selasa,9 syawal 1443 H
I’ROB
I’rob Adalah
Perubahan Di Akhir Kalimat
dikarenakan perbedaan amil
yang masuk padanya.
Baik secara lafal (Kelihatan)
atau takdiron (Dikira - kirakan).
I’rob ada 4 :
1.Rofa’
2.Nasob
3.Jer
4.Jazm
KALAM
Kalam di bagi menjadi 2 yaitu:
1.
Mu’rob
adalah kalimat yang bisa mengalami perubahan (Bisa di i’robi) .
- Isim Mufrod
- Isim Tasniyah
- Jama’ Taksir
- Jama’ Mudzakar
- Jama’ Mu’annats
- Asma’ Khomsah
2.
Mabni
adalah kalimat yang tidak berubah akhirnya.
- Isim Dhomir
- Isim Isaroh
- Isim Maudol
- Isim Syarot
- Isim Istifham
- Isim Fa’il
Dari kalimah Fi’il yang mu’rob
adalah Fi’il Mudhori’.
Itupun dengan syarat tidak bertemu
dengan Nun Taukid dan Nun Jama’ Niswah
Kalau kalimah huruf
semuannya Mabni/tidak bisa di i’robi .
1.
Asma’ Khomsah
adalah kelompok lima isim
saratnya dia mudhof atau
digabungkan dengan kalimah lain.
2.
Jama’ Taksir
adalah lafal yang mempunyai arti banyak
yang berubah dari bentuk mufrodnya.
3.
Jama’ Mu’annats Salim
adalah lafal yang mempunyai arti banyak (untuk perempuan)
sebab tambahan alif dan ta’.
4.
Jama’ Mudzakar Salim
adalah lafal yang mempunyi arti banyak
(untuk laki - laki)
dengan tambahan wawu dan mim.
5.
Isim Mufrod
adalah Lafal yang mempunyai arti satu .
6.
Isim Tasniyah
adalah lafal yang menunjukan arti dua
dengan tambahan alif dan nun.
Dari bagian – bagian i’rob
kalimah isim dapat menerima rofa’,nasob dan jer .
kalimah isim tidak bisa menerima i’rob jazm
kalimah fi’il tidak dapat menerima i’rob jer .
TANDA – TANDA I’ROB
I’ROB ROFA’
I’rob Rofa’ mempunyai 4 tanda :
1.
Dummah
(Sebagai tanda asli
yang lain di namakan nama pengganti)
Dummah menjadi tanda i’rob rofa’
bertempat pada 4 tempat :
· Isim Mufrod
· Jama’ Taksir
· Jama’ Mu’annats
· Fi’il Mudhori’ (akhirnya tidak bertemu
dengan apapun)
2.
Alif
Alif menjadi tanda i’rob rofa’ bertenpat pada
Isim Tasniyah
3.
Wawu
Wawu menjadi tanda i’rob rofa’
bertempat pada 2 tempat :
· Jama’ Mudzakar
· Asma’ Khomsah
4.
Nun
Nun menjadi tanda i’rob rofa’
bertempat pada :
Fi’il Mudhori’
yang bertemu dengan
dhomir tasniyah ,
dhomir jama’,dan
mu’annats mukhotobah (Afal khomsah).
I’ROB NASAB
I’rob Nasab mempunyai 5 tanda :
1.
Fathah
(sebagai tanda asli
adapun yang lainnya sebagai tanda ganti)
Fathah menjadi tanda i’rob nasab
bertempat pada 3 tempat:
· Isim Mufrod
· Jama’ Taksir
· Fi’il Mudhori’
2.
Alif
Alif menjadi tanda i’rob nasob
bertempat pada :
· Asma’ Khomsah
3.
Kasrah
Kasrah menjadi tanda i’rob nasob
bertempat pada :
· Jama’Mu’annats
4.
Ya’
Ya’ menjadi tanda i’rob nasob
bertempat pada :
· Isim Tasniyah
· Jama’ Mudzakar salim
5.
Hadfunun (terbuangnya nun)
Hadfunun menjadi tanda i’rob nasob
bertempat pada :
· Afa’l Khomsah (ketika rofa’ dengan tanda
adanya nun)
I’ROB JER
I’rob Jer mempunyai 3 tanda :
1.
Kasrah (Sebagai Tanda Aslinya )
Kasroh menjadi tanda I’ro Jer
pada 3 tempat :
· Isim Mufrod Munshorif
· Jama’ Taksir Munshorif
· Jama’ Mu’annats
2.
Ya’
Ya’ Menjadi I’rob Jer
menempati pada 3 tempat :
· Asma’ Khomsah
· Isim Tasniyah
· Jama’ Mudzakar
3.
Fathah
Fathah menjadi tanda I’rob Jer
Bertempat pada :
· Isim Ghoigu Munshorif (Isim Yang Tidak
Menerima Tanwin)
I’ROB JAZM
I’rob jazm mempunyai 2 tanda :
1.Sukun (Sebagai Tanda Asli)
Sukun menjadi tanda I’rob Jazm
bertempat pada :
· Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir
(fi’il Mudhori’ Yang Huruf Akhirnya Tidak
Berupa huruf illat )
2.
Hadfu Nun
Ada 2 Macam yaitu :
· Membuang Huruf Nun
Hadfu Nun / membuang huruf nun
menjadi tanda I’rob Jazm
Bertempat Pada
Afa’l Khomsah.
· Huruf Illat
Huruf Illat menjadi tanda I’rob Jazm
bertempat pada
Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir.
(Fi’il yang huruf Ajhirnya Berupa huruf illat
{Alif, Wawu , Ya’}).
KALIMAT YANG BISA DI I’ROBI
DITANDAI DENGAN HAROKAT :
JAZM | JER | NASAB | RAFA’ | |
- | KASROH | FATHAH | DUMMAH | ISIM MUFROD |
- | KASROH | FATHAH | DUMMAH | JAMA’ TAKSIR |
- | KASROH | KASROH | DUMMAH | JAMA’ MU’ANNATS |
SUKUN | - | FATHAH | DUMMAH | FI’IL MUDHORI’ |
DITANDAI DENGAN HURUF :
JAZM | JER | NASAB | RAFA’ | |
- | YA’ | YA’ | WAWU | JAMA’ MUDZAKAR |
- | YA’ | YA’ | ALIF | ISIM TASNIYAH |
- | YA’ | ALIF | WAWU | ASMA’ KHOMSAH |
HADFU NUN | - | HADFU NUN | NUN | AFA’L KHOMSAH |
Kalimat Yang Bisa di’robi Ada 2 Macam :
1.
Ditandai Dengan Harokat
· Kalimat Yang ditandai Dengan Harokat
Ada 4 macam :
o Isim Mufrod
o Jama’ Taksir
o Jama’ Mu’annats
o Fi’il Mudhori’
Ke 4 ini semuanya
ketika rofa’
di tandai dengan dummah ,
ketika nasob
di tandai dengan kasroh
Dan
ketika jazm
di tandai dengan sukun
kecuali
dengan jama’ mu’annats
ketika nasob tidak di tandai dengan fathah tetapi kashoh
dan
isim dan ghoiru munshorif
ketika jer tidak ditandai dengan kasroh tapi fathah .
2.
Ditandai Dengan Huruf :
Adapun kalimah yang di i’robo dengan huruf ada 4 macam :
o Jama’ Mudzakar
o Isim Tasniyah
o Asma’ Khomsah
o Afa’l Khomsah
Bab Al I’rab
I’rab itu
adalah berubahnya akhir-akhir kalimat
karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir.
Bagian i’rab itu ada 4,
yaitu
rafa’,
nashab,
khofadh atau jar,
dan jazm.
Setiap isim itu bisa
rafa’, nashab, khafad
dan tidak bisa jazm
Setiap fi’il itu bisa
rafa’, nashab, jazm,
dan tidak bisa khofadh.
Bab Mengenal tanda-tanda I’rab
1.
Bagi rafa’ itu ada 4 tanda,
yaitu
dhammah,
waw,
alif dan
Nun
Adapun Dhammah,
maka ia menjadi tanda bagi rafa’
pada empat tempat :
1. Pada Isim Mufrad,
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannas salim, dan
4. fiil mudhari’ yang tidak bersambung di
akhirnya dengan sesuatu
Adapun waw,
maka ia menjadi tanda bagi rafa’
pada 2 tempat :
1. Pada jama’ mudzakkar salim, dan
2. Isim-isim yang lima yaitu
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ
Adapun alif,
maka ia menjadi tanda bagi rafa’
pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu
Adapun Nun
maka ia menjadi tanda bagi rafa’
pada fi’il mudhari yang bersambung dengan dhamir tatsniyah, dhamir jama’, dan
dhamir muannats mukhatabah.
2.
Bagi Nashab itu ada 5 tanda,
yaitu
Fathah,
alif,
kasrah,
ya, dan
hadzfunnuun (membuang nun).
Adapun fathah
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada 3 tempat :
1. Pada Isim Mufrad
2. Jama’ taksir, dan
3. fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil
yang menashobkan dan tidak bersambung
di akhirnya dengan sesuatupun
adapun alif,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada isim-isim yang 5 contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ (aku melihat bapakmu dan saudaramu)
dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.
Adapun kasrah,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada jama’ muannats salim
Adapun ya,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada tatsniyah dan jama’
Adapun Hadzfunnuun,
maka ia menjadi tanda bagi nashab
pada fi’il-fi’il yang 5 yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.
3.
Bagi Khafadh atau jar itu
ada 3 tanda,
yaitu
kasrah,
ya, dan
fathah.
Adapun kasrah,
maka ia menjadi tanda bagi khafadh
pada 3 tempat:
1. Isim Mufrad yang menerima tanwin
2. jama’ taksir yang menerima tanwin, dan
3. jama’ muannats salim
adapun ya,
maka ia menjadi tanda bagi khafadh
pada 3 tempat:
1. Pada isim-isim yang lima
2. Isim Tatsniyah, dan
3. jama’
adapun fathah,
maka ia menjadi tanda bagi khafadh
pada isim-isim yang tidak menerima tanwin.
4.
Bagi jazm itu ada 2 tanda,
yaitu
sukun dan
al hadzfu (membuang).
Adapun sukun,
maka ia menjadi tanda bagi jazm
pada fi’il yang shahih akhirnya
Adapun al hadzfu,
maka ia menjadi tanda bagi jazm
pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya
dengan tetap nun.
Fashl (pasal)
Yang di i'rab itu ada 2 bagian :
ada yang di i’rab dengan harkat (baris) dan
ada yang di i’rab dengan huruf.
Maka yang di i’rab dengan baris itu
ada 4 macam :
1. Isim Mufrad
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannats salim, dan
4. Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung
dengan akhirnya sesuatupun
Dan semuanya itu (yang di i’rab dengan baris) di rafa’kan dengan dhammah,
dinashabkan dengan fathah, dan
dijazmkan dengan sukun.
Dan keluar dari itu tiga hal;
jama’ muannats salim dinashabkan
dengan kasrah,
isim yang tidak menerima tanwin
dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah
dan fi’il mudhari’ yang mu’tal akhirnya dijazmkan dengan membuang akhirnya
Yang dii’rab dengan huruf itu
ada 4 macam :
1. Isim Tatsniyah
2. Jama’ mudzakkar salim
3. isim-isim yang lima, dan
4. fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعلان وتفعلان ويفعلون وتفعلون وتفعلين
adapun isim tatsniyah,
maka ia dirafa’kan dengan alif,
dinashabkan dengan ya dan
dijarkan dengan ya.
Adapun jama’ mudzakkar salim,
maka ia dirafa’kan dengan waw,
dinashabkan dengan ya dan
dijarkan dengan ya.
Adapun Isim-isim yang lima,
maka di rafa’kan dengan waw,
dinashabkan dengan alif, dan
dijarkan dengan ya.
Adapun fi’il-fi’il yang lima,
maka dirafa’kan dengan huruf nun, dan dinashabkan dan dijazamkan dengan membuang huruf nun.
.