Jumat, 06 Mei 2022

Pelajaran Pertama Untuk Memahami Nahwu "Bab Kalam


Pelajaran Pertama Untuk Memahami Nahwu "Bab Kalam"

Pelajawar pertaman yang Wajib Di Pelajari Untuk Memahami Ilmu Nahwu

باب الكلام
(Bab Kalam)
Definisi Kalam
اَلْكَلاَمُ هُوَ اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيْدُ بِالْوَضْعِ
Artinya : kalam menurut istilah ulama nahwu adalah lafad yang tersusun dari dua kalimat atau lebih, yang memberi faidah dengan secara wadlo’

Penjelasanya
Suatu ucapan atau perkataan bahasa Arab bisa dikategorikan kalam menurut istilah nahwu apabila memenuhi empat rukun, sebagai berikut  :
       1.      Berupa Lafadz (لَفْظٌ)
هُوَ الصَّوْتُ الْمُسْتَعْمِلُ عَلىَ بَعْضِ الْحُرُوْفِ الْهِجَائِيَّةِ

Lafadz ialah suara atau ucapan yang terdiri dari sebagaian huruf hijaiyyah yang yang ada 28. Contoh :زَيْدٌ yang terdiri dari sebagian huruf hijaiyyah yang berupa huruf .ز, ي ,د

       2.   Murakkab (مُرَكَّبٌ)
هُوَ مَا تُرَكِّبُ مِنْ كِلْمَتَيْنِ فَأَكْثَرَ
            Murokkab ialah lafadz yang tersusun dari dua kalimat atau lebih. Contoh:  زَيْدٌ قَائِمٌ (zaid berdiri)
Pada contoh diatas itu sudah terdiri dua kaliamat, yang mana kalimat pertama (زَيْدٌyang berupa nama orang dan kalimat kedua ialah (قَائِمٌ).

       3.    Mufid (مُفِيْدٌ)
المُفِيْدُ مَا اَفَادَ فَائِدَةً يَحْسُنُ السُّكُوْتُ مِنَ الْمُتَكَلِّمِ وَالسَّامِعِ عَلَيْهَا

           Mufid ialah lafadz yang memberi faidah atau kefahaman baik pada pembicara (الْمُتَكَلِّمِ) dan pendengan(السَّامِعِ). Seperti contoh:قَامَ زَيْدٌ  (zaid telah berdiri)
Pada contoh tersebut sudah memberi kafahaman makna, yaitu Berdirinya zaid, sehingga pihak mutakallim dan sami’ sudah paham maknanya.

       4.    Wadha’ (وضع(
          Lafadz yang diucapkan dengan sengaja dan berbahasa arab. Seperti contoh:قَامَ زَيْدٌ  (zaid telah berdiri)

Kesimpulan
  • kalam menurut istilah nahwu ialah setiap lafadz yang tersusun dari dua kalimat atau lebih yang memberi faidah secara waadho’(dengan bahsa arab dan disengaja)
  •   Apabila ada suatu susunan kalam yang kurang dari salah satu rukun saja, maka tidak bisa disebut sebagai kalam.