kemis,11 syawal 1443 H
Fi’il Shahih dan Fi’il Mu’tal
Alhamdulillah kita telah sampai pada dars yang ke 4, (pelajaran yang ke 4) dimana insyaAllah ta'ala kita akan membahas tentang pembagian fi'il ditinjau dari huruf-huruf penyusunnya. Sebelumnya kita telah mempelajari
bahwa fi'il terbagi menjadi 3:
1. fi'il madhi
2. fi'il mudhori'
3. fi'il amr.
Dimana
fi'il madhi
adalah kata kerja lampau,
fi'il mudhori
kata kerja untuk perbuatan yang sedang atau akan terjadi
kemudian
fi'il amr
adalah kata kerja perintah,
contohnya kita ambil
satu kata كَتَبَ
yang artinya telah menulis,
ini adalah fi'il madhi,
fi'il mudhori' nya يَكْتُبُ
sedang menulis
dan
fi'il amr nya أُكْتُبْ
tulislah.
Ini contoh jenis-jenis fi'il
(fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fiil amr).
Seluruh fiil ini nantinya akan terbagi lagi menjadi 2
bila ditinjau dari huruf-huruf penyusunnya.
1. fi'il shohih,
2. fi'il mu'tal
Jadi,
fi'il ditinjau dari huruf penyusunnya
dibagi menjadi 2 ada
fi'il shohih kemudian ada
fi'il mu'tal.
Apa itu fi'il shohih dan
apa itu fi'il mu'tal?
Fi'il shohih
adalah fi'il yang huruf penyusunnya
tidak mengandung huruf illat,
sebaliknya
fi'il mu'tal
adalah fi'il yang huruf penyusunnya mengandung huruf 'illat.
Apa itu huruf 'illat?
Huruf 'illat dalam definisi ilmu nahwu dan shorof ada 3,
Huruf 'illat dalam definisi ilmu nahwu dan shorof ada 3,
yang pertama alif,
yang kedua waw dan
yang ketiga adalah ya.
Jadi apabila dalam huruf penyusun fi'il
ada huruf, ada salah satu afau lebih huruf-huruf 'illat ini (alif, waw dan ya)
atau kita singkat awy,
maka fiil tersebut merupakan
fi'il mu'tal.
Namun perlu dicatat
bahwa alif yang dimaksud pada huruf 'illat berbeda dengan hamzah,
saya ingatkan kembali
bahwa alif bukanlah hamzah.
Bila kita ingin bedakan secara mudah
alif dengan hamzah
maka sederhananya bisa kita katakan
bahwa alif yang berharakat baik
fathah, dhommah, kasroh atau sukun
itu disebut dengan hamzah,
sedangkan alif sendiri tidaklah berharokat melainkan dia fungsinya hanya untuk
huruf mad (memanjangkan kata),
contohnya
قَالَ qoola yang artinya telah berkata,
qoola setelah huruf qof ada alif,
ini yang disebut dengan 'illat.
Adapun pada contoh أَكَلَ akala
yang artinya telah makan,
maka itu bukan alif melainkan hamzah.
Sehingga kita boleh mengatakan qoola
sebagai fi'il mu'tal
karna ada huruf 'illat nya (alif)
tetapi kita tidak boleh mengatakan أَكَلَ
sebagai fi'il mu'tal
karna itu bukan alif melainkan hamzah.
Contoh lain untuk
fi'il shohih sangat banyak dan memang sebagian besar fi'il itu shohih
artinya tidak mengandung huruf 'illat, contohnya yang tadi saya sebutkan
كَتَبَ (telah menulis)
jelas bahwa telah menulis
(menulis dalam bahasa arab ini,
kataba tidaklah mengandung huruf 'illat,
ka ta ba)
maka kataba disebut dengan fi'il shohih.
Contoh lain
نَظَرَ yang artinya telah melihat,
nazhoro bukan fi'il mu'tal
tapi fi'il shohih
karna tidak ada huruf 'illatnya,
ini contoh fiil shohih.
Adapun contoh fi'il mu'tal yang pertama tadi sudah saya sebutkan qoola,
di mana mu'talnya?
Setelah huruf qof ada alif
maka qoola menjadi mu'tal,
disebut dengan fiil mu'tal.
Kemudian contoh lainnya صَامَ,
shooma yang artinya puasa,
telah berpuasa,
kita lihat setelah huruf shod ada alif,
shooma
maka kata shooma, fi'il madhi
shooma itu termasuk fi'il mu'tal.
Contoh yang ke-3 misalkan وَجَدَ,
wajada ini artinya telah mendapatkan,
wajada ini fi'il mu'tal.
Kenapa?
Karna ada huruf waw di depan,
sebelum huruf jim,
wajada,
sehingga wajada disebut juga dengan
fi'il mu'tal.
Jadi, fi'il shohih contohnya كَتَبَ, نَظَرَ
kemudian fi'il mu'tal
contohnya
قَالَ، صَامَ، وَجَدَ.
Jadi membedakan
fi'il mu'tal dari fi'il shohih
sangat mudah,
dengan melihat apakah ada huruf 'illat
alif, waw ataupun ya.
Kemudian satu contoh lagi,
tadi saya baru menyebutkan contoh fi'il mu'tal yang alif dan waw saja,
صَامَ itu yang alif,
kemudian yang waw وَجَدَ,
satu lagi yang ya
contohnya fi'il madhi رَضِيَ rodhiya
artinya adalah telah meridhoi.
Kita lihat disitu ada huruf ya
di akhir fi'il tersebut
sehingga rodhiya
termasuk fi'il mu'tal juga.
Lalu apa manfaat kita
mengetahui suatu fi'il itu shohih atau mu'tal? Manfaatnya
adalah dengan mengetahui
suatu fi'il shohih atau mu'tal,
maka
kita akan mengetahui tashrifnya.
Kenapa?
Karna tashrif fi'il shohih
dengan tashrif fi'il mu'tal itu berbeda.
Tashrif atau perubahan kata fi'il shohih
dengan perubahan kata fi'il mu'tal itu berbeda, contohnya
untuk kataba, fi'il madhi كَتَبَ,
fiil mudhori'nya adalah يَكْتُبُ yaktubu.
Lihat, كَتَبَ يَكْتُبُ, ka ta ba
ada 3 huruf
dan ketiga-tiga nya berharokat fathah.
Kemudian يَكْتُبُ , yaktubu
kalau kita lihat cara membuatnya
adalah :
1. kataba ditambahkan ya di depannya
2. kemudian huruf ya nya diberi harokat fathah
1. kataba ditambahkan ya di depannya
2. kemudian huruf ya nya diberi harokat fathah
dan
3. kaf nya disukunkan,
4. ta nya didhomahkan dan
5. ba nya didhomahkan
menjadi yaktubu,
3. kaf nya disukunkan,
4. ta nya didhomahkan dan
5. ba nya didhomahkan
menjadi yaktubu,
kataba yaktubu.
Jadi jelas perubahannya terlihat,
kataba yaktubu.
Tetapi ketika kita membahas
huruf fi'il mu'tal
maka di sini ada sedikit perbedaan,
contohnya قَالَ , qoola
ini memang 3 huruf
tetapi lihat bahwa
kata qoola ini berharokat cuma 2
yakni qof dan lam saja
sedangkan alifnya
tidak berharokat.
Qoola seakan-akan dia bukan fi'il
(kmrn kita ketahui
bahwa fi'il madhi wajib
tersusun dari 3 huruf
dan pada bentuk asalnya
semua harus berharokat fathah),
makanya kalau kita lihat contoh-contoh
fi'il madhi di bagian terkahir
dari buku panduan ilmu shorof
untuk pemula yang kita jadikan
sebagai buku diktat,
semua fi'il yang ada di contoh tersebut barisnya fathah semua
dan semua 3 huruf,
contohnya
كَتَبَ telah menulis,
نَظَرَ telah melihat،
ضَرَبَ telah memukul,
نَصَرَ btelah menolong,
قَئَدَ telah duduk,
itu semuanya 3 huruf
dan semuanya berharokat fathah.
Berbeda dengan fi'il mu'tal
dimana dia tidak terlalu nampak 3 hurufnya dan tidak nampak harokatnya,
contohnya
قَالَ, memang 3 huruf qof alif dan lam
tp kita tidak bisa melihat dengan jelas
bentuk fi'il madhi nya
karna yang berharokat hanya 2 saja
(qof dan lam).
Nah ini salah satu manfaatnya kita mempelajari fi'il shohih dan fi'il mu'tal
dimana nanti akan kita pelajari
bahwa perubahan kata pada fi'il mu'tal tidaklah sama antara satu kata dengan kata yang lain.
Berbeda dengan fi'il shohih
yang sudah ada aturan bakunya.
Ya, saya rasa untuk pengenalan fi'il shohih dan fi'il mu'tal cukup sampai di sini
dan untuk pemula yang penting kita mengetahui bedanya fi'il shohih
dengan fi'il mu'tal
dan memang dalam kelas ilmu shorof
untuk pemula ini kita tidak akan membahas panjang lebar tentang fi'il mutal,
semua fi'il yang kita bahas dalam pelajaran ilmu shorof untuk pemula ini
merupakan fi'il shohih saja,
sedangkan fi'il mu'tal kita abaikan dulu.
Kenapa?
Krn fi'il shohih ini ada rumusnya
sedangkan fi'il mu'tal meskipun ada rumusnya akan tetapi tidak seragam.
Jadi lebih kepada hafalan.
Akan tetapi nanti insyaAllah setelah selesai pembahasan ilmu shorof secara tuntas, insyaAllah nanti akan kita belajar fi'il-fi'il mu'tal.
Kemudian yang terakhir,
sebetulnya nanti fi'il shohih sendiri
terbagi lagi menjadi 3 ;
1. ada fi'il shohih salim,
2. ada fi'il shohih mahmuz,
3. ada fi'il shohih mudho'af.
1. ada fi'il shohih salim,
2. ada fi'il shohih mahmuz,
3. ada fi'il shohih mudho'af.
Begitupun dengan
fi'il mu'tal terbagi lagi menjadi 5 ;
1. ada fi'il mu'tal mitsal,
2. ada fi'il mu'tal ajwaf
3. kemudian fi'il mu'tal naaqish,
4. fiil mutal lafif makruk
5. fi'il mu'tal lafif makrun.
1. ada fi'il mu'tal mitsal,
2. ada fi'il mu'tal ajwaf
3. kemudian fi'il mu'tal naaqish,
4. fiil mutal lafif makruk
5. fi'il mu'tal lafif makrun.
Akan tetapi sebagaimana yang saya katakan tadi untuk tahapan pertama kita tidak perlu mengetahui nama-nama atau istilah-istilah yang lebih spesifik dari fi'il shohih dan
fi'il mu'tal.
InsyaAllah dengan hanya mengetahui
fi'il ini yang shohih,
ini fi'il yang mu'tal itu cukup untuk fase pertama dalam mempelajari ilmu shorof.
Kesimpulan dari pelajaran kali ini
bahwa fi'il ditinjau dari huruf penyusunnya terbagi mmenjadi fi'il shohih dan fi'il mu'tal.
Fi'il shohih
adalah fi'il yang huruf penyusunnya
tidak mengandung huruf alif, waw dan ya.
Sedangkan
fi'il mu'tal
adalah fi'il yang huruf penyusunnya mengandung huruf alif waw dan ya.