Jumat, 06 Mei 2022

Memahami Nadzom Imriti Muqoddimah Beserta Artinya


Memahami Nadzom Imriti Muqoddimah Beserta Artinya


Muqoddimah nadzom Imrity
Ngajisalafy.com - Nadzon imrity merupakan salah satu kitab classic yang menjelaskan tentang ilmu nahwu dalam bentuk nadzoman. nadzoman ini, sangatlah banyak dipelajari atau dikaji khususnya di lembaga pendidikan Pesantren di Nusantara. Syekh Syarifuddin Yahya al-Imrithi merupakan nama pengarang nadzom ini dengan jumlah 254 bait. berikut ini admin akan memberikan tekt asli bab pendahuluan (مقدمة) beserta terjemahnya ialah sebagai berikut :

Terjemahan:
    1.) Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq (pertolongan) kepada makhluk pilihanya, untuk mengetahui ilmu syari’at (ilmu tafsir, hadist dll) guna bertaqwah kepada Alla SWT.

    2.) Dengan lantaran taufiq Allah, sehingga hati-hati makhluk pilihan tersebut terpusatkan untuk menuju keharibaanya, akan tetapi tidak bisa menjangkau (untuk makrifat padanya) lantaran derajatnya yang maha agung.

    3.) (karena dengan taufiq Allah pula), maka hati ini bercampur dengan domir sya’an (kalimat tauhid لااله الاالله) (dan karena cintanya kepada Allah) mereka menjadi tenggelam dalam lautan cinta, lupa segala sesuatu yang selain Allah. Bagaikan seorang pecandu yang sedang asyik meminumnya dengan diiringi lagu-lagu irama.

    4.) kemudian sholawat serta salam sejatrah terlimpahkan pada nabi Muhammad paling fasihnya makhluk.

    5.) Dan juga terlimpahkan pada para keluarga dan sahabatnya, maka itulah orang-orang yang keren dan amat teliti dalam memahami iskandungan al-quran lantaran mengerti tentang I’rab/nahwu.

    6.) Setelah membaca Basmalah, hamdalah, solawat dan salam, ketahuilah  : Bahwa kebanyakan manusia itu meyukai menganggap cukup kalimat yang mukhtashor (sedikit lafadnya, banyak maknanya)

    7.) (sedangkan semua manusia sangat di tuntut dan diperintahkan oleh agama untuk menjaga dan mempelajari bahasa arab.

    8.) Agar mereka bisa memahami makna kandungan al-quran dan hadist rasul yang sulit  maknanya.

    9.) Ilmu  nahwu itu lebih berhak pertama kali di pelajari, karena kalam arab, tanpa nahwu, itu tidak bisa di pahami.

     10.) Adapun kitab nahwu kecil yan paling baik, adalah kitab “matan Ajjurumiyah” yang hanya satu kuras ( beberapa lembar saja)

     11.) Yang dikarang oleh orang yang sangat pandai yaitu : As-Syaikh Ibnu Ajrum, yang kitab tersebut sudah terkenal di tanah arab  dan selain arab termasuk tanah romawi.

     12.) Selain kitab matan Ajjurumiyah itu kecil bentuknya, tetapi kandungan ilmunya  itu telah di ambil manfaat oleh para ulama dan orang orang agung lainya.

     13.) Agar lebih mudah dihafalkan, maka kitab Ajjurumiyah tersebut saya susun dengan bentuk nadzom yang indah yang sesuai dengan urutan yang ada dakam kitab asal.

     14.)  Dalam nadzom ini, saya terkadang membuang sebagian masalah yang ada dalam kitab Ajjurumiyah, yang seandainya tidak di sebutkan sudah mencukupi dan saya tambahkan beberapa faidah yang belum disebutkan dalam kitab Ajjurumiyah.

     15.)  Sebagai pelengkap dan penyempurna BAB maka dengan demikian nadzom ini, seperti syarah (komentar) bagi kitab tersebut.

     16.)  Dalam mengarang nadzom ini saya, saya lakukan untuk memenuhi permintaan sahabat karib saya, yang memahami ucapan saya, karena memiki keyakinan yang kuat (bahwa saya mampu dalam hal ini)

     17.)  karena dengan adanya keyakinan yang kuat, seorang akan di anggkat derajatnya pada derajat yang luhur oleh Allah dan barang siapa yang tidak memiliki keyakinan yang kuat, maka tidak bisa menggambil manfaat (dan tidak di angkat derajatnya oleh Allah)

     18.)  Maka aku memohon kepada Allah yang memberikan anugrah, agar menjaga dan menyelamatkan dari riya’ (beramal bukan karena Allah) dan melipat gandakan pahala pada ku (didalam mengarang nadzom ini)

     19.)  Dan semoga Allah berkenan, memberi manfaat pada ilmu (yang ada dalam nadzom ini)  pada orang-orang yang bersungguh sungguh, dan tekun dalam menghafal dan memahami nadzom ini.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua......Amin Amin Ya Rabbal Alamin