[18/3 20:42] Aing: ISIM,
FI'IL, DAN
KHARF
YANG TELAH
KITA PELAJARI
KITA SUSUN
AGAR MENJADI
JUMLAH YANG SEMPURNA
[18/3 20:43] Aing: بسم الله الرحمن الرحيم
[18/3 20:49] Aing: Susunan kalimah
yang membentuk jumlah / kalam,
pada dasarnya
hanya ada
dua :
1. Jumlah Ismiyah
(jumlah yang diawali
dengan Isim).
Jumlah ini tersusun atas : Mubtada' + Khobar
2. Jumlah Fi'liyah
(jumlah yang diawali
dengan Fi'il).
Jumlah ini tersusun atas :
Fi'il + Fa'il.
Namun, adakalanya
tersusun beberapa
kalimah,
akan tetapi tidak termasuk
jumlah / kalam,
karena susunan kalimah
tersebut
tidak menghasilkan
pengertian
yang sempurna.
Susunan kalimah seperti ini ada 3 yaitu :
1. Mudhof dan mudhof ilaih
ialah
2 isim atau lebih,
yang dirangkai menjadi
satu,
sehingga menjadi
satu rangkaian dan
satu pengertian.
Misalnya :
رَسُوْلُ اللّهِ = utusan Allah
بَيْتُ اللّهِ = rumah Alloh
اَرْكَانِ الْوُضُوْءِ بَابُ = bab rukun-rukun wudhu
2. Jar dan Majrur
(ialah kharf jar dan
isim
sesudahnya yang
dijarkan.
keduanya menjadi
satu rangkaian yang tak
bisa dipisahkan.
Misalnya :
فِي الْمَدْرَسَةِ = di sekolahan
مِنَ الْمَدِيْنَةِ اِلَي الْمَكَّةِ = dari Madinah ke Makkah
3. Shifat Maushuf
(sifat dan yang disifati)
biasa juga disebut dengan
Na'at dan Man'ut.
Misalnya :
اَللّهُ الْعَظِيْمُ = Allah yang maha besar
اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ = Allah yang pengasih dan penyayang
Susunan-susunan kalimah di atas belum merupakan jumlah / kalam,
karena belum nemberikan pengertian yang sempurna.
[18/3 20:51] Aing: BAB
ISIM-ISIM
YANG HARUS
DIRAFA'KAN
Mubtada (subyek)
Khobar (predikat)
Shifat dari Maushuf yang beri'rob Rafa'
Fa'il (pelaku fi'il)
Naib Fa'il (pengganti Fa'il)
[18/3 20:53] Aing: 1. JUMLAH ISMIYAH
( jumlah yang tersusun
dari
Mubtada’ dan Khobar )
( المبتدأ و الخبر )
= Utawi …+ Iku…/ Adapun…+ adalah…..
[18/3 20:59] Aing: A. Pengertian
Mubtada dan Khobar
Mubtada ialah
Isim yang terletak
pada permulaan jumlah (kalimat).
Dalam bahasa Indonesia mubtada’
disebut dengan
‘subyek’
atau
‘pokok kalimat’.
Itulah sebabnya kalau kita membicarakan
Mubtada,
kita harus membicarakan Khobar.
Karena diantara keduanya saling terkait dan
tak mungkin dipisahkan.
Dalam bahasa Indonesia, kapan ada subyek,
harus ada predikat.
Maka dalam
bahasa Arabpun
kapan ada mubtada’
harus ada khobar.
Khobar
ialah yang menerangkan mubtada.
Khobar
bisa berupa
isim ataupun fi'il,
yang penting harus menerangkan mubtada'.
Mubtada’
dibaca dengan
'utawi' / 'adapun'
dan
Khobar
dibaca dengan
'iku' / 'adalah'.
Isim yang menjadi mubtada, biasanya diberi
simbol huruf mim (م) kecil diatasnya.
Sedangkan
isim atau fi’il
yang menjadi
khobar,
diberi tanda huruf kho (خ) kecil diatasnya.
Kapan ada Mubtada,
maka
disitu mesti ada Khobar.
Kapan ada 'utawi' / 'adapun', maka disitu mesti ada
'iku' / 'adalah'.
Mubtada’
bersama-sama dengan Khobar
membentuk suatu
‘Jumlah’,
dinamakan
JUMLAH ISMIYAH.
Jadi,
Jumlah Ismiyah
ialah
jumlah yang terdiri dari Mubtada’ dan Khobar. (Mubtada' + Khobar =
Jumlah Ismiyah).
Contoh-contoh
Jumlah Ismiyah,
sekaligus nanti setelah kita membicarakan
khobar.
[18/3 21:01] Aing: B. I'rob Mubtada' dan Khobar
Mubtada' dan Khobar
adalah
termasuk isim-isim
yang harus dirafa'kan I'robnya.
Adapun tanda rafa'nya, tergantung pada isim
yang menjadi mubtada'
atau khobar itu.
Apabila yang menjadi mubtada' / khobar itu
adalah isim mufrod,
maka
tanda rafa'nya dengan dhommah.
Begitu seterusnya,
sesuai dengan tanda-tanda I'rob rafa'
yang telah kita pelajari
di muka.
[18/3 21:02] Aing: C. Macam-macam Khobar.
Khobar ada 5 macam,
yaitu :
1) Khobar Mufrod,
2) Khobar Jumlah Ismiyah
3) Khobar Jumlah Fi’liyah
4) Khobar jar majrur
5) Khobar mudhof dan
mudhof ilaih
[18/3 21:04] Aing: 1. Khobar Mufrod
Ialah khobar
yang hanya terdiri dari
'satu kalimah isim'
walaupun
'satu kalimah isim' itu, berupa
isim mufrod, atau
isim tatsniyah, atau
isim jama'.
Contoh :
زَيْدٌ Utawi Zaid, iku تِلْمِيْذٌ murid lanang siji زَيْدٌ تِلْمِيْذٌ
Adapun Zaid, adalah seorang murid lk 2
فَطِيْمَةُUtawi Fathimah, iku تِلْمِيْذَةٌ murid wadon siji فَطِيْمَةُ تِلْمِيْذَةٌ
(Adapun Fathimah , adalah seorang murid (pr)
زَيْدَانِ Utawi Zaid loro, iku تِلْمِيْذَانِ murid lanang loro زَيْدَانِ تِلْمِيْذَانِ
(Adapun Dua Zaid itu, adalah dua murid lk)
زَيْدُوْنَ Utawi Zaid akeh, iku تِلْمِيْذُوْنَ murid-murid kabeh زَيْدُوْنَ تِلْمِيْذُوْنَ
(Adapun Banyak Zaid itu, adalah murid)
اَلْمُعَلِّمَاتُ Utawi guru wadon akeh, iku عَالِمَاتٌ wong-wong kang pada pinter اَلْمُعَلِّمَاتُ عَالِمَاتٌ
(Adapun Guru-guru (pr) itu, adalah orang-orang yang pandai)
[18/3 21:05] Aing: Ta'rib :
زَيْدٌ = isim mufrod mudzakkar, I'robnya rafa' karena menjadi mubtada', tanda rafa'nya dengan dhommah.
تِلْمِيْذٌ = isim mufrod mudzakkar, I'robnya rafa' karena menjadi khobar, tanda rafa'nya dengan dhommah.
فَطِيْمَةٌُ = isim mufrod muannats, I'robnya rafa' karena menjadi mubtada', tanda rafa'nya dengan dhommah.
تِلْمِيْذَةٌ = isim mufrod muannats, I'robnya rafa' karena menjadi khobar, tanda rafa'nya dengan dhommah.
[18/3 21:07] Aing: Catatan untuk diingat :
Kalau ada isim
di permulaan jumlah,
berarti itu Mubtada'.
Berarti di situ
mesti ada khobarnya.
Kalau mubtada sudah ditemukan khobarnya,
maka
harus sudah mahamke.
Kalau belum mahamke, berarti khobarnya
belum pas.
[18/3 21:09] Aing: 2. Mubtada' dan khobar
harus beri'rob Rafa'.
Kecuali
apabila khobarnya
berupa jar-majrur
atau
fi'il,
maka tidak harus rafa',
akan tetapi mengikuti
aturan I'robnya sendiri.
Sedangkan
rafa'nya khobar
hanya mahal
(menempati) saja.
Misalnya :
زَيْدٌ لَنْ يَقْرَءَ الْكِتَابَ , زَيْدٌ فِي الدَّارِ ,
[18/3 21:11] Aing: 2. Khobar Jumlah Ismiyah.
Ialah khobar
yang berupa
jumlah ismiyah
(mubtada + khobar)
atau
jumlah ismiyah
yang menjadi khobar
dari suatu mubtada'.
Contoh :
زَيْدٌ utawi Zaid, iku اَبُوْهُ utawi bapake Zaid, iku مُعَلِّمٌ guru زَيْدٌ اَبُوْهُ مُعَلِّمٌ
(Adapun Zaid,
bapaknya adalah
seorang guru)
فَطِيْمَةُ utawi Fathimah, iku اُمُّهَا utawi ibune Fathimah, iku مُعَلِّمَةٌ guru فَطِيْمَةُ اُمُّهَا مُعَلِّمَةٌ
(Adapun Fathimah itu, ibunya adalah seorang guru)
فَطِيْمَةُ utawi Fathimah, وَ زُلَيْحَةُ lan utawi Zulaikhah, iku جَارِيَتُهُمَا utawi pelayane, iku ذَاهِبَةٌ lunga. فَطِيْمَةُ وَ زُلَيْحَةُ جَارِيَتُهُمَا ذَاهِبَةٌ
(Adapun Fathimah dan Zulaihah itu, pelayan wanitanya pergi)
[18/3 21:17] Aing: Ta'ribnya :
• Ladadz زَيْدٌ adalah
isim mufrod mudzakkar, i'robnya rafa',
karena menjadi mubtada, tanda rafa'nya dhommah.
• Lafadz اَبُوْهُ
terdiri dari اَبُوْ (isim 5)
dan هُ (isim dhomir muttashil).
Jadi, lafadz اَبُوْهُ adalah mudhof dan mudhof ilaih.
Lafadz اَبُوْ (isim 5) adalah mudhof nya, beri'rob rafa' karena menjadi mubtada, tanda rafa'nya hurufو , Sedangkan
dlomir muttashil ( هُ ) adalah mudhof ilaih, i’robnya jar, tanda jarnya mabni,
karena isim dhomir.
• Lafadz مُعَلِّمٌ adalah
isim mufrod mudzakkar, i'robnya rafa',
karena menjadi khobarnya lafadz اَبُوْهُ
Jadi, susunan lafadz اَبُوْهُ مُعَلِّمٌ adalah mubtada dan khobar ( jumlah ismiyah ),
yang di sini menduduki jabatan khobar
dari lafadz زَيْدٌ
yang menjadi
mubtada’ awal.
• Lafadz فَطِيْمَةُ adalah
isim mufrod muanats, beri'rob rafa'
karena menjadi mubtada’, tanda rafa’nya dhommah.
Sedangkan
susunan اُمُّهَا مُعَلِّمَةٌ adalah jumlah ismiyah yang menjadi khobarnya فَطِيْمَةُ
Lafadz اُمُّهَا
( terdiri dari اُمُّ = mudhof, dan هَا = mudhof ilaih)
adalah mubtada’.
Dan lafadz معلمة adalah
isim mufrod muannats, beri’rob rafa’
karena menjadi
khobarnya أمها,
tanda rafa’nya dhommah.
• Lafadz فطيمة و زليحة , masing-masing adalah
isim mufrod muannats yang beri’rob rafa’,
karena menjadi mubtada’, tanda rafa’nya dengan dhommah.
Sedangkan
lafadz جاريتهما ذاهبة
terdiri dari (جاريتهما adalah mubtada',
dan ذاهبة adalah khobar)
adalah jumlah ismiyah
yang menjadi khobar
dari lafadz فطيمة و زليحة .
• Lafadz جاريتهمَا adalah susunan mudhof dan mudhof ilaih,
terdiri dari جارية= mudhof, dan هما = mudhof ilaih
[18/3 21:18] Aing: Lafadz جارية adalah
isim mufrod muannats, beri’rob rafa’
karena menjadi mubtada’, tanda rafa’nya dengan dhommah.
Dan lafadz هما adalah
isim dhomir muttashil, i’robnya jar
karena
menjadi mudhof ilaih, tandanya mabni
karena isim dhomir.
[18/3 21:21] Aing: 3. Khobar 'Jumlah Fi'liyah'
Yaitu khobar
yang terbentuk dari
Jumlah Fi'liyah, atau
Jumlah Fi'liyah yang menjadi khobar.
Jadi,
khobar jumlah fi’liyah itu mesti minimal terdiri dari
fi’il dan fa’il.
Contoh :
زَيْدٌ Utawi Zaid, iku يَكْتُبُ lagi nulis sapa Zaid, الدَّرْسَing pelajaran (adapun Zaid,adalah sedang menulis pelajaran) زَيْدٌ يَكْتُبُ الدَّرْسَ
(هُمْ)Utawi deweke kabeh, iku (يَقْرَئُوْنَ) lagi maca sapa deweke kabeh (دَرْسَهُمْ) ing pelajarane deweke kabeh (Adapun mereka, adalah sedang membaca pelajaran mereka) هُمْ يَقْرَئُوْنَ دَرْسَهُمْ
• Lafadz زيدٌ adalah
isim mufrod mudz,
i'robnya rafa'
karena menjadi mubtada, tanda rafa'nya dengan dhommah.
• Lafadz يَكْتُبُ adalah
fi'il mudhore' shohih akhir. Fa'ilnya, dhomir هُوَ (زَيْدٌ)
yang tersimpan
didalam fi’il itu.
• Lafad الدرسَ adalah
isim mufrod mudz.
i'robnya nashab
karena menjadi maf'ul bih dari يَكْتُبُ
tanda nashabnya dengan fatkhah.
• Rangkaian يكتبُ الدَّرْسَ adalah jumlah Fi'liyah ( karena terdiri dari :
Fi'il + Fa'il + Maf'ul bih,
yang disini menduduki posisi Khobar dari lafadz زَيْدٌ
• Jadi, lafad زيدُ adalah Mubtada,
yang khobarnya
berupa
khobar jumlah fi'liyah.
[18/3 21:24] Aing: 4. Khobar Jar - Majrur.
Yaitu khobar
yang terbentuk dari
'jar - majrur'.
Atau rangkaian jar-majrur yang menduduki posisi khobar.
Jar-majrur ialah,
istilah untuk
'kharf jar dan isim dibelakangnya yang dijarkan'.
Contoh :
زَيْدٌ Utawi Zaid, iku فِىْ الدَّارِ ana ing ngomah (Adapun Zaid adalah berada di rumah) زَيْدٌ فِىْ الدَّارِ
Keterangan
• Lafadz زيدٌ adalah
isim mufrod mudzakkar, beri'rob rafa'
karena menjadi mubtada, tanda rafa'nya dhommah.
• Lafadz فِىْadalah kharf jar
• dan Lafadz الدارِ adalah
isim mufrod mudzakkar, I'robnya jar
karena didahului oleh
kharf jar,
tanda jarnya kasroh
karena isim mufrod..
• Rangkaian فِى الدَّارِ (dinamakan Jar-Majrur) , menduduki I'rob rafa'
karena menjadi khobar.
• Jadi lafadz زيدٌ فِى الدَّارِ adalah Jumlah Ismiyah, yang khobarnya
berupa
Jar-majrur
(khobar jar-majrur)
التَّلاَمِيْذُ Utawi murid-murid, iku فِي مَدْرَسَتِهِمْ ingdalem sekolahane deweke kabeh. (Murid-murid berada di sekolahan mereka). التَّلاَمِيْذُ فِي مَدْرَسَتِهِمْ
[18/3 21:28] Aing: 5. Khobar Mudhof dan
Mudhof ilaih.
Yaitu khobar yang berupa mudhof dan
mudhof ilaih.
Mudhof dan mudhof ilaih ialah
2 isim atau lebih
yang dirangkai menjadi satu, sehingga membentuk
satu pengertian,
dan
menduduki satu jabatan.
Contoh :
اَلْكِتَابُ Utawi kitab, iku عِنْدَكَ ana ingdalem sandingira (Adapun Kitab itu, adalah berada di dekatmu) اَلْكِتَابُ عِنْدَكَ
Ta'ribnya :
• Lafadz الكتابُ adalah
isim mufrod mudz.,
beri'rob rafa'
karena sebagai mubtada, tanda rafa'nya dhommah.
• Lafadz عندكterdiri dari lafadz عند dan ك yang dirangkai menjadi satu sehingga menjadi
satu pengertian, dan menduduki satu jabatan.
Rangkaian seperti ini dinamakan
'mudhof dan
mudhof ilaih'.
Lafadz عند= isim dzorof, I'robnya rafa'
karena menjadi mubtada' tandanya mabni fatkhah.
dia sebagai mudhof.
Lafadz ك = isim dhomir muttashil,
I'robnya jar
karena mudhof ilaih,
tanda jarnya mabni.
• Jadi, الكتابُ عندكadalah jumlah ismiyah,
yang khobarnya
berupa
mudhof dan mudhof ilaih, yaitu عندك
[18/3 21:33] Aing: Catatan untuk diingat :
1. Khobar
bisa berupa :
isim,
fi'il,
jar-majrur,
ataupun
mudhof dan
mudhof ilaih,
bahkan
bisa berupa jumlah.
Yang penting menerangkan
mubtada,
dan cocok dibaca dengan
iku / adalah.
2. Di dalam jumlah,
khobar
tidak mesti jatuh
setelah mubtada'
langsung,
tetapi kadang terpisah
oleh
jar-majrur
atau kalimah lain sehingga
khobarnya ada jauh di
belakang.
Bahkan dalam hal-hal
tertentu,
khobar harus didahulukan
dari mubtadanya.
3. Khobar harus
beri'rob rafa',
itu apabila khobar mufrod.
Adapun selain
khobar mufrod,
rafa'nya hanya makhal saja