Selasa, 10 Mei 2022

I’ROB


selasa,9 syawal 1443 H



I’ROB

I’rob Adalah 
Perubahan Di Akhir Kalimat 
dikarenakan perbedaan amil 
yang masuk padanya.
Baik secara lafal (Kelihatan) 
atau takdiron (Dikira - kirakan).

I’rob ada 4 :

1.Rofa’
2.Nasob
3.Jer
4.Jazm

KALAM
Kalam di bagi menjadi 2 yaitu:
1.
Mu’rob 
adalah kalimat yang bisa mengalami perubahan (Bisa di i’robi) .
  • Isim Mufrod
  • Isim Tasniyah
  • Jama’ Taksir
  • Jama’ Mudzakar
  • Jama’ Mu’annats
  • Asma’ Khomsah
2.
Mabni 
adalah kalimat yang tidak berubah akhirnya.
  • Isim Dhomir
  • Isim Isaroh
  • Isim Maudol
  • Isim Syarot
  • Isim Istifham
  • Isim Fa’il
         
Dari kalimah Fi’il yang mu’rob 
adalah Fi’il Mudhori’.

Itupun dengan syarat tidak bertemu 
dengan Nun Taukid dan Nun Jama’ Niswah 

Kalau kalimah huruf  
semuannya Mabni/tidak bisa di i’robi .

1.
Asma’ Khomsah 
adalah kelompok lima isim 
saratnya dia mudhof atau 
digabungkan dengan kalimah lain.

2.
Jama’ Taksir 
adalah lafal yang mempunyai arti banyak 
yang berubah dari bentuk mufrodnya.

3.
Jama’ Mu’annats Salim 
adalah lafal yang mempunyai arti banyak (untuk perempuan) 
sebab tambahan alif dan ta’.

4.
Jama’ Mudzakar Salim 
adalah lafal yang mempunyi arti banyak 
(untuk laki - laki) 
dengan tambahan wawu dan mim.

5.
Isim Mufrod 
adalah Lafal yang mempunyai arti satu .

6.
Isim Tasniyah 
adalah lafal yang menunjukan arti dua 
dengan tambahan alif dan nun.  
      

Dari bagian – bagian i’rob 
kalimah isim dapat menerima rofa’,nasob dan jer .

kalimah isim tidak bisa menerima i’rob jazm 

kalimah fi’il tidak dapat menerima i’rob jer .

TANDA – TANDA I’ROB

I’ROB ROFA’

I’rob Rofa’ mempunyai 4 tanda :

1.
Dummah 
(Sebagai tanda asli 
yang lain di namakan nama pengganti)
                  
Dummah menjadi tanda i’rob rofa’ 
bertempat pada 4 tempat :
·    Isim Mufrod
·    Jama’ Taksir
·    Jama’ Mu’annats
·    Fi’il Mudhori’ (akhirnya tidak bertemu 
     dengan apapun)





2.
Alif
                  
Alif menjadi tanda i’rob rofa’ bertenpat pada
Isim Tasniyah

3.
Wawu
                   
Wawu menjadi tanda i’rob rofa’ 
bertempat pada 2 tempat :
· Jama’ Mudzakar
· Asma’ Khomsah

4.
Nun
  
Nun menjadi tanda i’rob rofa’ 
bertempat pada :
Fi’il Mudhori’ 
yang bertemu dengan 
dhomir tasniyah ,
dhomir jama’,dan 
mu’annats mukhotobah (Afal khomsah).

I’ROB NASAB

I’rob Nasab mempunyai 5 tanda :

1.
Fathah
(sebagai tanda asli 
adapun yang lainnya sebagai tanda ganti)
             
Fathah menjadi tanda i’rob nasab 
bertempat pada 3 tempat:     
·                           Isim Mufrod
·                           Jama’ Taksir
·                           Fi’il Mudhori’
  
2.
Alif
             
Alif menjadi tanda i’rob nasob 
bertempat pada :
·   Asma’ Khomsah

3.
Kasrah
                   
Kasrah menjadi tanda i’rob nasob 
bertempat pada :                   
·   Jama’Mu’annats                                                                                                        
4.
Ya’
                   
Ya’ menjadi tanda i’rob nasob 
bertempat pada :
·   Isim Tasniyah
·   Jama’ Mudzakar salim
                                                                                                           
5.
Hadfunun (terbuangnya nun)
             
Hadfunun menjadi tanda i’rob nasob 
bertempat pada :
·   Afa’l Khomsah (ketika rofa’ dengan tanda 
    adanya nun)

I’ROB JER

I’rob Jer mempunyai 3 tanda :

1.
Kasrah (Sebagai Tanda Aslinya )
Kasroh menjadi tanda I’ro Jer 
pada 3 tempat :
·   Isim Mufrod Munshorif
·   Jama’ Taksir Munshorif
·   Jama’ Mu’annats

2.
Ya’

Ya’ Menjadi I’rob Jer  
menempati pada 3 tempat :
·   Asma’ Khomsah
·   Isim Tasniyah
·   Jama’ Mudzakar


3.
Fathah
Fathah menjadi tanda I’rob Jer 
Bertempat pada :
·   Isim Ghoigu Munshorif  (Isim Yang Tidak 
    Menerima Tanwin)


I’ROB JAZM

I’rob jazm mempunyai 2 tanda :

1.Sukun (Sebagai Tanda Asli)
            
Sukun menjadi tanda I’rob Jazm 
bertempat pada :
·   Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir 
    (fi’il Mudhori’ Yang Huruf Akhirnya Tidak 
     Berupa huruf illat )

2.
Hadfu Nun
                  
Ada 2 Macam yaitu :

·   Membuang Huruf Nun
    Hadfu Nun / membuang huruf nun 
    menjadi tanda I’rob Jazm 
    Bertempat Pada 
    Afa’l Khomsah.

·   Huruf Illat
    Huruf Illat menjadi tanda I’rob Jazm 
    bertempat pada 
    Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir.
    (Fi’il yang huruf Ajhirnya Berupa huruf illat  
    {Alif, Wawu , Ya’}).

KALIMAT YANG BISA DI I’ROBI

DITANDAI DENGAN HAROKAT :         

JAZM
JER
NASAB
RAFA’

-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
ISIM MUFROD
-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
JAMA’ TAKSIR
-
KASROH
KASROH
DUMMAH
JAMA’ MU’ANNATS
SUKUN
-
FATHAH
DUMMAH
FI’IL MUDHORI’

DITANDAI DENGAN HURUF :

JAZM
JER
NASAB
RAFA’

-
YA’
YA’
WAWU
JAMA’ MUDZAKAR
-
YA’
YA’
ALIF
ISIM TASNIYAH
-
YA’
ALIF
WAWU
ASMA’ KHOMSAH
HADFU NUN
-
HADFU NUN
NUN
AFA’L KHOMSAH


Kalimat Yang Bisa di’robi Ada 2 Macam :

1.      
Ditandai Dengan Harokat
· Kalimat Yang ditandai Dengan Harokat 
  Ada 4 macam :
o   Isim Mufrod
o   Jama’ Taksir
o   Jama’ Mu’annats
o   Fi’il Mudhori’
      
Ke 4 ini semuanya 
ketika rofa’ 
di tandai dengan dummah ,

ketika nasob 
di tandai dengan kasroh 
Dan 

ketika jazm 
di tandai dengan sukun 
kecuali 

dengan jama’ mu’annats 
ketika nasob tidak di tandai dengan fathah tetapi kashoh 
dan 

isim dan ghoiru munshorif 
ketika jer tidak ditandai dengan kasroh tapi fathah .

2.      
Ditandai Dengan Huruf :
Adapun kalimah yang di i’robo dengan huruf ada 4 macam :
o   Jama’ Mudzakar
o   Isim Tasniyah
o   Asma’ Khomsah
o   Afa’l Khomsah

Bab Al I’rab

I’rab itu 
adalah berubahnya akhir-akhir kalimat 
karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir. 

Bagian i’rab itu ada 4, 
yaitu 
rafa’, 
nashab, 
khofadh atau jar, 
dan jazm.

Setiap isim itu bisa 
rafa’, nashab, khafad 
dan tidak bisa jazm

Setiap fi’il itu bisa 
rafa’, nashab, jazm, 
dan tidak bisa khofadh.


Bab Mengenal tanda-tanda I’rab

1. 
Bagi rafa’ itu ada 4 tanda, 
yaitu 
dhammah, 
waw, 
alif dan 
Nun

Adapun Dhammah, 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ 
pada empat tempat :
1.    Pada Isim Mufrad,
2.    Jama’ taktsir
3.    Jama’ muannas salim, dan
4.    fiil mudhari’ yang tidak bersambung di 
       akhirnya dengan sesuatu

Adapun waw, 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ 
pada  2 tempat :
1.    Pada jama’ mudzakkar salim, dan
2.    Isim-isim yang lima yaitu
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ

Adapun alif, 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ 
pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu

Adapun Nun 
maka ia menjadi tanda bagi rafa’ 
pada fi’il mudhari yang bersambung dengan dhamir tatsniyah, dhamir jama’, dan 
dhamir muannats mukhatabah.

2. 
Bagi Nashab itu ada 5 tanda, 
yaitu 
Fathah, 
alif, 
kasrah, 
ya, dan 
hadzfunnuun (membuang nun).

Adapun fathah 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada 3 tempat :
1.    Pada Isim Mufrad
2.    Jama’ taksir, dan
3.    fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil 
       yang menashobkan dan tidak bersambung 
       di akhirnya dengan sesuatupun

adapun alif, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada isim-isim yang 5 contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ (aku melihat bapakmu dan saudaramu)
dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.

Adapun kasrah, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada jama’ muannats salim

Adapun ya, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada tatsniyah dan jama’

Adapun Hadzfunnuun, 
maka ia menjadi tanda bagi nashab 
pada fi’il-fi’il yang 5 yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.

3. 
Bagi Khafadh atau jar itu 
ada 3 tanda, 
yaitu 
kasrah, 
ya, dan 
fathah.

Adapun kasrah, 
maka ia menjadi tanda bagi khafadh 
pada 3 tempat:
1.    Isim Mufrad yang menerima tanwin
2.    jama’ taksir yang menerima tanwin, dan
3.    jama’ muannats salim

adapun ya, 
maka ia menjadi tanda bagi khafadh 
pada 3 tempat:
1.    Pada isim-isim yang lima
2.    Isim Tatsniyah, dan
3.    jama’

adapun fathah, 
maka ia menjadi tanda bagi khafadh 
pada isim-isim yang tidak menerima tanwin.

4. 
Bagi jazm itu ada 2 tanda, 
yaitu 
sukun dan 
al hadzfu (membuang).

Adapun sukun, 
maka ia menjadi tanda bagi jazm 
pada fi’il yang shahih akhirnya

Adapun al hadzfu, 
maka ia menjadi tanda bagi jazm 
pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya 
dengan tetap nun.


Fashl (pasal)
Yang di i'rab itu ada 2 bagian : 
ada yang di i’rab dengan harkat (baris) dan 
ada yang di i’rab dengan huruf.

Maka yang di i’rab dengan baris itu 
ada 4 macam :
1.    Isim Mufrad
2.    Jama’ taktsir
3.    Jama’ muannats salim, dan
4.    Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung 
       dengan akhirnya sesuatupun

Dan semuanya itu (yang di i’rab dengan baris) di rafa’kan dengan dhammah, 
dinashabkan dengan fathah, dan 
dijazmkan dengan sukun. 

Dan keluar dari itu tiga hal; 
jama’ muannats salim dinashabkan 
dengan kasrah, 

isim yang tidak menerima tanwin 
dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah 

dan fi’il mudhari’ yang mu’tal akhirnya dijazmkan dengan membuang akhirnya

Yang dii’rab dengan huruf itu 
ada 4 macam :
1.    Isim Tatsniyah
2.    Jama’ mudzakkar salim
3.    isim-isim yang lima, dan
4.    fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعلان وتفعلان ويفعلون وتفعلون وتفعلين

adapun isim tatsniyah, 
maka ia dirafa’kan dengan alif, 
dinashabkan dengan ya dan 
dijarkan dengan ya.

Adapun jama’ mudzakkar salim, 
maka ia dirafa’kan dengan waw, 
dinashabkan dengan ya dan 
dijarkan dengan ya.

Adapun Isim-isim yang lima, 
maka di rafa’kan dengan waw, 
dinashabkan dengan alif, dan 
dijarkan dengan ya.

Adapun fi’il-fi’il yang lima, 
maka dirafa’kan dengan huruf nun, dan dinashabkan dan dijazamkan dengan membuang huruf nun.