[4/4 01:17] Aing: Pengertian Nahwu Shorof
NAHWU adalah kaidah-kaidah Bahasa Arab untuk mengetahui
bentuk kata
dan keadaan-keadaannya ketika masih
satu kata (Mufrod)
atau ketika sudah tersusun (Murokkab).
Termasuk didalamnya adalah pembahasan SHOROF.
Karena Ilmu Shorof
bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya.
Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun (mufrod) ,
semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل,
Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل,
berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll.
Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab)
semisal
rofa’nya kalimah isim
ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan kalimah fi’il
jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll.
[4/4 01:18] Aing: Satu kata dalam
Bahasa Arab disebut Kalimah (الكَلِمَة)
yaitu satu lafadz
yang menunjukkan satu arti.
Kalimat atau susunan kata dalam Bahasa Arab disebut Murokkab (المُرَكَّب).
Jika kalimat / susunan kata tersebut telah sempurna, atau
dalam kaidah nahwunya telah memberi pengertian dengan suatu hukum ”
Faidah baiknya diam”
maka kalimat sempurna itu disebut Kalam (الكَلاَم) atau disebut Jumlah (الجُمْلَة).
[4/4 01:21] Aing: Kalimah-kalimah dalam Bahasa Arab, diringkas menjadi 3 macam:
1. Kalimah Fiil (الفِعْلُ) =
Kata kerja
2. Kalimah Isim (الإِسْمُ) =
Kata Benda
3. Kalimah Harf (الحَرْفُ) =
Kata Tugas.
Khusus untuk Kalimah Fi’il, bisa dimasuki: قد, س, سوف, Amil Nashob ان
dan saudara-saudaranya, Amil Jazm,
Ta’ Fa’il,
Ta’ Ta’nits Sakinah,
Nun Taukid,
Ya’ Mukhotobah.
Khusus untuk Kalimah Isim, bisa dimasuki:
Huruf Jar,
AL,
Tanwin,
Nida’,
Mudhof,
Musnad.
Khusus untuk Kalimah Harf, terlepas dari suatu yang dikhusukan kepada
Kalimah Fiil dan
Kalimah Isim.
Menurut wazannya, asal Kalimah terdiri dari 3 huruf,
1. Fa’ fi’il,
2. ‘Ain Fi’il,
3. Lam Fi’il (َفَعَل).
Apabila ada tambahan asal, maka ditambah 4.
Lam fi’il kedua (َفَعْلَل).
Apabila ada tambahan huruf bukan asal.
maka ditambah pula pada wazannya dengan
huruf tambahan yang sama, semisal ٌمُسْلِم
ada tambahan huruf Mim didepannya,
maka ikut wazan مُفْعِلٌ.