[30/3 13:33] Aing: Pengertian Isim
dan
Macam-Macamnya
[30/3 13:35] Aing: Pengertian Isim
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلىَ مَعْنًى وَ لَمْ يَقْتَرِنْ بِزَمَنٍ
Artinya :
“Jenis kata
yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu (tenses)”.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
ISIM adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda;
baik benda mati maupun benda hidup,
tanpa berkaitan dengan masalah waktu.
Di sisi lain,
ISIM (kata benda)
ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak
(tidak dijangkau diindera).
[30/3 13:40] Aing: Ciri-Ciri Isim
Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:
a. Berharokat kasroh atau
kasrohtain
Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh,
maka bisa dikatakan ia adalah isim.
Contoh :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِْسْلاَمِ دِيْنًا
Kata yang di garis bawah (للهِ dan لإِْسْلاَمِ) di atas termasuk isim,
dikarenakan akhiran katanya berupa
harokat kasroh.
b. Tanwin :
Jika suatu kata berakhiran tanwin,
maka ia adalah isim.
Contoh :
ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِِّبَةً
Kata bergaris bawah
(مَثَلاً كَلِمَةً طَيِِّبَةً)
di atas merupakan isim, terlihat dari adanya tanwin pada akhirannya.
c. Terdapat ال
pada awal kata
Contoh :
المَلِكُ القُدُّوْسُ السَّلاَمُ
Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim,
karena bergandengan dengan ال.
Perlu diketahui,
jika suatu isim bergandengan dengan ال, maka
isim tersebut tidak boleh di tanwin,
begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda لا dan tanwin pada satu kata, namun
isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ال saja atau tanwin saja.
d.Terletak setelah huruf jer
Diantara huruf-huruf jer adalah : (مِنْ – إِلَى – عَنْ – عَلَى – فِي – رُبَّ – بِـ – كَا – لِـ)
مِنْ : Dari عَنْ : Dari بِـ : Dengan
إِلَى : Ke لِـ : Milik, Kepunyaan كَا : Seperti
عَلَى : Di atas رُبَّ : Betapa banyak, acapkali فِي : Di dalam
Contoh :
فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
Dari contoh di atas,
kata بَيْتٍ dan بُيُوْتِ ,
termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.
Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih :
Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua
mempunyai akhiran kasroh, maka
kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
كِتَابُ مُحَمَّدٍ
: Kitabnya Muhammad
دِيْنُ الإِسْلاَمِ
: Agama Islam
Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan
kata kedua sebagai mudhof ilaih
(yang menyandarkan).
Kata yang kedua di atas adalah isim,
karena idhofah,
dan terlihat pada kata kedua mempunyai
akhiran kasroh.