Rabu, 04 Mei 2022

Tanya Jawab Nahwu Seputar Istisna'


Tanya Jawab Nahwu Seputar Istisna'

NGAJISALAFY.com - Pada kesempatan ini kami akan menampilkan beberapa tanya jawab nahwu seputar istisna'. Seperti apa tanya jawabnya? yuk! simak selengkapnya dibawah ini:
Bab Istisna'
 
1. Apa itu Istisna'?
Jawab: Istisna' adalah membuat pengecualian dalam rangkaian kata, dan kata yang sering digunakan adalah غَيْرُ، إِلاّ dan سِوَى. Seperti contoh: قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدًا (kaum itu berdiri kecuali zaid)

2. Sebutkan istilah apa saja yang terdapat dalam bab Istisna'?
Jawab: Dalam bab istisna' terdapat 3 istilah:
  1. Mustatsna minhu (kata sebelum adat ististna')
  2. Mustatsna (kata setelah adat istisna')
  3. Adat istisna' (alat yang digunakan untuk mengecualikan)
Seperti contoh disamping ini: قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدًا (kaum itu berdiri kecuali zaid). Maka lafadz الْقَوْمُ itu dinamakan mustatsna minhu karena terletak sebelum kata إِلاَّ, lafadz زَيْدًا dinamakan dengan mustatsna karena tertetak setelah kata إِلاَّ, sedangkan lafadz إِلاَّ sendiri dinamakan dengan adat istisna' yang berfungsi sebagai kata untuk mengecualikan.

3. Ada berapakah adat Istisna'? sebutkan semua beserta pembagiannya?
Jawab: Ada 10, yakni خَلاَ، عَدَا، حَاشَا، لاَيَكُوْنُ، لَيْسَ، سَوَاءٌ، سُوَى، سِوَى، غَيْرُ، إِلاَّ.
Kemudian dibagi lagi menjadi empat bagian sebagai berikut:
  1. Huruf (إِلاَّ)
  2. Isim (سَوَاءٌ، سُوَى، سِوَى، غَيْرُ)
  3. Fi'il (لاَيَكُوْنُ، لَيْسَ)
  4. Musytarak antara isim dan huruf (خَلاَ، عَدَا، حَاشَا)
4. Apa yang dimaksud dengan Kalam Tam?
Jawab: Kalam tam adalah kalam yang sudah menyebut mustatsna minhu sebelum menyebut huruf إِلاَّ.

5. Apa yang dimaksud dengan Kalam Mujab?
Jawab: Kalam mujab adalah kalam yang tidak didahului nafi atau syibeh nafi (nahi atau istifham).

6. Apa yang dimaksud dengan Kalam Tam Mujab?
Jawab: Kalam tam mujab adalah kalam atau susunan yang sudah sempurna (fi'il lazim sudah menyebutkan fa'il, fi'il muta'addi sudah menyebutkan maful bih, mubtada' sudah menyebutkan khobar) dan tidak didahului Nafi, Nahi dan Istifham. Contoh: قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدًا
7. Apa yang dimaksud dengan Kalam Tam Ghoiru Mujab?
Jawab: Kalam tam ghoiru mujab adalah susunan yang sudah sempurna dan didahului Nafi, Nahi atau Istifham. Contoh: مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدٌ 

8. Apa nama lain dari kalam Tam Ghoiru Mujab?
Jawab: Kalam tam manfi

9. Apa yang dimaksud dengan Kalam Naqis?
Jawab: Kalam naqis adalah susunan yang tidak sempurna (fi'il belum menyebutkan fa'il, mubtada' belum menyebutkan khobar). Contoh: مَا قَامَ إِلاَّ زَيْدٌ
10. Apa yang dimaksud dengan Mustatsna Muttasil?
Jawab: Mustatsna muttashil adalah mustatsna yang sejenis dengan mustatsna minhu. Contoh: قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدًا
 
11. Apa yang dimaksud dengan Mustastna Mungqothi'?
Jawab: Mustatsna muttashil mungqothi' adalah mustastna yang tidak sejenis dengan mustatsna minhu. Contoh: قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ حِمَارًا 

12. Jelaskan i'rabnya mustastna yang berada di Kalam Tam Mujab?
Jawab: Harus dibaca nasob, baik berupa mustastna muttasil seperti قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدًا atau berupa mustastna mungqothi' seperti قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ حِمَارًا 

13. Jelaskan i'rabnya mustastna yang berada di Kalam Tam Ghoiru Mujab?
Jawab: Apabila mustastna dengan إِلاَّ terletak setelah kalam tam ghoiru mujab dan mustastnanya itu muttashil, maka mustastnanya boleh dua wajah: 
  1. Boleh dibaca nashob menjadi istisna', contoh: مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدًا 
  2. Boleh i'rabnya di ikutkan kepada i'rab mustastna minhu menjadi badal, maka dibaca مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدٌ. Namun diantara kedua tersebut lebih bagus dijadikan badal dari mustastna minhunya, yakni dibaca مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ زَيْدٌ.
Apabila mustastna tersebut mengqothi' maka, menurut pendapat ulama' Hijaz harus dibaca nasob menjadi istisna', contoh: مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ حِمَارًا, namun jika menurut pendapat ulama Tamim boleh dua wajah:
  1. Boleh dibaca nasob menjadi istisna', contoh: مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ حِمَارًا
  2. Boleh menjadi badal dari mustastna minhunya maka, dibaca: مَا قَامَ الْقَوْمُ إِلاَّ حِمَارٌا   
14. Jelaskan i'rabnya mustastna yang berada di Istisna' Mufarragh?
Jawab: Maka hukum mustsastna itu seperti tidak ada إِلاَّ, dalam artian mustastna itu sesuai dengan pengamalan amil sebelumnya. Maka apabila amil itu menghendaki rafa' maka mustsastna harus dibaca rafa', seperti مَا قَامَ إِلاَّ زَيْدٌ dan apabila amil itu menghendaki nasob maka mustsastna harus dibaca nasob, seperti مَا رَأَيْتُ إِلاَّ زَيْدًا.

15. Jelaskan i'rabnya mustastna yang memakai adat istisna' lafadz ghoiru (غَيْرُ)?
Jawab: Adapun istisna' yang memakai lafadz ghoiru (غَيْرُ) maka mustastna harus dibaca jer karena menjadi mudhof ileh dari lafadz ghoiru (غَيْرُ). Lafadz غَيْرُ itu di i'rabi seperti i'rabnya mustastna dengan إِلاَّ yakni wajib dibaca nasob jika terletak setelah kalam tam mujab dan mustastnanya muttashil seperti, قَامَ الْقَوْمُ غَيْرَ زَيْدٍ atau terletak setelah kalam tam yang dinafikan dan muntastnanya munfashil seperti, مَا قَامَ الْقَوْمُ غَيْرَ حِمَارٍ dan diikutkan kepada i'rabnya mustastna minhu bila berupa kalam tam yang dinafikan dan mustastnanya muttashil seperti مَا قَامَ الْقَوْمُ غَيْرُ زَيْدٍ
 
16. Jelaskan i'rabnya mustastna yang memakai adat istisna' خَلاَ ,عَدَا ,حَاشَا ,لاَيَكُوْنُ ,لَيْسَ dan jelaskan masing-masing mustastnanya?
Jawab: Istisna' yang menggunakan lafadz عَدَا، خَلاَ، لَيْسَ dan لاَ يَكُوْنُ maka mustastnanya harus dibaca nasob. Contoh: 
  • قَامَ الْقَوْمُ لَيْسَ زَيْدًا
  • قَامَ الْقَوْمُ خَلاَ زَيْدًا
  • قَامَ الْقَوْمُ عَدَا زَيْدًا
  • قَامَ الْقَوْمُ لاَ يَكُوْنُ زَيْدًا
 ketentuan-ketentuan
  • Mustastna yang terletak setelah lafadz لَيْسَ dan لاَ يَكُوْنُ itu dibaca nasob karena menjadi khobarnya, sedangkan isimnya adalah dhomir mustatir yang rujuk kepada lafadz بَعْضٌ yang dipaham dari mustastna minhu. 
Takdirnya: قَامَ الْقَوْمُ لاَ يَكُوْنُ بَعْضُهُمْ زَيْدًا ,قَامَ الْقَوْمُ لَيْسَ بَعْضُهُمْ زَيْدًا 
  • Mustastna yang terletak setelah lafadz خَلاَ dan عَدَا itu dibaca nasob karena menjadi maful bih, sebab خَلاَ dan عَدَا diberlakukan fi'il mutasorrif sedangkan fa'ilnya itu diberlakukan seperti isimnya لَيْسَ dan لاَ يَكُوْنُ (dhomir mustatir yang rujuk kepada lafadz بَعْضٌ ). 
Taqdirnya: قَامَ الْقَوْمُ عَدَا بَعْضُهُمْ زَيْدًا , قَامَ الْقَوْمُ خَلاَ بَعْضُهُمْ زَيْدًا 

Demikianlah tanya jawab ilmu nahwu seputar istisna' beserta jawabannya. Wallahu 'a'lam