[28/3 01:47] Aing: Tata Bahasa Arab: Pengertian,
Struktur,
Jenis, dan Contohnya
[28/3 01:49] Aing: Bahasa adalah
media penyampaian pesan yang dipakai manusia
dalam bentuk bahasa tulisan dan bahasa lisan.
Bahasa Arab kini menjadi bahasa yang menarik dipelajari karena berbagai keunikan dan kelebihan yang dimilikinya.
Bahasa Arab
adalah bahasa yang banyak digunakan di Timur Tengah dan memiliki potensi yang cukup besar jika melihat aspek ekonomi negara di Timur Tengah seperti
Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab.
Dengan belajar bahasa Arab, maka peluang karir dan investasi pun akan semakin terbuka lebar.
Namun mempelajari
bahasa Arab bukanlah suatu hal yang mudah, kamu bisa mulai berkonsultasi dengan tutor terbaik Lister dengan bergabung di Kelas
Bahasa Arab sekarang!
[28/3 01:50] Aing: Semua bahasa manusia tersusun dari 3 komponen dasar
yaitu:
1. Satuan bunyi yang disebut
“huruf” atau “abjad”.
Contoh: م – س – ج – د
2. Susunan huruf
yang memiliki arti tertentu
yang disebut “kata”.
Contoh: مَسْجِدٌ (= masjid)
3. Rangkaian kata
yang mengandung maksud atau pikiran
yang utuh yang disebut “kalimat”.
Contoh: أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ (= saya shalat di masjid)
[28/3 01:52] Aing: Pengertian
Tata Bahasa Arab
Dalam tata bahasa Arab, “kata” dibagi ke dalam
tiga golongan besar:
1. ISIM ( اِسْم )
atau “kata benda”.
Contoh: مَسْجِد (= masjid)
2. FI’IL ( فِعْل )
atau “kata kerja”.
Contoh: أُصَلِّيْ (= saya shalat)
3. HARF ( حَرْف )
atau “kata tugas”.
Contoh: فِيْ (= di, dalam)
Perlu diingat bahwa
istilah Kata Benda,
Kata Kerja dan
Kata Tugas
seperti yang kita kenal dalam tata bahasa Indonesia,
tidak sama persis dengan pengertian
Isim, Fi’il dan Harf
dalam tata bahasa Arab.
[28/3 01:53] Aing: Struktur Kalimat
Bahasa Arab
Pengenalan struktur kalimat ini penting untuk memahami gagasan yang terkandung dalam kalimat tersebut.
Dalam bahasa Arab
ada 2 pola kalimat dasar, yaitu:
[28/3 01:56] Aing: Jumlah (kalimat) ismiyyah
Jumlah Ismiyyah terdiri dari
mubtada’ adalah
pokok kalimat yang umumnya berupa
kata benda (isim)
dan khabar ,
bisa berupa
isim,
fi’il (jumlah fi’liyyah) ,
jumlah ismiyyah
atau
syibh al-jumlah ,
yakni jar majrur atau zarf sebagai penjelas mubtada’ .
Contoh:
1-حسان مدرس ؛ هو عالم
2-حسان يدرس اللغة العربية
3- حسان في البيت ؛ هو أمام التلفزيون
Perlu diketahui,
struktur Jumlah Ismiyyah tidak selalu diawali oleh mubtada’ ,
bahkan jika mubtada’ tidak berupa isim ma’rifat
maka jumlah tersebut pada umumnya diawali oleh khabar , yaitu
jika mubtada’ nya berupa isim nakirah
dan khabarnya berupa
jar majrur atau zarf.
Misalnya:
في المسجد مسلمون ؛ على المنبر خطيب (Di dalam masjid ada orang-orang Islam : di atas mimbar ada seorang khatib)
في البيت ضيوف ؛ في الغرفة أولاد (Di rumah ada tamu-tamu : Di dalam kamar ada anak-anak)
[28/3 01:58] Aing: Jumlah fi’liyyah
Jumlah fi’liyyah adalah kalimat yang diawali dengan kata kerja,
baik berupa
fi’il madli
mudlari’ maupun
fi’il amar,
misalnya :
يدرس حسان العربية مرتين في كل أسبوع (Hassan mengajar bahasa Arab dua kali setiap minggu)
قرأ فريد الكتاب قبل الذهاب إلى الجامعة (Farid telah membaca buku sebelum berangkat ke kampus)
خاِلقِ الناس بخلق حسن (Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik)