Tentang Dhomir Sya'n: Definisi, Istilah, Contoh, dan Ketentuanya
NGAJISALAFY.COM | Santri yang pernah mengaji ilmu Nahwu pastinya tidak asing dengan dhomir sya'n (ضمير الشأن). Meskipun tidak asing lagi tenyata tidak banyak diantara kita khususnya para penggiat bahasa Arab (ilmu nahwu) yang mengetahui secara dalam terkait dhomir sya'n. Apa itu domir sya'n? seperti apa contohnya? dan apa saja ketentuannya? Oleh karena itu, pada postingan ini kami akan membahasnya secara tuntas.
Kupas Tuntas Tentang Dhomir Sya'n (ضمير الشأن)
Definisi Dhomir Sya'n (ضمير الشأن)
ضمير الشأن هو الضميرالذى تفسره الجملة التى وقعت بعده
Dhomir Sya'n (ضمير الشأن) adalah dhomir yang ditafsiri dengan jumlah setelahnya, baik berupa jumlah ismiyyah maupun fi'liyyah. hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam nadhom Alfiyyah ibn Malik:
وَمُضْمَرُ الشَّانِ ضَمِيْرُ فُسِّرَا ** بِجُمْلَةٍ كَأَنَّهُ زَيْدٌ سَرَى
Artinya: "Dhomir sya'n adalah suatu dhomir yang ditafsiri dengan jumlah setelahnya, contoh كَأَنَّهُ زَيْدٌ سَرَى.
Istilah Dhomir Sya'n (ضمير الشأن)
Dhomir sya’n (ضمير الشأن) memiliki beberapas istilah ialah sebagai berikut:
Dinamakan dhomir sya’n (ضمير الشأن) karena dhomir ini dimunculkan untuk menjelaskan makna tertentu. Makna الشَّأْنِ dalam kamus Almaany adalah prihal, urusan, kondisi, situasi, arti penting, makna ataupun kedudukan. Dinamakan dhomir qisshoh (ضَمِيْرُ القصة) karena dhomir ini dimunculkan untuk menjelaskan kisah/peristiwa tertentu. Makna القصة adalah kisah/peristiwa. Dinamakan dhomir amr (ضَمِيْرُ الأمر) karena dhomir ini dimunculkan untuk menjelaskan perkara tertentu. Makna الأمر adalah perkara. Dinamakan dhomir hadits (ضَمِيْرُ الحديث) karena dhomir ini dimunculkan untuk menjelaskan pembicaraan/cerita tertentu. Makna الحديث adalah pembicaraan. Dan dinamakan dhomir majhul (ضَمِيْرُ الْمَجْهُوْلِ) karena tidak ada kata tertentu yang menjadi sasaran rujukan dhomir tersebut. Makna المجهول adalah yang tidak diketahui.
Kalangan ulama Bashroh memilih dengan istilah dhomir sya’n, sementara kalangan ulama Kufah lebih memilih dengan istilah dhomir majhul. Sebagian dari mereka menggunakan istilah dhomir sya’n dalam kondisi ungkapan mudzakkar, dan istilah dhomir qisshoh dalam kondisi ungkapan muannats.
Contoh Dhomir Sya'n (ضمير الشأن)
Dhomir sya’n dalam bahasa indonesianya itu memiliki banyak arti diantaranya prihal, urusan, kondisi, situasi, arti penting, makna, kedudukan atau juga bisa menggunakan arti bahwa, bahwasannya. Dari sekian banyak arti tersebut maka kita harus menyesuaikan dengan makna pada susunan kalam. Seperti contoh dibawah ini:
هُوَ اللهُ أحدٌ
Artinya: (bahwa/bahwasanya/kedudukan) Allah adalah Esa.
lafadz هُوَ pada kalimat di atas adalah dhomir sya’n, karena berada di awal kalimat, tidak merujuk pada lafaz tertentu dan kesamarannya diperjelas oleh kalimat sesudahnya yaitu ungkapan: اللهُ أحدٌ (Allah adalah Esa). Karena itu dhomir هُوَ pada kalimat di atas diterjemahka (bahwa/bahwasanya) Allah adalah Esa.
Contoh lain,
فإنها لا تعمى الأبصار
Artinya: "(Bahwa urusannya) bukan penglihatan yang buta (tapi mata hatilah yang buta)".
Dhomir “هَا” pada kata فإنها adalah dhomir sya’n, karena berada di awal kalimat, tidak merujuk pada lafaz tertentu dan kesamarannya diperjelas kalimat sesudahnya yaitu ungkapan: لا تعمى الأبصار (bukan penglihatan yang buta).
Tujuan Dhomir Sya'n (ضمير الشأن)
Adapun tujuan dari dhomir sya’n adalah untuk menunjukkan arti penting (التفخيم) dan untuk menunjukan agungnya informasi yang berada setelah domir sya'n. Dalam artian orang yang memunculkan dhomir sya’n itu ingin mengungkapkan bahwa kandungan makna kalimat yang hendak diungkapkan (baik berupa jumlah ismiyyah maupun jumlah fi’liyyah) itu punya makna penting, yang mengharuskan telinga menyimak dengan sungguh-sungguh dan jiwa memperhatikan dengan serius atau fokus.
Ketentuan Ketentuan
- Dhomir yang ditafsiri dengan jumah setelahnya, jika berupa dhomir mudzakkar maka disebut dengan dhomir sya'n (ضمير الشأن) dan jika berupa dhomir mu'annas maka disebut dhomir qissoh (ضمير القصة).
- Termasuk ciri-ciri dari dhomir sya'n yaitu tidak bisa dirujukkan pada lafadz sebelumnya karena isi dhomir tersebut sudah dijelaskan oleh jumlah setelahnya.
- Dhomir sya'n tidak bisa ditaukidi, dijadikan ma'tuf 'aleh dan juga tidak bisa dijadikan mubdal minhu.
- Dhomir sya'n selalu dalam bentuk mufrad, meskipun isi penafsirnya itu lebih dari satu.
- Ketika masih memungkinkan untuk merujukkan dhomir, maka jangan sekali kali dijadikan dhomir sya'n.
- Hasyiyah Shobaan, juz 1 hal.238
- Dhomir sya'n kadang kadang dibuang, seperti ketika menjadi isimnya أَنْ mukhoffafah dan كأن mukhoffafah. Sebagaimana ungkapan Ibn Malik dalam nahom alfiyah yang berbunyi:
وَخُفِّفَتْ كَأَنَّ أَيْضًا فَنُوِي ** مَنْصُوْبُهَا وَثَابِتًا أَيْضًا رُوِي
Seperti contoh: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الله, aslinya أَشْهَدُ أَنَّّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الله
Demikianlah pengenalan tentang dhomir sya'n semoga bermanfaat. Wallahu 'A'lam