Selasa, 05 April 2022

Tata Bahasa Arab: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Contohnya

[28/3 01:47] Aing: Tata Bahasa Arab: Pengertian, 
Struktur, 
Jenis, dan Contohnya
[28/3 01:49] Aing: Bahasa adalah 
media penyampaian pesan yang dipakai manusia 
dalam bentuk bahasa tulisan dan bahasa lisan. 

Bahasa Arab kini menjadi bahasa yang menarik dipelajari karena berbagai keunikan dan kelebihan yang dimilikinya.

Bahasa Arab 
adalah bahasa yang banyak digunakan di Timur Tengah dan memiliki potensi yang cukup besar jika melihat aspek ekonomi negara di Timur Tengah seperti 
Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. 

Dengan belajar bahasa Arab, maka peluang karir dan investasi pun akan semakin terbuka lebar. 

Namun mempelajari 
bahasa Arab bukanlah suatu hal yang mudah, kamu bisa mulai berkonsultasi dengan tutor terbaik Lister dengan bergabung di Kelas 
Bahasa Arab sekarang!
[28/3 01:50] Aing: Semua bahasa manusia tersusun dari 3 komponen dasar 
yaitu:

1. Satuan bunyi yang disebut 
    “huruf” atau “abjad”.
Contoh: م – س – ج – د

2. Susunan huruf 
    yang memiliki arti tertentu 
    yang disebut “kata”.
Contoh: مَسْجِدٌ (= masjid)

3. Rangkaian kata 
    yang mengandung maksud atau pikiran 
yang utuh yang disebut “kalimat”.
Contoh: أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ (= saya shalat di masjid)
[28/3 01:52] Aing: Pengertian 
Tata Bahasa Arab

Dalam tata bahasa Arab, “kata” dibagi ke dalam 
tiga golongan besar:

1. ISIM ( اِسْم ) 
    atau “kata benda”. 
Contoh: مَسْجِد (= masjid)

2. FI’IL ( فِعْل ) 
    atau “kata kerja”. 
Contoh: أُصَلِّيْ (= saya shalat)

3. HARF ( حَرْف ) 
    atau “kata tugas”. 
Contoh: فِيْ (= di, dalam)

Perlu diingat bahwa 
istilah Kata Benda, 
Kata Kerja dan 
Kata Tugas 
seperti yang kita kenal dalam tata bahasa Indonesia, 
tidak sama persis dengan pengertian 
Isim, Fi’il dan Harf 
dalam tata bahasa Arab.
[28/3 01:53] Aing: Struktur Kalimat 
Bahasa Arab

Pengenalan struktur kalimat ini penting untuk memahami gagasan yang terkandung dalam kalimat tersebut. 

Dalam bahasa Arab 
ada 2 pola kalimat dasar, yaitu:
[28/3 01:56] Aing: Jumlah (kalimat) ismiyyah

Jumlah Ismiyyah terdiri dari 

mubtada’ adalah 
pokok kalimat yang umumnya berupa 
kata benda (isim) 
dan khabar , 

bisa berupa 
isim, 
fi’il (jumlah fi’liyyah) , 
jumlah ismiyyah 
atau 
syibh al-jumlah , 
yakni jar majrur atau zarf sebagai penjelas mubtada’ .

Contoh:

1-حسان مدرس ؛ هو عالم
2-حسان يدرس اللغة العربية
3- حسان في البيت ؛ هو أمام التلفزيون

Perlu diketahui, 
struktur Jumlah Ismiyyah tidak selalu diawali oleh mubtada’ , 
bahkan jika mubtada’ tidak berupa isim ma’rifat 
maka jumlah tersebut pada umumnya diawali oleh khabar , yaitu 
jika mubtada’ nya berupa isim nakirah 
dan khabarnya berupa 
jar majrur atau zarf. 

Misalnya:

في المسجد مسلمون ؛ على المنبر خطيب (Di dalam masjid ada orang-orang Islam : di atas mimbar ada seorang khatib)
في البيت ضيوف ؛ في الغرفة أولاد (Di rumah ada tamu-tamu : Di dalam kamar ada anak-anak)
[28/3 01:58] Aing: Jumlah fi’liyyah

Jumlah fi’liyyah adalah kalimat yang diawali dengan kata kerja, 
baik berupa 
fi’il madli 
mudlari’ maupun 
fi’il amar, 

misalnya :

يدرس حسان العربية مرتين في كل أسبوع (Hassan mengajar bahasa Arab dua kali setiap minggu)
قرأ فريد الكتاب قبل الذهاب إلى الجامعة (Farid telah membaca buku sebelum berangkat ke kampus)
خاِلقِ الناس بخلق حسن (Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik)