Selasa, 05 April 2022

Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’, Fi’il Amar

[4/4 01:23] Aing: Fi’il Madhi, 
Fi’il Mudhari’, 
Fi’il Amar


Kata kerja atau Kalimah F’il terbagi 3:

1. Fi’il Madhi – 
    Kata kerja 
    Bentuk Lampau:

Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi 
sebelum masa berbicara. Seperti :

قَرَأَ
“Telah membaca”.

Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. 
Seperti :

قَرَأْتُ
QORO’TU = “Aku telah 
                      membaca” dan

قَرَاَتْ
QORO’AT = 
“Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
[4/4 01:26] Aing: 2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja 
     bentuk sedang 
     atau akan:

Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.

Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya 
Lam Taukid 
dan 
Ma Nafi. 
Seperti:

قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf 
amat menyedihkanku…

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. 
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…

Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :

س, سوف, لن, أن, ان.
SYIN, 
SAUFA, 
LAN, 
AN dan 
IN

Seperti:

سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ
[4/4 01:30] Aing: لَن تَرَانِي
berkatalah Musa: 
“Ya Tuhanku,  kepada Engkau.” 
Tuhan berfirman: 
“Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku

وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.

Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: 
bisa dimasuki لَمْ seperti contoh:

لَمْ يَقْرَأْ
artinya: tidak membaca.

Ciri-ciri Kalimah 
Fi’il Mudhari’ adalah 
dimulai dengan 
huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت disingkat menjadi أنيت.

Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku. 
contoh

أضرب
ADHRIBU = 
aku akan memukul

Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk 
Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/
orang pertama jamak/Kami. contoh

نــضرب
NADHRIBU = 
kami akan memukul

Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk 
Ghaib Mudzakkar/
orang ketiga male, 
tunggal, 
dual atau 
jamak/dia atau mereka. contoh

يــضرب
YADHRIBU = 
dia (pr) akan memukul

يــضربان
YADHRIBAANI = 
dia berdua (lk-pr) akan memukul

يــضربون
YADHRIBUUNA = 
mereka (lk) akan memukul

يــضربن
YADHRIBNA = 
mereka (pr) akan memukul
[4/4 03:52] Aing: Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh

تــضرب
TADHRIBU = 
kamu (lk)/dia (pr) akan memukul

تــضربا
TADHRIBAA = 
kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul

تــضربون
TADHRIBUUNA = 
kamu sekalian (lk) akan memukul

تــضربين
TADHRIBIINA = 
kamu (pr) akan memukul

تــضربن
TADHRIBNA = 
kamu sekalian (pr) akan memukul
[4/4 03:55] Aing: 3.  Fi’il Amar – 
     Kata kerja 
     bentuk perintah :

Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara. 

contoh:

اقْرأْ
IQRO’ = bacalah.

Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. 

contoh

اقْرَأَنَّ
IQRO’ANNA = 
sungguh bacalah.