1. Qad (َ).(َ)
digunakan pada 2 jenis fiil,
yaitu pada fi‘il mādhī dan fi‘il mudhāri‘.
a. Jika (َ) masuk pada fiil mādhī,
maka makna yang ditunjukkan olehnya adalah salah satu diantara 2 makna,
yaitu at-taḥqīq (penegasan) atau
at-taqrīb (kedekatan waktu/hampir).
Contoh kalimat yangmenunjukkan pada makna at-taḥqīq
adalah firman Allah ta‘ālā:
( ِْؤُْاَحََْ ََْنُْ)
–
Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman.
(al-mu’minūn1).
( َِِْْؤُْاََُِِضَرََْ)
–
Sungguh Allah telah ridha terhadap orang-orang yang beriman.
(al-Fatḥ:18).dan perkataan kita:
(َََََُْ)
–
Muḥammad sungguh telah hadir.
(َِخََََْ)
–
Khālid telah melakukan perjalanan jauh.
Contoh kalimat yang menunjukkan pada makna at-taqrīb
adalah ucapan mu’adzdzin ketika
mengumangdangkan iqamat:
( ةَصاِتَََْ)
–
Shalat hampir ditegakkan.dan perkataanmu:
( ِْاِتَََغَْ)
–
Matahari hampir terbenam.
b. Apabila huruf qād
(َ) masuk pada fi‘il mudhāri‘,
maka makna yang ditunjukkan adalah salah
satu di antara dua makna, yaitu
taqlīl
(menunjukkan sedikit/jarang
atau kadang-kadang)
atau
taktsīr
(menunjukkan sering).
Contoh kalimat yang menunjukkan makna
taqlīl
(ِْْا):
( ُبْوُذَْاُقُْصَ َْ)
–
Terkadang pendusta itu berkata jujur.
(َِْْاُدَُْ َْ)
–
Terkadang orang yang kikir bersifat dermawan.(َِْْاُحََْ َْ)
–
Terkadang orang yang dungu itu berhasil lulus.Contoh kalimat yang menunjukkan makna
taktsīr
( ُِْْا):
(هََُْ َُُِْْاُلََ َْ
)
–
Orang yang bersungguh-sungguh sering berhasil mencapai tujuannya.