث غائب
(muannats ghaaib) atau
kata ganti orang ketiga untuk perempuan.
هِيَ = بَعُدَتْ
هُمَا = بَعُدَتَا
هُنَّ = بَعُدْنَ
[28/3 14:30] Aing: c. مذكر مخاطب
(mudzakkar mukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.
اَنْتَ = بَعُدْتَ
أَنْتُمَا = بَعُدْتُمَا
أَنْتُمْ = بَعُدْتُمْ
[28/3 14:31] Aing: d. مؤنث مخاطب
(muannats mukhaatab) = kata ganti orang kedua perempuan.
أَنْتِ = بَعُدْتِ
أَنْتُمَا = سَمِعْتُمَا
أَنْتُنَّ = بَعُدْتُنِّ
[28/3 14:31] Aing: e. متكلّم =
orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).
أَنَا = بَعُدْتُ
نَحْنُ = بَعُدْنَا
[28/3 14:32] Aing: Itulah 14 tashrif lughawi
fi'il madhi,
yang jumlahnya
sejumlah dengan jumlah isim dhamir (14).
Contoh fi'il madhi yang ditashrif dan contoh tabel tashrif fi'il madhi lengkap.
[28/3 14:35] Aing: Kesimpulan tentang
fi'il madhi
1. Fi'il madhi
adalah fi'il yang
menunjukkan suatu
perbuatan yang terjadi
pada masa lampau.
2. Fi'il madhi
jika diilistrasikan
ke bahasa Inggris
adalah past tense.
3. Fi'il madhi terbagi
menjadi 2,
yaitu:
a. Fi'il madhi ma'lum =
bentuk aktif
(kata kerja aktif),
ma'lum artinya
yang diketahui pelakunya.
b. Fi'il madhi majhul =
bentuk pasif,
yaitu tidak diketahui
pelakunya.
4. Fi'il madhi
dapat ditashrifkan
(tashrif lughawi) menjadi
14 pola,
yaitu sesuai dengan
jumlah isim dhamir yaitu
14.
[28/3 14:40] Aing: Definisi Kalam -
al mumti fii syarhil ajurrumiyyah
[28/3 14:41] Aing: Definisi Kalaam:
Lafazh yang tersusun,
yang bermanfaat,
yang berbahasa Arab.
bab 1 matan jurumiyah yaitu definisi kalam
[28/3 14:42] Aing: Arti kata perkata dan penjelasan singkat
1. اللَّفْظُ = lafazh
2. المُرَكَّبُ
adalah maf'ul dari رَكَّبَ - يُرَكِّبُ
رَكَّبَ - يُرَكِّبُ
artinya menyusun; mengkombinasi
Jadi مُرَكَّبٌ
artinya adalah yang disusun; tersusun; gabungan
[28/3 14:44] Aing: 3. مُفِيْدٌ
adalah fa'il dari أفَادَ - يُفِيْدُ
أفَادَ - يُفِيْدُ
artinya bermanfaat; berfaidah
Jadi مُفِيْدٌ
artinya adalah
yang memberi manfaat; yang memberi faidah
4. وَضْعِ العَرَبِيّ
= berbahasa Arab (menggunakan bahasa Arab).
[28/3 19:09] Aing: kalaam harus terkumpul
4 hal :
lafazh,
murakkab,
mufiid, wadh'il 'arabiyy
[28/3 19:11] Aing: Arti kata per kata
1. صَوتٌ = suara; bunyi
2. مُشْتَمِلٌ
adalah faa'il dari اِشْتَمَلَ
- يَشْتَمِلُ عَلَى
اِشْتَمَلَ - يَشْتَمِلُ عَلَى
artinya mengandung; berisi
3. مُؤَلَّفٌ
adalah maf'ul dari ألَّفَ - يُؤَلِّفُ
ألَّفَ - يُؤَلِّفُ
artinya membentuk; menyusun
Jadi مُؤَلَّفٌ
artinya yang disusun; yang dibentuk
contoh kalam
Setelah itu, penulis al-mumti' menunjukkan pada kita beberapa contoh kalaam.
Contoh pertama yaitu : العِلْمُ نَافِعٌ (ilmu itu bermanfaat).
[28/3 19:13] Aing: Mengapa العِلْمُ نَافِعٌ
disebut kalaam?
jawaban mengapa sebuah kalimat disebut kalam
Mengapa disebut kalaam? Jawabannya
ada di catatan kaki,
yaitu:
العِلْمُ نَافِعٌ disebut kalaam oleh para ulama nahwu, karena :
[28/3 19:14] Aing: a. lafazh :
tersusun dari beberapa huruf hijaiyyah, seperti
alif, lam, 'ain,
dan lainnya.
b. murakkab :
tersusun dari dua kata, yaitu العِلْمُ (ilmu) dan نَافِعٌ (bermanfaat).
c. mufiid :
berfaidah yaitu kalaam ini memberitahu kita informasi bahwa ilmu itu bermanfaat.
d. biwadh'il 'arabiyy :
kalaam tersebut menggunakan bahasa Arab.
[28/3 19:14] Aing: Faidah dan catatan
dari
bab kalaam
[28/3 19:17] Aing: 1. Ilmu nahwu
berisi kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan
akhir kata baik secara i'rab maupun bina'.
2. Orang yang ahli dalam bidang ilmu nahwu disebut nahwiy.
Nahwiyyun (نَحْوِيٌّ)
adalah
bentuk mufrad (tunggal), bentuk jamaknya
adalah نُحَاةٌ (nuhaatun).
[28/3 19:18] Aing: Catatan tambahan :
Dari mu'jam ma'any, pengertian kalaam adalah:
الكَلاَمُ فِي النَّحْوِ : جُمْلَةٌ مُرَكَّبَةٌ مُفِيدَةٌ
Artinya :
kalam adalah jumlah yang tersusun dan bermanfaat.
Arti jumlah (جُمْلَةٌ)
adalah kalimat.
Demikian pelajaran bab kalam dalam kitab syarah (penjelasan) matan jurumiyyah yaitu al-mumti' fii syarhil aajurruumiyyah
[28/3 23:43] Aing: NAHWU SHOROF
Sabtu, 13 September 2014
Mengenai I'rob
I’ROB
I’rob Adalah
Perubahan Di Akhir Kalimat dikarenakan perbedaan amil yang masuk padanya.
Baik secara lafal (Kelihatan) atau takdiron(Dikira-kirakan).
I’rob ada 4 :
1.Rofa’
2.Nasob
3.Jer
4.Jazm
KALAM
Kalam
di bagi menjadi 2
yaitu:
1.Mu’rob
adalah kalimat yang bisa mengalami perubahan
(Bisa di i’robi) .
Isim Mufrod
Isim Tasniyah
Jama’ Taksir
Jama’ Mudzakar
Jama’ Mu’annats
Asma’ Khomsah
2.Mabni
adalah kalimat yang tidak berubah akhirnya.
Isim Dhomir
Isim Isaroh
Isim Maudol
Isim Syarot
Isim Istifham
Isim Fa’il
Dari kalimah Fi’il
yang mu’rob
adalah Fi’il Mudhori’.
Itupun dengan syarat
tidak bertemu dengan
Nun Taukid
dan
Nun Jama’ Niswah .
Kalau kalimah huruf semuannya Mabni/tidak bisa di i’robi .
1.Asma’
Khomsah adalah
kelompok lima isim
saratnya dia mudhof atau digabungkan dengan kalimah lain.
2.Jama’ Taksir
adalah lafal yang mempunyai arti banyak
yang berubah dari bentuk mufrodnya.
3.Jama’ Mu’annats Salim adalah lafal yang mempunyai arti banyak (untuk perempuan) sebab tambahan alif dan ta’.
4.Jama’ Mudzakar Salim adalah lafal yang mempunyi arti banyak (untuk laki - laki) dengan tambahan
wawu dan mim.
5.Isim Mufrod
adalah Lafal yang mempunyai arti satu .
6.Isim Tasniyah
adalah lafal yang menunjukan arti dua
dengan tambahan
alif dan nun.
Dari bagian – bagian i’rob kalimah isim
dapat menerima
rofa’,
nasob dan
jer .
kalimah isim
tidak bisa menerima
i’rob jazm ,
kalimah fi’il
tidak dapat menerima
i’rob jer .
TANDA – TANDA I’ROB
I’ROB ROFA’
I’rob Rofa’ mempunyai
4 tanda :
1.Dummah
(Sebagai tanda asli
yang lain di namakan
nama pengganti)
Dummah menjadi
tanda i’rob rofa’
bertempat pada 4 tempat :
· Isim Mufrod
· Jama’ Taksir
· Jama’ Mu’annats
· Fi’il Mudhori’
(akhirnya tidak bertemu
dengan apapun)
2.Alif
Alif menjadi tanda i’rob rofa’ bertenpat pada
·Isim Tasniyah
3.Wawu
Wawu menjadi tanda
i’rob rofa’
bertempat pada 2 tempat :
· Jama’ Mudzakar
· Asma’ Khomsah
4.Nun
Nun menjadi tanda i’rob rofa’ bertempat pada :
Fi’il Mudhori’
yang bertemu dengan dhomir tasniyah ,
dhomir jama’,dan
mu’annats mukhotobah (Afal khomsah).
I’ROB NASAB
I’rob Nasab
mempunyai 5 tanda :
1.Fathah
(sebagai tanda asli
adapun yang lainnya
sebagai tanda ganti)
Fathah menjadi tanda
i’rob nasab
bertempat pada 3 tempat:
· Isim Mufrod
· Jama’ Taksir
· Fi’il Mudhori’
2.Alif
Alif menjadi tanda
i’rob nasob
bertempat pada :
· Asma’ Khomsah
3.Kasrah
Kasrah menjadi tanda
i’rob nasob bertempat pada :
· Jama’ Mu’annats
4.Ya’
Ya’ menjadi tanda
i’rob nasob bertempat pada :
· Isim Tasniyah
· Jama’ Mudzakar Salim
5.Hadfunun
(terbuangnya nun)
Hadfunun menjadi tanda i’rob nasob
bertempat pada :
· Afa’l Khomsah
(ketika rofa’ dengan tanda
adanya nun)
I’ROB JER
I’rob Jer
mempunyai 3 tanda :
1.Kasrah (Sebagai Tanda
Aslinya )
Kasroh menjadi tanda
I’ro Jer
pada 3 tempat :
· Isim Mufrod Munshorif
· Jama’ Taksir Munshorif
· Jama’ Mu’annats
2.Ya’
Ya’ Menjadi I’rob Jer menempati pada 3 tempat :
· Asma’ Khomsah
· Isim Tasniyah
· Jama’ Mudzakar
3.Fathah
Fathah menjadi tanda
I’rob Jer Bertempat pada :
· Isim Ghoigu Munshorif (Isim Yang Tidak Menerima Tanwin)
I’ROB JAZM
I’rob jazm mempunyai
2 tanda :
1.Sukun (Sebagai Tanda
Asli)
Sukun menjadi tanda
I’rob Jazm
bertempat pada :
· Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir
.. (fi’il Mudhori’ Yang Huruf
Akhirnya Tidak Berupa
huruf illat )
2.Hadfu Nun
Ada 2 Macam yaitu :
· Membuang Huruf Nun
Hadfu Nun /
membuang huruf nun menjadi tanda
I’rob Jazm
Bertempat Pada Afa’l Khomsah.
·Huruf Illat
Huruf Illat menjadi tanda I’rob Jazm
bertempat pada
Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir.(Fi’il yang huruf Akhirnya
Berupa huruf illat
{Alif, Wawu , Ya’}).
KALIMAT YANG BISA DI I’ROBI
DITANDAI DENGAN HAROKAT :
JAZM
JER
NASAB
RAFA’
-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
ISIM MUFROD
-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
JAMA’ TAKSIR
-
KASROH
KASROH
DUMMAH
JAMA’ MU’ANNATS
SUKUN
-
FATHAH
DUMMAH
FI’IL MUDHORI’
DITANDAI DENGAN HURUF :
JAZM
JER
NASAB
RAFA’
-
YA’
YA’
WAWU
JAMA’ MUDZAKAR
-
YA’
YA’
ALIF
ISIM TASNIYAH
-
YA’
ALIF
WAWU
ASMA’ KHOMSAH
HADFU NUN
-
HADFU NUN
NUN
AFA’L KHOMSAH
Kalimat Yang Bisa di’robi Ada 2 Macam :
1. Ditandai Dengan Harokat
· Kalimat Yang ditandai
Dengan Harokat Ada
4 macam :
o Isim Mufrod
o Jama’ Taksir
o Jama’ Mu’annats
o Fi’il Mudhori’
Ke 4 ini semuanya
ketika rofa’
di tandai dengan dummah ,
ketika nasob di tandai dengan kasroh
Dan ketika jazm di tandai dengan sukun
kecuali dengan
jama’ mu’annats
ketika nasob
tidak di tandai dengan fathah
tetapi
kashoh
dan isim
dan ghoiru munshorif
ketika jer
tidak ditandai dengan kasroh tapi fathah .
2.Ditandai Dengan Huruf :
Adapun kalimah yang di i’robo dengan huruf
ada 4 macam :
o Jama’ Mudzakar
o Isim Tasniyah
o Asma’ Khomsah
o Afa’l Khomsah
Bab Al I’rab
I’rab itu adalah
berubahnya akhir-akhir kalimat karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir.
Bagian i’rab itu ada 4,
yaitu
rafa’,
nashab,
khofadh atau jar,
dan jazm.
Setiap isim itu bisa
rafa’,
nashab,
khafad dan
tidak bisa jazm
Setiap fi’il itu bisa
rafa’,
nashab,
jazm,
dan tidak bisa khofadh.
Bab Mengenal
tanda-tanda I’rab
1. Bagi rafa’ itu ada 4 tanda, yaitu
dhammah,
waw,
alif dan
Nun
Adapun Dhammah,
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada 4 tempat :
1. Pada Isim Mufrad,
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannas salim, dan
4. fiil mudhari’ yang tidak
bersambung di akhirnya
dengan sesuatu
Adapun waw,
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada 2 tempat :
1.Pada jama’ mudzakkar
salim, dan
2 Isim-isim yang 5 yaitu
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ
Adapun alif,
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada
isim-isim tatsniyyah
yang tertentu
Adapun Nun
maka ia menjadi tanda bagi rafa’
pada fi’il mudhari yang bersambung
dengan
dhamir tatsniyah,
dhamir jama’, dan
dhamir muannats mukhatabah.
2. Bagi Nashab
itu ada 5 tanda, yaitu Fathah,
alif,
kasrah,
ya, dan
hadzfunnuun (membuang nun).
Adapun fathah
maka ia menjadi tanda bagi nashab pada 3 tempat :
1. Pada Isim Mufrad
2. Jama’ taksir, dan
3. fi’il Mudhari
apabila masuk atasnya
amil yang menashobkan
dan tidak bersambung
di akhirnya dengan
sesuatupun
adapun alif,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada isim-isim yang 5 contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ
(aku melihat bapakmu dan saudaramu)
dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.
Adapun kasrah,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada jama’ muannats salim
Adapun ya,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada tatsniyah dan jama’
Adapun Hadzfunnuun,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada fi’il-fi’il yang 5
yang ketika
rafa’nya dengan tetap nun.
3. Bagi Khafadh atau jar itu ada 3 tanda,
yaitu
kasrah,
ya, dan
fathah.
Adapun kasrah,
maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada 3 tempat:
1. Isim Mufrad yang
menerima tanwin
2. jama’ taksir
yang menerima
tanwin, dan
3. jama’ muannats salim
adapun ya,
maka ia menjadi tanda bagi khafadh
pada 3 tempat:
1. Pada isim-isim
yang 5
2. Isim Tatsniyah, dan
3. jama’
adapun fathah,
maka ia menjadi tanda bagi khafadh
pada isim-isim yang tidak menerima tanwin.
4. Bagi jazm itu ada 2 tanda, yaitu
sukun dan
al hadzfu (membuang).
Adapun sukun,
maka ia menjadi tanda bagi jazm
pada fi’il
yang shahih akhirnya
Adapun al hadzfu,
maka ia menjadi tanda bagi jazm
pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya
dan pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.
Fashl (pasal)
Yang di i'rab
itu ada 2 bagian :
ada yang di i’rab
dengan harkat (baris)
dan
ada yang di i’rab
dengan huruf.
Maka yang di i’rab
dengan baris itu
ada 4 macam :
1. Isim Mufrad
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannats salim, dan
4. Fi’il Mudhari’
yang tidak bersambung
.. dengan akhirnya
sesuatupun
Dan semuanya itu
(yang di i’rab dengan baris) di rafa’kan
dengan dhammah, dinashabkan dengan fathah, dan
dijazmkan dengan sukun.
Dan keluar dari itu 3 hal;
jama’ muannats salim dinashabkan dengan kasrah, isim yang tidak menerima tanwin
dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah
dan fi’il mudhari’
yang mu’tal akhirnya dijazmkan dengan membuang akhirnya
Yang dii’rab dengan huruf itu ada 4 macam :
1. Isim Tatsniyah
2. Jama’ mudzakkar salim
3. isim-isim yang lima, dan
4. fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعلان وتفعلان ويفعلون وتفعلون وتفعلين
adapun isim tatsniyah,
maka ia dirafa’kan
dengan alif,
dinashabkan dengan ya dan dijarkan dengan ya.
Adapun jama’ mudzakkar salim,
maka ia dirafa’kan
dengan waw,
dinashabkan dengan ya
dan dijarkan dengan ya.
Adapun Isim-isim yang 5, maka di rafa’kan
dengan waw,
dinashabkan dengan alif, dan
dijarkan dengan ya.
Adapun fi’il-fi’il yang 5,
maka
dirafa’kan dengan huruf nun, dan
dinashabkan dandijazamkan dengan membuang
huruf nun.